Liputan6.com, Jakarta - CEO Microsoft Satya Nadella ikut berkomentar mengenai hebohnya gambar porno Taylor Swift yang dibuat menggunakan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).
Dalam sebuah wawancara dengan NBC Nightly News yang akan disiarkan lengkap Selasa depan, bos Microsoft itu menyebut penyebaran simulasi telanjang tanpa persetujuan “mengkhawatirkan dan mengerikan."
Baca Juga
Kepada pewawancara, Lester Holt, seperti dikutip dari The Verge, Senin (29/1/2024), Nadella pun mengatakan bahwa "kita harus bergerak cepat dalam hal ini."
Advertisement
Dalam transkrip yang disebar NBC jelang acara, Holt meminta komentar Satya Nadella soal internet yang "heboh dengan hal-hal palsu", serta menyinggung ramai gambar porno Taylor Swift yang palsu.
"Yang pertama adalah saya kembali ke tanggung jawab kita, yaitu semua pagar pembatas yang perlu kita tempatkan di sekitar teknologi sehingga ada lebih banyak konten aman yang diproduksi," kata Nadella.
Menurut Nadella, masih banyak yang harus dilakukan terkait ini. Meski begitu, ia mengatakan ini adalah sesuatu bersifat global, ada konvergensi pada norma-norma tertentu.
"Dan kita bisa melakukan hal tersebut, terutama ketika kita memiliki hukum dan penegakan hukum serta platform teknologi yang bisa bersatu," kata Nadella. "Menurut saya kita bisa mengatur lebih banyak hal daripada yang kita kira, kita menghargai diri kita sendiri," imbuhnya.
Microsoft sendiri tampaknya punya keterkaitan dengan gambar palsu Swift yang dibuat dengan AI.
404 Media melaporkan, mereka berasal komunitas pembuat pornografi non-konsensual di Telegram, yang merekomendasikan penggunaan pembuat gambar Microsoft Designer.
Secara teori, Designer akan menolak pengguna untuk membuat gambar orang-orang terkenal. Namun, 404 mencatat, aturan ini mungkin bisa dilanggar dengan sedikit modifikasi pada petunjuknya.
Meskipun hal ini tidak membuktikan Designer digunakan untuk gambar-gambar porno Taylor Swift, ini adalah jenis kelemahan teknis yang seharusnya dapat diatasi oleh Microsoft.
X hingga Instagram Blokir Pencarian Nama Taylor Swift
Taylor Swift belakangan sedang ramai jadi pembicaraan berbagai pihak, baik di dunia nyata hingga ranah media sosial, usai dirinya telah menjadi korban foto porno modifikasi kecerdasan buatan alias AI.
Karena hal tersebut, pelantun lagu Shake it Off itu dikabarkan bakal menuntut situs porno deepfake yang menyimpang gambar modifikasi dirinya tersebut.
Puluhan gambar deepfake Taylor Swift tersebut sempat beredar di berbagai platform media sosial, seperti di Facebook, Reddit, Instagram, dan X. Hingga saat ini, tindakan untuk menghapus seluruh foto porno Taylor Swift hasil modifikasi AI di medsos tersebut sudah mulai dihapus.
Tak tanggung-tanggung, X--dulunya bernama Twitter--pun telah mengambil tindakan untuk memblokir pencarian dengan kata kunci "Taylor Swift".
Pantauan tim Tekno Liputan6.com, Minggu (28/1/2024), saat ini ketika mengetikkan "Taylor Swift" dan "Taylor Swift AI" di kolom pencarian maka akan muncul teks "Oops, something went wrong."
Advertisement
Respon X Soal Gambar AI Porno Taylor Swift
X juga bertindak cepat, di mana media sosial milik Elon Musk itu langsung memberikan pernyataan resmi sehari setelah foto porno Taylor Swift muncul.
Dalam pernyataannya, X mengatakan, "mereka secara aktif menghapus semua gambar teridentifikasi dan mengambil tindakan terhadap akun-akun yang memposting foto Taylor Swift tersebut."
Platform medsos itu juga mengatakan, secara jelas melarang unggahan berunsu ketelanjangan non-konsesnual serta media sintetik dan manipulasi.
Sementara itu, baik Threads dan Instagram akan hanya menampilkan pesan bertuliskan "keyword yang dicari terkadang dikaitkan dengan aktivitas organisasi dan individu berbahaya."
Foto-foto palsu ini segera menyebar di X, Facebook, Instagram, dan Reddit. X dan Reddit mulai menghapus unggahan tersebut pada Kamis pagi, 25 Januari 2024.
Taylor Swift Akan Ambil Tindakan Hukum
Sumber yang dekat dengan Swift mengatakan pada Kamis, "Apakah tindakan hukum akan diambil atau tidak sedang diputuskan, tapi ada satu hal yang jelas: gambar-gambar palsu yang dihasilkan AI ini sangat kasar, menyinggung, eksploitatif, dan dilakukan tanpa persetujuan Taylor dan/atau pengetahuannya."
"Akun X yang mengunggahnya sudah tidak ada lagi. Sangat mengejutkan bahwa platform media sosial membiarkan mereka melakukan hal tersebut sejak awal," imbuhnya. "Gambar-gambar ini harus dihapus dari mana pun dan tidak boleh dipromosikan siapa pun."
"Keluarga dan teman-teman Taylor sangat marah, begitu pula para penggemarnya ... Pintunya harus ditutup. Perundang-undangan perlu disahkan untuk mencegah hal ini dan undang-undang harus diberlakukan," tegasnya.
Advertisement