Liputan6.com, Jakarta - Penyelenggara sertifikasi elektronik asal Indonesia Vida diakui dunia dalam hal keamanan biometriknya. Pengakuan ini diberikan oleh Biometric Security Study dari National Institute of Standards and Technology.
Vida mengklaim layanannya meraih peringkat pertama global dalam keamanan biometrik.
Baca Juga
Dalam keterangan yang Tekno Liputan6.com terima, Selasa (30/1/2024), Biometric Security Study NIST menetapkan standar untuk evaluasi dan membandingkan solusi keamanan biometrik global.
Advertisement
Posisi Vida pun dianggap terbaik di ranah identitas digital. Pencapaian ini sesuai hasil evaluasi teknologi analisis fajah dari NIST, sebuah platform pengujian untuk perusahaan keamanan global.
Studi tersebut menguji algoritma presentation attack detection di berbagai skenario foto dan video. Tujuannya untuk menentukan protokol keamanan yang tepat dalam mencegah deteksi positif palsu yang menyebabkan pengalaman buruk bagi pelanggan dan pengguna.
Vida mengklaim, hasil pengujian itu membuatnya sebanding dengan pemain biosecurity global dari Amerika, Tiongkok, dan Korea.
Â
Prestasi Vida yang Diakui Dunia
Adapun prestasi yang diraih adalah nomor satu di dunia untuk kinerja algoritma liveness, nomor satu dunia untuk deteksi impersonasi video menggunakan serangan replay foto, dan nomor 8 di dunia untuk algoritma keamanan deteksi impersonasi foto.
Co-founder dan Chief Product Officer Vida Gajendran Kandasamy menyebut, komitmen dan investasi mereka terhadap keamanan tidak berubah.
"Prestasi dari studi NIST ini menggarisbawahi dedikasi kami menerapkan standar global dalam solusi identitas digital," kata Gajendran.
Ia menyebut, dengan pengakuan tersebut, Vida kian terbukti mendominasi dalam inovasi dan keamanan.
Adapun Vida selama ini berkomitmen dalam keunggulan dan privasi data dalam lanskap identitas digital di Indonesia dan dunia.
Advertisement
Pentingnya Kepercayaan Digital untuk Keamanan Transaksi
Seiring pertumbuhan ekonomi digital yang terus meningkat, kepercayaan pengguna dalam berinteraksi dan melakukan transaksi secara digital (digital trust) menjadi hal fundamental.
 Terlebih, digital trust disebut memiliki peran penting bagi pertumbuhan industri digital. Semakin pelaku industri digital mampu menjamin keamanan data pengguna, maka semakin besar pula dampak positif yang ditimbulkan oleh keberlangsungan industri.
Salah satu pembicaran dalam diskusi, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika, Semuel A. Pangerapan menuturkan, sertifikat elektronik telah menjadi pendorong kemajuan ekosistem digital nasional, karena menjadi penanda bukti keabsahan layanan digital.
Lebih lanjut ia mengatakan, dari studi yang dilakukan Kemkominfo di sejumlah negara, sertifikat elektronik menjadi sebuah keniscayaan untuk direalisasikan dalam mendorong ekonomi digital. Identitas digital tersebut lantas dapat digunakan untuk berbagai hal, seperti belanja online atau membuka rekening bank.