Sukses

Mengenal MGIE, Alat AI Baru Apple yang Bisa Edit Foto Lewat Perintah Teks

Apple merilis model AI open source untuk pengeditan gambar bernama MLLM-Guided Image Editing (MGIE).

Liputan6.com, Jakarta - Apple baru saja merilis model AI open source untuk pengeditan gambar bernama MLLM-Guided Image Editing (MGIE).

Untuk diketahui, MGIE menggunakan model bahasa besar multimodal (multimodal large language models/MLLMs) untuk menafsirkan perintah berbasis teks saat memanipulasi gambar.

Dengan kata lain, alat ini memiliki kemampuan untuk mengedit foto berdasarkan perintah berbasis teks yang diketik pengguna.

Meskipun ini bukanlah alat pertama yang dapat melakukannya, instruksi manusia terkadang terlalu singkat untuk diambil dan diikuti oleh metode saat ini.

Dilansir Engadget, Sabtu (10/2/2024), Apple mengembangkan MGIE bersama peneliti dari University of California, Santa Barbara.

MLLM memiliki kekuatan untuk mengubah perintah teks sederhana atau ambigu menjadi instruksi yang lebih rinci dan jelas yang dapat diikuti oleh editor foto.

Misalnya, jika pengguna ingin mengedit foto pizza pepperoni untuk "membuatnya lebih sehat", MLLM dapat menafsirkannya sebagai "tambahkan topping sayuran" dan edit foto tersebut.

Selain melakukan perubahan besar pada gambar, MGIE juga dapat memotong, mengubah ukuran dan memutar foto, serta meningkatkan kecerahan, kontras, dan keseimbangan warna, semuanya melalui petunjuk teks.

MGIE juga dapat mengedit area tertentu pada foto, misalnya memodifikasi rambut, mata, dan pakaian orang yang ada di dalamnya, atau menghapus elemen di latar belakang.

2 dari 5 halaman

Tim Cook Beri Tanda Apple Bakal Hadirkan Kemampuan AI Generatif di iPhone 16

Lebih lanjut. Apple dikabarkan akan mulai menerapkan teknologi AI generatif untuk seri iPhone terbaru. Hal itu diungkapkan CEO Apple Tim Cook pada pertemuan dengan investor usai laporan keuangan tahunan perusahaan.

Mengutip informasi dari GSM Arena, Sabtu (3/2/2024), dalam pertemuan tersebut, Tim Cook menyebut ia akan membahas soal AI generatif pada akhir tahun ini. Kuat dugaan, penerapan AI generatif ini akan mulai diterapkan pada iPhone 16.

Untuk itu, ada kemungkinan Apple akan lebih banyak membahas soal teknologi ini pada gelaran WWDC pertengahan 2024, sebelum perusahaan resmi mengumumkan lini iPhone 16 yang biasa digelar pada September.

"Soal AI generatif, yang menurut saya merupakan Anda, kami memiliki pekerjaan yang dilakukan secara internal seperti yang sudah saya singgung sebelumnya," tutur Tim Cook pernyataannya.

Di sisi lain, kehadiran AI generatif di iPhone 16 juga diperkuat dengan bocoran soal iOS 18. Seperti diketahui, saat diperkenalkan nanti, iPhone 16 besar kemungkinan akan langsung menjalankan iOS tersebut.

Nah, bocoran dari jurnalis Bloomberg Mark Gurman menyebut kalau iOS 18 akan membawa sejumlah perubahan besar pada sistem operasi tersebut. Salah satunya adalah peningkatan kemampuan di Siri.

Dikabarkan, Apple akan membawa kemampuan AI generatif ke iOS dengan memanfaatkan LLM (Large Language Model) besutan sendiri. Dukungan AI generatif ini disebut akan meningkatkan kemampuan Siri dan beberapa aplikasi lain, seperti Messages, Apple Music, Pages, Keynote, hingga Shortcuts.

3 dari 5 halaman

Apple Akhirnya Izinkan Toko Aplikasi Selain App Store di Uni Eropa

Di sisi lain, Apple akhirnya bakal mengizinkan toko aplikasi pihak ketiga di iOS di Uni Eropa, untuk pertama kalinya. Hal ini demi menaati aturan Digital Markets Act yang akan berlaku di blok tersebut.

Dengan perubahan yang akan hadir di iOS 17.4 pada Maret mendatang, App Store pun tidak lagi jadi satu-satunya distributor atau toko aplikasi yang diizinkan Apple.

Mengutip The Verge, Senin (29/1/2024), jadi nantinya, pengguna iOS 17.4 di Uni Eropa, akan bisa mengunduh "pasar aplikasi alternatif" itu dari situs web marketplace tersebut.

Namun, supaya bisa dipakai di iPhone, toko aplikasi itu harus tetap mendapatkan persetujuan dari Apple, dan setelah diunduh, pengguna harus memberikan izin mereka untuk mengunduh aplikasi ke perangkat.

Setelah toko aplikasi itu disetujui dan sudah terpasang di perangkat, pengguna pun bisa men-download aplikasi apapun yang diinginkan, bahkan yang melanggar pedoman App Store.

4 dari 5 halaman

Pengguna iPhone Bisa Tetapkan Toko Aplikasi Pihak Ketiga

Pengguna pun juga bisa menetapkan toko non-App Store sebagai toko aplikasi default di perangkatnya.

Di sisi lain, pengembang juga akan bisa memilih apakah mereka akan memakai layanan pembayaran Apple dan pembelian dalam aplikasi, atau mengintegrasikan sistem pembayaran pihak ketiga, tanpa membayar biaya tambahan ke Apple.

Jika pengembang ingin tetap menggunakan sistem pembayaran dalam aplikasi Apple yang sudah ada, ada tambahan biaya pemrosesan sebesar tiga persen.

Apple mengumumkan mereka masih berencana untuk terus mencermati proses distribusi aplikasi. Semua aplikasi harus “dinotariskan” oleh Apple, dan distribusi melalui pasar pihak ketiga masih dikelola oleh sistem Apple.

5 dari 5 halaman

Infografis 7 Gelagat Pria Ketika Selingkuh via Ponsel. (Liputan6.com/Lois Wilhelmina)