Sukses

Google Umumkan Gemini 1.5, Makin Pintar dengan Pemahaman Konteks Lebih Luas

Setelah sukses dengan Gemini, Google mengumumkan Gemini 1.5 yang makin pintar dengan pemahaman konteks yang lebih luas.

 

Liputan6.com, Jakarta - Setelah meluncurkan Gemini 1.0 pada Desember lalu, Google meluncurkan Gemini 1.5 dengan peningkatan yang lebih dramatis.

Salah satu peningkatan yang dimaksud adalah kemampuan pemahaman konteks yang lebih luas.

"Model AI konteks window terdiri dari token-token, merupakan blok bangunan yang dipakai untuk memproses informasi. Token yang dimaksud bisa berupa bagian atau subbagian dari kata, gambar, video, audio, atau kode. Makin besar jendela konteks model, makin banyak informasi yang bisa diambil dan diproses melalui prompt tertentu. Jadi outputnya lebih konsisten, relevan, dan berguna," kata Google tentang peningkatan Gemini 1.5.

Mengutip 9to5Google, Sabtu (17/2/2024), Gemini 1.5 Pro memiliki jendela konteks standar sebesar 128.000 token. Sebagai bandingan, Gemini 1.0 memiliki 32.000 token.

Jumlah token di Gemini 1.5 setara dengan 700.000 kata, 30.000 baris kode, 11 jam audio, atau 1 jam video. Sebagai perbandingan, GPT-4 Turbo memiliki 128.000 token.

Gemini 1.5 Pro milik Google juga diklaim mampu menganalisis dengan baik, mengklasifikasikan, serta meringkas sejumlah besar konten sesuai dengan prompt yang diberikan.

Misalnya ketika diberikan transkrip 402 halaman dari misi Apollo 11, model AI ini mampu mempertimbangkan informasi dari percakapan, peristiwa dan detail yang ditemukan di seluruh dokumen.

2 dari 4 halaman

Penalaran yang Lebih Canggih

Tidak hanya itu, Gemini 1.5 Pro juga bisa melakukan tugas pemahaman dan penalaran yang sangat canggih untuk berbagai modalitas, termasuk video.

Contohnya, ketika diberikan Buster Keaton yang berdurasi 44 menit tanpa dialog, model dapat menganalisis berbagai poin plot dan peristiwa dengan akurat. Bahkan, model AI juga bisa merumuskan penalaran tentang detail-detail kecil yang mungkin terlewatkan.

Model AI Gemini 1.5 Pro dapat melakukan tugas pemecahan masalah yang lebih relevan melalui blok kode yang lebih panjang.

Ketika diberikan petunjuk dengan lebih dari 100.000 baris kode, model AI ini mampu merumuskan penalaran yang lebih baik, menyarankan modifikasi yang membantu, serta memberikan penjelasan tentang bagaimana bagian berbeda dari kode tersebut bekerja.

3 dari 4 halaman

Perluas Cakupan ke Lebih Banyak Negara

Sebelumnya, Google telah mengumumkan perubahan nama dari Google Bard besutannya. Kini, layanan kecerdasan buatan Google Bard resmi berubah menjadi Gemini.

Informasi soal perubahan nama ini sudah diungkap sejak seminggu lalu oleh pengembang Google Gemini melalui akun X miliknya. Terbaru, usai perubahan nama, ada beberapa pembaruan yang dilakukan Google.

Salah satunya seperti dikutip dari GSM Arena, Kamis (15/2/2024), kehadiran aplikasi ini sekarang sudah diperluas ke lebih banyak wilayah, termasuk Amerika Latin, Afrika, Asia Pasifik, dan Kanada.

Informasi ini diungkap langsung oleh Lead Product Gemini Jack Krawczyk melalui akun X miliknya. Ia juga menuturkan, kalau Google tengah bekerja untuk membawa layanan ini ke Eropa dalam waktu dekat.

Meski kehadirannya masih dilakukan secara bertahap, pengguna perangkat Android sebenarnya sudah bisa melakukan sideloading aplikasi Gemini. Dari sejumlah laporan, aplikasi ini juga bekerja sebagaimana mestinya meski diunduh secara mandiri.

 

4 dari 4 halaman

Gantikan Google Assistant?

Hanya perlu diingat, aplikasi Gemini akan menggantikan Google Assistant ketika dipasang di perangkat Andriod. Namun, layanan ini disebut tidak bisa melakukan sejumlah tugas dasar yang sebenarnya bisa dilakukan oleh Google Assistant.

Sebagai contoh, Gemini tidak bisa diminta untuk melakukan beberapa hal seperti menyetel alarm dan pengingat, meluncurkan aplikasi, termasuk mengakses kontrol smart home.

Sebagai informasi, Google secara resmi perubahan nama chatbot Bard menjadi Gemini pada hari Kamis, 8 Februari 2024, waktu setempat.

Selain itu, perusahaan juga merilis aplikasi khusus Google Gemini untuk perangkat Android dan melebur seluruh fitur Duet AI di Google Workspace menjadi Gemini.