Sukses

Data Center ISC Raih Sertifikasi Tier IV Facility, Apa Keunggulannya?

Data Center ISC diklaim sebagai pusat data yang memiliki klasifikasi tertinggi, yaitu Tier IV Facility pertama yang berada di pusat kota Jakarta.

Liputan6.com, Jakarta - PT Indonesia Super Corridor (ISC) yang merupakan kelompok usaha PT Cyber Network Indonesia (CNI) Group, baru saja merampungkan proses sertifikasi Tier IV Design (TCDD) dan Tier IV Facility (TCCF) dari Uptime Institute pada 22 Februari 2024.

Untuk diketahui, pusat data Tier IV memiliki keunggulan infrastruktur canggih untuk menawarkan ketersediaan yang konstan.

Kemampuan hosting redundan memastikan bahwa sistem dan data klien aman di semua pusat data yang bersertifikasi toleransi kesalahan Tier IV. Menurut Uptime Institute, mereka dibangun dengan standar 'design and constructed facility'.

Data Center ISC merupakan layana pusat data berkualitas premium yang mampu menampung total 600 rak dengan kapasitas 5 megawatts (MW).

Pemilik Data Center ISC, Benyamin Naibaho, mengatakan Data Center ISC MPR ini merupakan pusat data yang memiliki klasifikasi tertinggi, yaitu Tier IV Facility pertama yang berada di pusat kota Jakarta, yaitu Mampang Prapatan (MPR).

"Saat ini kami memili tiga data center selain Data Center ISC MPR, yaitu Data Center di Gedung Cyber (ISC-CBR) lantai 9 Jakarta Selatan, di Jalan Gatot Subroto Barat, dan Denpasar (ISC-DPR) Bali--Semuanya sudah bersertifikasi internasional Tier III Design dan Facility,” ujar Benyamin melalui keterangannya, Jumat (23/2/2024).

Keberadaan Data Center ISC-MPR memiliki lokasi yang sangat strategis, dekat dengan pusat interkoneksi internet domestik yakni Indonesia Internet eXchange (IIX) dan Open-IXP.

 

2 dari 3 halaman

Lokasi Jadi Faktor Kunci

Hal ini memungkinkan data center untuk menyediakan layanan yang lebih cepat, andal, dan lebih efisien kepada penggunanya--merupakan faktor kunci dalam lingkungan digital yang sangat kompetitif saat ini.

“Data Center yang dekat dengan pusat interkoneksi nasional dapat memberikan latensi atau delay rendah, konektivitas lebih baik karena akses langsung ke berbagai penyedia layanan internet (ISP) serta opsi redundansi dan kehandalan yang lebih tinggi," klaim Benyamin yang juga dikenal sebagai Ketua Bidang Operasi & Pengembangan IIX Data Center APJII periode 2018-2021.

Selain itu, ia menambahkan, biaya transfer data menjadi lebih rendah sehingga dapat mengurangi biaya operasional.

"Hal ini menjadi pilihan utama bagi penyedia layanan internet, cloud, dan jaringan serta merupakan daya tarik utama bagi pelanggan data center” Benyamin menandaskan.

3 dari 3 halaman

Infografis 34 Juta Data Paspor Indonesia Diduga Bocor, Ini Respons Kominfo dan Imigrasi. (Liputan6.com/Abdillah)