Liputan6.com, Jakarta - Vivo saat ini memang belum meluncurkan HPÂ layar lipat di pasar Indonesia. Namun di Tiongkok, perusahaan tersebut sudah merilis tipe smartphone tersebut sejak dua tahun lalu.
Beruntung, saat mengikuti event Vivo Tech Trip yang diadakan di Hong Kong dan Tiongkok, Tekno Liputan6.com pun berkesempatan untuk melihat langsung dua model HP layar lipat yang sudah dirilis Vivo di negara tersebut.
Baca Juga
Bertempat di toko resmi Vivo yang ada di Uniwalk Mall Shenzhen, Tiongkok, dua smartphone layar lipat itu langsung menjadi perhatian kami. Sebab, keduanya memang belum diperkenalkan resmi di Indonesia.
Advertisement
Sesuai namanya, Vivo X Fold 2 merupakan smartphone layar lipat dengan model buku. Sementara Vivo X Flip mengusung model clamshell yang dibuka dari atas ke bawah.
Secara tampilan, kedua smartphone ini memang tidak berbeda dari kebanyakan smartphone layar lipat lainnya. Vivo X Fold memiliki layar 8,03 inci E6 AMOLED dengan resolusi 2160 x 1916 serta refresh rate 120Hz.
Sementara untuk cover screen, Vivo menggunakan layar AMOLED 6,53 inci dengan resolusi 2520 x 1080 dan refresh rate 120Hz. Layar ini memiliki aspek rasio 21:9.
Bodi belakang HP layar lipat ini dilapisi dengan kulit sintetis, sehingga tidak licin saat digenggam. Ikon Zeiss terlihat di bagian bawah kamera belakang smartphone ini.
Lalu untuk Vivo X Flip, smartphone ini memiliki layar utama LTPO AMOLED 6,74 inci dengan resolusi FHD+ dan refresh rate 120Hz. HP ini didukung mekanisme engsel waterdrop untuk mengurangi tampilan lipatan di layar.
Yang menarik, layar cover smartphone ini terbilang besar, yakni mencapai 3 inci dengan panel AMOLED. Layar ini bisa dimanfaatkan mengirim pesan hingga navigasi peta.
Vivo V30 Series Pakai Teknologi Kamera Zeiss dan Kamera 50MP
Di sisi lain, Vivo bakal memperkenalkan smartphone terbaru di lini V series, yakni Vivo V30 series. Lini ini menjadi smartphone V series pertama yang dirancang dan dikembangkan Zeiss ke pasar Indonesia.
Zeiss merupakan perusahaan teknologi internasional yang beroperasi di industri optik dan optoelectrics.
 Dengan Zeiss, Vivo V30 Series menawarkan fotografi smartphone melalui Zeiss Professional Portrait pertama di sejarah V series Vivo.
Vivo V30 Pro bakal didukung triple main camera untuk memastikan hasil foto dan video berkualitas tinggi yang lebih nyata dan tajam.
Keenam lensa yang digunakan Vivo diklaim mampu mereproduksi efek dari lensa portret klasik Zeiss. Hasil bokeh yang dihasilkan ada bokeh autentik dan bokeh spot, menghasilkan komposisi gambar yang hidup.
Ada tiga kemampuan utama di fitur Zeiss Professional Potrait, yakni Zeiss Triple Main Camera, Zeiss Style Potrait, dan Zeiss Border Watermark.
Triple kamera milik Vivo V30 Pro yang menggunakan teknologi optik Zeiss menjadikan HP ini memiliki kualitas kamera profesional.
Hasilnya pun lebih tajam, warna lebih hidup, dan mereproduki efek dari lensa klasik Zeiss, yakni Zeiss Biotar, Distagon, Sonnar, Planar, Cinematic, dan Cine-flare Portrait.
Advertisement
Bawa Fotografi Smartphone ke Level Lebih Tinggi
Product Manager Vivo Indonesia Fendy Tanjaya menyebutkan kolaborasi Vivo dan Zeiss menciptakan sistem pencitraan terbaik di Vivo V30 Pro.
"Kami memastikan inovasi yang membawa fotografi smartphone ke level lebih tinggi dari sebelumnya," kata Fendy, dikutip dari keterangan Vivo, Kamis (21/2/2024).
Selain lensa, fitur istimewa lain dari Vivo V30 Series adalah dukungan kecerdasan buatan All New Aura Portrait.
Teknologi diklaim mampu meningkatkan kecerahan gambar yang diambil disesuaikan berdasarkan jarak subjek dan tingkat distribusi cahaya akan 30 persen lebih merata. Jadi, foto bisa memiliki keseimbangan cahaya lebih baik.
Vivo V30 Series juga dilengkapi kamera 50MP AF Super Wide-Angle yang bisa menampung 30 orang dalam satu frame. Fitur ini memudahkan pengguna mengambil foto grup atau mengabadikan pemandangan dengan kualitas tinggi.
Gabungkan Seni dan Teknologi Kecerdasan Buatan
"Vivo V30 Pro bukan hanya hadir sebagai pilihan smartphone baru bagi konsumen kami, tetapi memperkenalkan kolaborasi teknologi antara Vivo dan Zeiss," kata Fendy.
Lebih lanjut dia juga berkata, kolaborasi ini memperlihatkan komitmen dalam menggabungkan seni, kecerdasan buatan, dan inovasi untuk mengukir batas mobile photography ke tingkat lebih tinggi.
Advertisement