Sukses

OpenAI Bantah Tudingan Elon Musk, Klaim Independen dan Bersaing dengan Microsoft

Elon Musk menggugat OpenAI, menuduhnya mengejar keuntungan dan menjadi 'anak perusahaan' Microsoft. OpenAI membantah keras pernyataan tersebut.

Liputan6.com, Jakarta - Elon Musk kembali menjadi sorotan banyak pihak, di mana kali ini dirinya telah menggugat OpenAI kini mengejar keuntungan semata.

Disebutkan, Elon Musk yang juga salah satu pendiri OpenAI menggugat perusahaan yang dia bantu dirikan dan CEO perusahaan saat ini, Sam Altman.

Bos media sosial X itu mengatakan, OpenAI telah melanggar status mereka sebagai organisasi nirlaba dan perjanjian kontrak dasar mengembangkan AI demi kepentingan umat manusia.

Tak hanya itu, OpenAI dituduh telah menjadi 'anak perusahaan de facto sumber tertutup' Microsoft karena telah menginvestasikan USD 13 miliar dan pegang 49 persen saham.

Sontak tudingan tersebut membuat "kuping" para petinggi perusahaan pembuat ChatGPT tersebut panas. OpenAI pun menolak keras tudingan bos Tesla tersebut.

Perusahaan menyatakan, mereka sangat tidak setuju dengan klaim tersebut, sebagaimana dikutip dari Gizchina, Senin (4/3/2024).

Mereka juga menegaskan, perusahaan telah membuat kemajuan signifikan terhadap misinya meskipun ada pernyataan bos SpaceX tersebut.

Perusahaan juga membantah tuduhan mengejar keuntungan dengan mengorbankan tujuan awal dibentuknya OpenAI.

Menurut memo internal perusahaan kecerdasan buatan itu kepada karyawannya, OpenAI "sangat tidak setuju" dengan tudingan Elon tersebut.

Bloomberg melaporkan, Chief Strategy Officer OpenAI, Jason Kwon, membantah pernyataan Elon soal OpenAI adalah 'anak perusahaan de facto' Microsoft.

Kwon juga mengatakan, “misi perusahaan adalah untuk memastikan AGI (Kecerdasan Umum Buatan) bermanfaat bagi semua orang, dan OpenAI bersifat independen dan bersaing langsung dengan raksasa teknologi tersebut."

2 dari 4 halaman

Elon Musk Gugat OpenAI dan Sam Altman

OpenAI. (Pexels)

Untuk diketahui, sebagaimana dikutip dari Engadget, Sabtu (2/3/2024), Microsoft menggunakan teknologi OpenAI untuk mendukung alat AI generatif seperti Copilot.

Menurut pengajuan gugatan tersebut, di bawah dewan OpenAI saat ini, mereka diduga mengembangkan dan menyempurnakan kecerdasan umum buatan (artificial general intelligence/AGI) untuk memaksimalkan keuntungan bagi Microsoft, bukan untuk kepentingan umat manusia.

"Ini merupakan pengkhianatan terhadap Perjanjian Pendirian,” demikian isi pengajuan gugatan yang dilayangkan Elon Musk ke OpenAI.

Gugatan itu mendefinisikan AGI sebagai mesin yang memiliki kecerdasan untuk berbagai macam tugas seperti manusia.

Elon Musk berpendapat dalam gugatannya bahwa GPT-4, yang konon lebih baik dalam penalaran daripada manusia rata-rata, sama dengan AGI dan merupakan algoritme de facto milik Microsoft.

3 dari 4 halaman

AGI Diklaim Ancam Umat Manusia

<p>Cara Daftar dan Cara Pakai ChatGPT OpenAI. (Liputan6.com/Raden Trimutia Hatta)</p>

Musk telah lama menyatakan keprihatinannya terhadap AGI. Dia mengklaim teori teknologi ini menimbulkan ancaman besar bagi umat manusia, khususnya di tangan perusahaan tertutup dan nirlaba seperti Google.

Masih menurut pengajuan tersebut, CEO OpenAI Sam Altman dan rekan pendiri Greg Brockman membujuk Musk untuk membantu mereka memulai organisasi nirlaba dan mendanai operasi awalnya dalam upaya untuk melawan kemajuan Google di bidang AGI dengan DeepMind.

Dia mencatat perjanjian awal mereka menyerukan agar teknologi OpenAI tersedia secara gratis untuk umum.

Musk mengklaim telah menyumbangkan USD 44 juta kepada organisasi nirlaba antara tahun 2016 dan 2020. Lalu, dia mengundurkan diri sebagai anggota dewan OpenAI pada tahun 2018).

Seperti yang dilaporkan TechCrunch, Musk sebelumnya mengatakan dia ditawari saham di anak perusahaan nirlaba OpenAI, tetapi menolaknya karena pendirian yang berprinsip.

4 dari 4 halaman

Elon Musk Pamer Berhasil Akses Internet Langsung via Satelit Starlink

Elon Musk. (Patrick Pleul/Pool via AP, File)

Elon Musk baru-baru ini mengungkap pencapaian yang berhasil diraih SpaceX lewat layanan internet satelit mereka yakni Starlink. 

Mengutip informasi dari Gizchina, Selasa (27/2/2024), Starlink melalui akun media sosialnya mengungkap telah berhasil mengakses internet langsung dari satelit Starlink di luar angkasa. 

"Unggahan ini dikirimkan melalui satelit SpaceX Starlink di ruang angkasa," tulis akun X SpaceX. Unggahan itu pun langsung di-retweet oleh Elon Musk

Dalam responsnya, Elon Musk menunjukkan kalau unggahan itu dibuatnya dengan HP biasa dengan memanfaatkan jaringan internet satelit SpaceX, tanpa peralatan tambahan. 

"Unggahan ini dibuat dari ponsel biasa langsung menggunakan satelit SpaceX, tanpa peralatan khusus apa pun," tulis Elon dalam kicauannya.

Unggahan tersebut sekaligus menekankan penggunaan teknologi satelit internet dari Starlink. Sebab, tidak memerlukan modifikasi hardware di smartphone. 

Capaian ini berhasil dilakukan setelah sebelumnya SpaceX menerima lisensi untuk menguji coba komunikasi antara Starlink dengan smartphone. Adapun lisensi itu diberikan pada akhir 2023.

Uji coba ini juga dilakukan setelah SpaceX berhasil melakukan demo komunikasi antar smartphone dengan satelit, tanpa bergantung pada BTS tradisional. 

Video Terkini