Sukses

Menteri Bahlil Lahadalia: Data Center Karya Anak Bangsa Bisa Perkuat Infrastruktur Digital Nasional

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menekankan bahwa infrastruktur digital merupakan kebutuhan utama dalam transformasi digital perekonomian Indonesia dan dunia.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir belum lama ini menghadiri acara grand launching data center karya anak bangsa Bitera pada Sabtu (27/2/2024).

Dalam kesempatan ini Bahlil menekankan bahwa infrastruktur digital merupakan kebutuhan utama dalam transformasi digital perekonomian Indonesia dan dunia.

"Oleh karena itu, untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan infrastruktur digital yang memadai seperti data center," katanya sebagaimana dikutip dari siaran pers, Senin (4/3/2024).

Ia menyebut keberadaan Bitera sebagai pusat data yang dimiliki oleh anak bangsa, menjadi tonggak sejarah dalam perjalanan digitalisasi negara dan patut dibanggakan.

"Kehadiran Bitera diharapkan mampu memperkuat infrastruktur digital nasional sehingga mampu mempersiapkan Indonesia untuk dapat bersaing di kancah internasional, memberdayakan UMKM dan startup melalui akses teknologi yang canggih,” Bahlil memungkaskan.

Data center Bitera diklaim berfungsi sebagai platform yang ideal untuk menunjukkan sinergi antara agenda pemerintah dan sektor swasta untuk membentuk masa depan digital yang solid dan berkelanjutan bagi Indonesia.

Terlebih, Bitera merupakan perusahaan yang 100% dimiliki oleh orang Indonesia yang berstandar internasional.

Sementara itu, CEO Bitera Tedy Harjanto menjelaskan penetrasi data center di Indonesia saat ini masih di bawah 1 watt per kapita, jauh dibandingkan negara tetangga seperti Singapura yang mencapai 100 watt per kapita.

"Sebagai perbandingan lain, konsumsi rata-rata di Jepang mencapai 10 watt per kapita, menunjukkan bahwa Indonesia masih memiliki banyak ruang untuk berkembang dalam hal infrastruktur data center,” ujar Tedy.

2 dari 4 halaman

Pentingnya Peran Data Center

Rendahnya penetrasi data center di Indonesia sejalan dengan data dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), yang menunjukkan bahwa penetrasi data center di Indonesia merupakan salah satu yang terendah di Asia Pasifik, yaitu sekitar 0,3 watt per kapita.

Angka ini masih jauh dari kebutuhan kapasitas ideal yang mencapai hampir 840 megawatt (MW) berdasarkan jumlah penduduk. Jika dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya, kapasitas data center di Indonesia hanya setara dengan sekitar 12,7 persen.

Sejalan dengan potensi besar Indonesia dalam mengembangkan ekonomi digital, MMS Group Indonesia melihat adanya peningkatan signifikan untuk data center.

"Kami optimistis Bitera akan memenuhi kebutuhan ini dan dapat memegang peran penting dalam mendukung perkembangan ekonomi digital Indonesia," kata CEO MMS Group Indonesia, Sendy Greti.

Ia menilai kehadiran Bitera juga sejalan dengan tujuan pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi digital Indonesia melalui kolaborasi dengan sektor swasta.

Saat ini, Indonesia masih tertinggal dalam pembangunan data center dibandingkan dengan target yang ditetapkan untuk tahun 2030.

Hal ini menjadi perhatian yang cukup serius, mengingat pentingnya peran data center sebagai infrastruktur digital dalam mendukung pertumbuhan ekonomi digital Indonesia.

3 dari 4 halaman

Data Center Bitera Diklaim Ramah Lingkungan

Bitera menawarkan kapasitas beban TI kritis sebesar 20 MW dengan kapasitas hingga 4.000 rak. Fasilitas Tier-III+, menyediakan SLA (Service Level Agreement) Five9s dan merupakan pusat data paling aman di pusat kota Jakarta.

Keandalan daya juga dijamin melalui redundansi 2N yang dipasok dari dua gardu induk yang terdiversifikasi. Pengakuan atas dedikasi terhadap standar keamanan tercermin dari sertifikasi yang diperoleh seperti ISO 27001 dan Uptime Institute TCCD, dan TCCF yang akan diperoleh Bitera.

“Bitera memanfaatkan lokasinya yang strategis dan dekat dengan titik-titik pertukaran internet di pusat kota Jakarta, memberikan akses yang mudah untuk menghubungkan bisnis ke ekosistem digital melalui interkoneksi dengan latensi yang rendah,” ucap Tedy.

Bitera telah menerapkan teknologi hemat energi dan ramah lingkungan, serta telah mencapai netralitas karbon. Ke depannya, Bitera berkomitmen untuk mempertahankan langkah-langkah keberlanjutannya di masa mendatang.

Dengan kehadiran Bitera sebagai pionir solusi infrastruktur digital, Indonesia siap melangkah maju ke era ekonomi digital yang lebih maju dan kompetitif, memberikan harapan baru bagi perkembangan dan inovasi di Indonesia.

 

 

4 dari 4 halaman

Infografis Kenaikan Jumlah Pengguna Media Sosial di Indonesia. (Liputan6.com/Abdillah)

Video Terkini