Sukses

Trend Micro Bantu Penegak Hukum Global Lawan Kelompok Ransomware LockBit

Trend Micro mengungkapkan peran pentingnya dalam membantu sejumlah penegakan hukum global untuk melawan kelompok ransomware LockBit.

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan keamanan siber Trend Micro mengungkapkan peran pentingnya dalam membantu sejumlah penegakan hukum global untuk melawan kelompok ransomware LockBit.

Kelompok ini bertanggung jawab atas sekitar 25% dari semua kebocoran data yang disebabkan oleh ransomware pada 2023 dan menimbulkan kerugian miliaran dolar bagi ribuan korban di dunia selama empat tahun terakhir.

Trend Micro mengklaim berhasil menggagalkan dirilisnya produk malware terbaru dari LockBit dan secara otomatis memasang perlindungan untuk pelanggannya, bahkan sebelum kelompok itu selesai menguji produk mereka.

Robert McArdle selaku pemimpin tim peneliti kejahatan siber Trend Micro dan kolaborator di Federal Bureau of Investigation (FBI) dan National Crime Agency (NCA), mengatakan merasa terhormat threat intelligence perusahaan bisa memberikan value yang unik bagi penegakan hukum global.

“Pada pekan lalu, Trend Micro mengamankan pengguna Microsoft dari kerentanan yang sangat mengkhawatirkan dan pekan ini kami bergabung dalam upaya pembasmian kelompok ancaman (ransomware) paling berbahaya di dunia," ungkap McArdle melalui keterangannya, Rabu (20/3/2023).

Berbagai detail di balik operasi tersebut terungkap, termasuk penyitaan mata uang kripto, penangkapan dan pendakwaan, pemberian sanksi, serta pemberian dukungan teknis kepada para korban.

Operasi keamanan siber ini mengambil alih situs LockBit yang bocor, mengungkap informasi dan identitas pribadi anggota kelompok ancaman, serta detail pekerjaan mereka sebelumnya.

Tindakan yang dilakukan Trend Micro intinya bertujuan membuat LockBit tidak diterima dan tak dipercaya lagi di dunia kejahatan siber-- dengan demikian bisnis jahatnya menjadi lumpuh.

2 dari 3 halaman

Uang Haram Ransomware

Ransomware adalah salah satu ancaman siber paling serius yang dihadapi perusahaan saat ini. Malware jahat ini kerap mengganggu aktivitas sekolah, rumah sakit, pemerintah dan bisnis, serta membahayakan infrastruktur penting nasional.

Lewat semua aksinya, beberapa kelompok ransomware menghasilkan sejumlah uang haram. Tahun lalu, para korban membayar lebih dari USD 1 miliar kepada kelompok LockBit dan afiliasinya.

Walaupun LockBit tak diragukan lagi merupakan operasi ransomware terbesar dan paling berdampak di dunia, disrupsi yang dilakukan Trend Micro menandakan bahwa semua penjahat yang terkait dengannya harus mempertimbangkan kembali setiap keterlibatan dan kerja sama mereka dengan kelompok tersebut.

Sebab, mereka akan menjadi target operasi penegakan hukum berikutnya.

3 dari 3 halaman

Infografis Kejahatan Siber (Liputan6.com/Abdillah)

Video Terkini