Liputan6.com, Jakarta - iPhone SE 4 menjadi perbincangan akhir-akhir ini. Kabar terbaru menyebutkan Samsung menolak tawaran Apple membuat panel OLED untuk smartphone mereka mendatang.
Permintaan harga yang terlalu tinggi jadi penyebab batalnya kesepakatan. Dikutip dari Gizmochina, Sabtu (30/3/2024), Samsung Display menawarkan Apple untuk memasok panel OLED untuk iPhone SE dengan harga USD 30 untuk setiap layar.
Baca Juga
Namun, harga tersebut dirasa terlalu tinggi, sehingga Apple dikabarkan tak sepakat denga tawaran tersebut.
Advertisement
Samsung Display akhirnya mundur dari kesepakatan itu. Apple kini tengah mencari solusi alternatif.
Menurut kabar yang beredar, perusahaan kini mencari opsi yang lebih terjangkau dengan anggaran USD 25 per panelnya.
Perusahaan panel asal China, BOE, kini menjadi mitra Apple untuk membuat layar untuk iPhone SE 4 2025.
Apple saat ini berfokus untuk menghemat biaya produksi untuk iPhone SE 4, mengingat panel smartphone merupakan salah satu komponen dengan biaya tertinggi.
Diperkirakan dengan adanya kendala ini, perilisan iPhone SE ini berpotensi berdampak pada jadwal produksi atau harga retail dari ponsel itu.
Sebagai informasi, iPhone terjangkau ini akan menggunakan panel berukuran 6.1 inch berteknologi LTPO OLED dengan refresh rate 60Hz.
Smartphone ini akan menerapkan teknologi Face ID untuk sistem keamanan. Tak lupa, iPhone SE 4 akan memiliki kamera beresolusi 48MP, dan prosesor yang lebih kencang.
Apple menargetkan 15 juta unit untuk produksi awal iPhone SE 4 yang akan rilis di 2025 mendatang.
Apple ingin Gunakan Gemini AI untuk iPhone
Sementara itu, Apple ingin menggunakan teknologi Gemini AI dari Google untuk diterapkan di iPhone.
Menurut Bloomberg, sebagaimana dikutip 9to5Google, "Saat ini terdapat negosiasi aktif untuk membiarkan Apple melisensikan Gemini, kumpulan model AI generatif dari Google, untuk menggerakkan beberapa fitur baru yang akan datang pada software iPhone tahun ini."
Kabarnya selain dengan Google, Apple juga menjalin pembicaraan dengan OpenAI, yang saat ini menggerakkan kemampuan AI Microsoft.
Menurut informasi, Apple secara spesifik mencari partner dalam hal AI generatif berbasis cloud untuk mendukung kemampuan AI di iPhone. Dalam laporan terbaru, Apple tengah dalam pembicaraan dengan Google untuk memakai Gemini.
Dalam waktu yang sama, Apple juga tengah mengerjakan penawaran model AI di perangkat dan kemampuan on-device AI sejalan dengan iOS 18 yang akan datang.
Advertisement
Gemini Hadir dalam Tiga Paket
Sekadar informasi, Google menawarkan Gemini dalam tiga paket. Pertama, Pro, dipakai oleh sebagian besar aplikasi pihak pertama dan ketiga.
Lalu Gemini 1.0 Pro yang menggerakkan versi gratis dari gemini.google.com. Lalu ada pula Gemini 1.0 Ultra yang dipakai dalam lapisan advanced berbayar dari Gemini.
Sejauh ini, Gemini 1.0 tersedia dalam versi stabil, namun pada pertengahan Februari lalu, Google memperkenalkan Gemini 1.5 dengan jendela konteks yang diperluas dan memungkinkan lebih banyak informasi diserap.
Dengan konteks yang diperluas ini, output atau hasil yang diberikan Gemini jadi lebih konsisten, relevan, dan berguna.
Apple Akuisisi Perusahaan AI
Tak hanya menggunakan teknologi AI dari pihak ketiga, Apple dikabarkan telah mengakuisisi perusahaan AI asal kanada, DarwinAI.
Disebutkan, teknologi buatan DarwinAI ini mampu dipakai untuk inspeksi visual bilamana komponen manufaktur memiliki cacat atau kesalahan.
Teknologi buatan DarwinAI ini mampu mendeteksi hal tersebut dengan presisi tinggi, sehingga mengoptimalkan proses produksi dan meningkatkan efisiensi.
Kemungkinan, Apple tertarik pada DarwinAI untuk menyederhanakan produksi mereka agar lebih efisien. Dengan ini, perusahaan dapat menghemat uang.
Akuisisi ini menandakan langkah signifikan perusahaan berbasis di Cupertino, AS itu dalam memperkuat posisinya di ranah AI.
Advertisement