Sukses

Pengguna YouTube Music Kini Bisa Download Lagu via PC, Bisa Dengar Musik Tanpa Internet

YouTube Music kini izinkan pengguna untuk mengunduh lagu secara offline melalui PC.

Liputan6.com, Jakarta - YouTube Music kini izinkan pengguna untuk mengunduh lagu secara offline melalui PC. Ini merupakan fitur yang dinanti oleh pengguna.

Sebelumnya, YouTube Music hanya mengizinkan pengguna untuk mengunduh lagu favoritnya melalui smartphone.

Dengan perubahan ini, pengguna kini bisa mengunduh lagu untuk didengar secara offline di aplikasi desktop.

Bahkan, YouTube Music mengizinkan pengguna bahkan dapat menyimpan seluruh playlist untuk kenyamanan mendengarkan musik tanpa internet.

Dikutip dari GizChina, Senin (1/4/2024), YouTube telah menguji fitur offline ini di desktop selama beberapa waktu. Fitur ini telah diuji oleh sebagian kecil pengguna yang tergabung dalam beta tester.

Setelah diuji coba, akhirnya layanan streaming musik dari Google ini akan meluncurkan fitur tersebut ke lebih banyak pengguna.

Pembaruan ini bakal dibagikan secara bertahap. Beberapa pengguna yang mendapatkan pembaruan ini akan mendapatkan notifikasi “New! Download music to listen offline”.

Jika pengguna mendapatkan notifikasi tersebut, maka pengguna dapat mengunduh lagu kesukaannya di YouTube Music for Desktop.

Untuk mengunduh lagu di YouTube Music, pengguna cukup navigasikan kursor halaman lagu atau album dan klik tombol unduh.

Tombol tersebut terletak di antara “Save to library” dan tombol menu tiga titik.

Musik yang terunduh akan disimpan di bagan "Download" yang terletak di menu Library. Terdapat filter yang memungkinkan pengguna untuk mengurutkan berdasarkan lagu, podcast, album, atau playlist.

2 dari 4 halaman

YouTube Music Hadirkan Fitur Cari Lagu dengan Bersenandung

YouTube Music juga telah meluncurkan fitur baru untuk para pengguna. Lewat fitur baru ini, pengguna bisa mencari lagu cukup dengan bersenandung.

Dikutip dari Android Police, fitur ini ditemukan oleh pengguna YouTube Music yang memakai iOS. Disebutkan, fitur ini dapat diidentifikasi dari ikon baru yang ada di kolom pencarian.

Berdasarkan pengalaman yang dibagikan pengguna tersebut, aplikasi YouTube Music kini menambahkan satu ikon tambahan di sebelah kolom penelusuran.

Selain ikon mikrofon untuk melakukan pencarian dengan suara, ada ikon tambahan di sisi kanannya untuk mencari lagu dengan bersenandung.

Kendati demikian, fitur ini diketahui belum hadir untuk seluruh pengguna aplikasi YouTube Music. Ada kemungkinan Google masih menggulirkannya untuk beberapa pengguna saja.

Sekadar diketahui, kemampuan mencari lagi dengan bersenandung ini sebenarnya bukan hal baru di Google. Pada 2020, fitur ini sudah hadir untuk penelusuran dengan Google Search.

3 dari 4 halaman

YouTube Premium dan Music Berbayar Kantongi 100 Juta Pelanggan

Di sisi lain, layanan YouTube Premium dan Music tercatat sudah memiliki lebih dari 100 juta pelanggan per Januari 2024, termasuk mereka yang sedang dalam uji coba gratis.

Angka itu merupakan peningkatan sebesar 20 juta member hanya dalam waktu satu tahun, dan jumlah itu meningkat dua kali lipat sejak September 2021.

Dikutip dari Engadget, YouTube dinilai berhasil meningkatkan angka tersebut meskipun ada kenaikan biaya langganan USD 2 per bulan untuk Premium yang mulai berlaku Juni 2023.

Pun demikian, belum jelas berapa banyak orang yang sebenarnya menggunakan YouTube Music (Premium mencakup akses ke layanan tersebut).

4 dari 4 halaman

YouTube Bakal Wajibkan Label Khusus di Konten Video yang Dibuat Pakai AI

Sementara itu, YouTube pun melayangkan aturan baru untuk melabeli video yang dibuat dengan AI agar konten tersebut bisa lebih terkontrol. 

Label tersebut diperlukan untuk menandakan kalau video itu menggunakan AI dalam proses pembuatan. Selain itu, pemberian label itu juga bertujuan untuk memberikan transparansi di setiap konten yang diunggah. 

YouTube beralasan, konten yang dibuat dengan AI cenderung mudah disalahartikan oleh sebagian pengguna dalam penyampaian informasi tentang sebuah peristiwa, tempat, maupun kejadian tertentu seperti dikutip dari Engadget.

Nantinya, apabila pembuat konten membuat tiruan dari suara orang sebenarnya untuk menarasikan video, atau mengganti wajah seseorang dengan wajah orang lain, kreator itu perlu memberikan label saat mengunggahnya. 

Tidak hanya itu, kreator juga perlu memberikan deskripsi jika konten YouTube tersebut mengubah sebuah peristiwa maupun kejadian nyata.

Sebagai contoh, jika kreator membuat video tentang suatu kota yang dibuat banjir, meskipun kenyataannya tidak demikian, kreator perlu memberikan label pada video tersebut.

YouTube mengungkapkan, mereka juga akan melabeli video tersebut, jika kreator belum melabeli video AI yang diunggah ke platform tersebut.