Sukses

Menkominfo Ungkap Starlink Akan Uji Coba di IKN, Mulai Ajukan Perizinan

Menkominfo menungkap kalau Starlink sudah mulai mengajukan perizinan dan akan mengajukan uji coba di IKN.

Liputan6.com, Jakarta - Menkominfo (Menteri Komunikasi dan Informatika) Budi Arie Setiadi mengungkap rencana uji coba dari layanan internet Starlink di Indonesia. Hal ini dipastikan setelah layanan internet satelit itu mengajukan perizinan.

Menurut Menkominfo, Starlink kini telah mengajukan perizinan sebagai penyelenggara layanan VSAT (Very Small Aperture Terminal) dan ISP (Internet Service Provider) pada Kementerian Kominfo.

"Kalau di IKN (Starlink) itu bakal melakukan uji coba dan lagi diusahakan time table-nya (uji coba Starlink di IKN)," tutur Menkominfo saat bertemu dengan awak media.

Meski sudah mengajukan izin, Menkominfo menegaskan, Starlink tetap perlu memenuhi regulasi yang ada di Indonesia. Namun yang pasti, pemerintah membuka peluang bagi perusahaan telekomunikasi, baik nasional dan global untuk berinvestasi maupun mengembangkan ekositem digital di Indonesia.

Menyoal kehadiran Starlink mengancam operator yang sudah ada saat ini, Budi Arie menuturkan, dirinya masih harus melihat perkembangan nantinya.

"Ya lihat nanti lah, yang jelas bisnisnya harus fair, level playing field-nya harus fair. Semua harus ikut regulasi yang ada," tuturnya.

Ditemui di kesempatan yang sama, Direktur Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kementerian Kominfo Wayan Toni Supriyanto menuturkan, sebagai proses perizinan operasi, internet satelit Starlink telah membangun hub dan memenuhi standarisasi perangkat dari Ditjen SDPPI.

"Jadi, mereka ada kemungkinan sudah comply untuk VSAT. Untuk internet (ISP), dia harus bekerja sama dengan NAP (Network Access Provider), mungkin belum selesai pekerjaan kerja samanya," tutur Wayan menjelaskan.

Lebih lanjut Wayan menuturkan, izin Starlink nantinya akan bersifat nasional. Namun, ia menuturkan, Starlink Indonesia ini berbeda dari yang ada di global.

"Mereka global, ya Starlink aja. Kalau Starlink Indonesia pemegang izin VSAT dan ISP. Jadi, nanti dia seperti penyelenggara lainnya di Indonesia. Mereka beli perangkat dan internetnya ke Starlink global, makanya harus membangun hub di sini," tutur Wayan.

2 dari 3 halaman

Luhut Telepon Elon Musk Minta Pasang Internet di IKN

Sekadar informasi, sebelumnya, Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan pada Februari 2024 mengaku telah melakukan kontak Elon Musk untuk melakukan pemasangan internet di IKN Nusantara.

"Saya dengan Elon Musk, kapan saya teleponan? Jumat, Jumat lalu. Kan Starlink mau masuk. Saya kira hampir selesai ya persyaratannya, dia akan ke IKN," ujar Luhut ketika itu. 

Luhut mengatakan, Elon Musk beserta jaringan internet miliknya akan datang ke IKN pasca mendapat izin dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).

"Kapan dia mau datang? Begitu surat persyaratan Kominfo selesai, seminggu kemudian kita kasih izin layak operasi (ILO). Begitu layak operasi jalan, 5 hari kemudian dia bisa datang ke indonesia," terangnya. 

Tak hanya sekadar memasang internet, SpaceX disebutnya akan menyambungkan jaringan ke pusat kesehatan masyarakat atau puskesmas di sekitar ibu kota baru. 

"Begitu dia datang, kita sudah usul datang ke IKN, katanya dia mau launching di IKN, dan puskesmas dekat IKM," kata Luhut. 

"Karena presiden minta kenapa Starlink ini supaya puskemas-puskesmas yang tidak terjangkau komunikasi dengan Starlink bisa terjangkau, sehingga pelayanan kesehatan di pedesaan itu bisa terjangkau," ungkapnya.  

3 dari 3 halaman

Jaringan Internet Starlink Elon Musk Sudah Masuk Pelosok Puskesmas Indonesia

Di sisi lain, sejumlah Puskesmas di pelosok Indonesia sudah menggunakan jaringan internet Starlink milik Elon Musk.

Penyediaan internet Starlink bertujuan untuk mempermudah akses internet dalam integrasi data kesehatan.

Chief Digital Transformation Office (DTO) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI Setiaji mengungkapkan, sekitar 40 persen Puskesmas di daerah terpencil sekarang dapat akses internet dengan di antaranya memanfaatkan satelit Starlink.

Penyediaan Starlink di pelosok Puskesmas juga berkat bantuan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI.

"Dari 745 Puskesmas di daerah terpencil, itu mau enggak mau pakai satelit karena enggak bisa pakai General Packet Radio Service (GPRS)," Setiaji saat diwawancarai Health Liputan6.com di Hotel JS Luwansa, Jakarta pada Rabu, 13 Desember 2023. 

"Kurang lebih 40 persennya menggunakan satelit. Jadi ada yang menggunakan Starlink dan beberapa provider lain juga. Ini dibantu sama Kominfo."

Video Terkini