Liputan6.com, Jakarta - Netflix akan berhenti mengungkapkan jumlah pengguna yang mendaftar ke layanannya, serta pendapatan yang dihasilkan dari setiap pelanggan mulai tahun depan.
Perusahaan beralasan, mereka akan fokus menyoroti pertumbuhan pendapatan dan jumlah waktu yang dihabiskan di platform-nya.
Baca Juga
“Pada masa-masa awal, ketika kami hanya mempunyai sedikit pendapatan atau laba, pertumbuhan keanggotaan merupakan indikator kuat potensi masa depan. Tetapi sekarang kami menghasilkan keuntungan yang sangat besar dan arus kas bebas,” kata Netflix dalam sebuah surat kepada pemegang saham, dikutip Jumat (19/4/2024).
Advertisement
Layanan streaming ini mengungkapkan jumlah penggunanya bertambah 9,33 juta selama beberapa bulan terakhir, menjadikan jumlah total rumah tangga yang berlangganan di seluruh dunia menjadi hampir 270 juta.
Meskipun ada keputusan untuk berhenti melaporkan jumlah pengguna Netflix setiap kuartal, Netflix mengatakan bahwa perusahaan akan mengumumkan pencapaian jumlah pelanggan saat sudah melewati angka tersebut.
Kesimpulannya, mungkin Netflix akan mengumumkan data jumlah pelanggan ketika sudah melampaui 300 juta.
Netflix memperkirakan lebih dari setengah miliar orang di seluruh dunia menonton acara TV dan film melalui layanannya.
Rajin Rilis Game
Selama beberapa tahun terakhir, Netflix terus merilis game seperti trilogi Grand Theft Auto, Hades, Dead Cells, Braid, dan masih banyak lagi ke dalam katalognya.
Metrik pelanggan merupakan sinyal penting bagi Wall Street karena hal itu bisa menunjukkan seberapa cepat suatu perusahaan berkembang.
Namun langkah Netflix untuk berhenti melaporkan data tersebut adalah sesuatu yang tak asing karena perusahaan besar lain juga melakukannya.
Pada Februari 2024, Meta mengumumkan tidak lagi merilis jumlah pengguna Facebook harian dan bulanan setiap kuartal, tetapi hanya mengungkapkan berapa banyak orang yang secara kolektif menggunakan Facebook, WhatsApp, Messenger, dan Instagram.
Pada 2018, Apple juga berhenti melaporkan jumlah iPhone, iPad, dan Mac yang terjual setiap kuartal. Perusahaan lebih memilih fokus pada berapa banyak uang yang dihasilkannya di masing-masing produk.
Advertisement
Bos Netflix Masih Enggan Hadirkan Aplikasi Khusus di Apple Vision Pro
Meski sudah lama meluncur, Apple Vision Pro ternyata belum didukung sejumlah aplikasi populer, salah satunya adalah Netflix.
Mengutip informasi dari GSM Arena, Minggu (28/1/2024), dalam wawancara dengan Stratechery, CO-CEO Netflix Greg Peters pun sempat membeberkan alasan aplikasi Netflix belum hadir di headset tersebut.
Dalam wawancara tersebut, Greg menuturkan, Netflix belum meluncurkan aplikasi di Vision Pro karena dianggap belum sepadan dengan upaya perusahaan.
Maksudnya, menurut Greg, jumlah pelanggan potensial yang memiliki Vision Pro dirasa belum cukup, jika dibandingkan upaya perusahaan untuk melakukan porting aplikasi Netflix ke platform tersebut.
Oleh sebab itu, untuk sekarang, mereka memilih tidak hadir di platform headset tersebut.
Kendati demikian, bukan berarti Netflix tidak akan merilis aplikasi mereka ke headset tersebut. Greg menuturkan, untuk saat ini, perusahaan lebih memilih untuk menunggu perkembangan dari Apple Vision Pro terlebih dulu.
Selain Netflix, aplikasi populer lain yang juga tidak akan hadir di Visio Pro ketika headset tersebut rilis untuk para konsumen adalah Spotify dan YouTube.
Kedua aplikasi itu dilaporkan tidak memiliki rencana untuk mengembangkan aplikasi khusus untuk visionOS, sistem operasi di Apple Vision Pro.
Kendati demikian, bukan berarti layanan kedua aplikasi tersebut tidak bisa diakses di Vision Pro. Pengguna masih bisa mengaksesnya melalui situs web, tapi pengalaman yang diberikan mungkin berbeda.
Infografis journal 5 Film Horor Indonesia dengan Jumlah Penonton Terbanyak. (LIputan6.com/Trie Yasni)
Advertisement