Sukses

Google Cloud Ungkap Deretan Layanan Andalan di 2024 dan Peran AI yang Makin Masif

Director of Product Management Vertex AI Google Cloud Nenshad Bardoliwalla membahas soal deretan layanan andalan di 2024, termasuk soal pemanfaatan AI oleh perusahaan.

Liputan6.com, Jakarta - Google Cloud telah memperkenalkan sejumlah layanan andalan dalam event Google Cloud Next 2024. Salah satunya yang terus ditingkatkan kemampuannya adalah Vertex AI.

Sebagai informasi, Vertex AI merupakan platform yang ditujukan bagi organisasi mengembangkan sekaligus meluncurkan layanan AI mereka sendiri. Platform ini diperkenalkan pertama kali pada 2021.

Director of Product Management Vertex AI Google Nenshad Bardoliwalla menuturkan, ada empat hal penting yang diperkenalkan Vertex AI dalam event Google Cloud Next tahun ini. Pertama, ada infastruktur.

Dijelaskan, pengguna Google Cloud saat ini bisa memilih antara infrastruktur yang Google tawarkan dalam hal machine learning, atau GPU dari NVIDIA. Selain itu, hal lain yang juga ditingkatkan adalah kehadiran AI generatif.

Setelah 2023 menjadi waktunya eksperimen bagi pengembangan AI generatif, kini Google Cloud meningkatkan layanannya dengan memperkenalkan kemampuan prompt management yang baru.

"Jadi, kami memperkenalkan kemampuan prompt management yang baru untuk memudahkan pengguna mengatur beragam versi prompt mereka yang berbeda-beda," tutur Nenshad pada Tekno Liputan6.com saat event Google Cloud Next 2024.

Selain itu, di Next tahun ini, Google juga memperkenalkan preview Gemini 1.5 Pro. Nenshad mengklaim, ini merupakan model terdepan dalam industri karena mendukung pengguna untuk memasukkan hingga 1 juta token, dan sepenuhnya multi-modal.

"Anda bisa secara bersamaan memasukkan informasi ke Gemini, mulai dari dokumen, gambar, video, audio, lalu meminta Gemini untuk mengolah empat model berbeda itu. Ini sangat luar biasa," ujarnya.

Terobosan lain yang juga diperkenalkan Google kali ini adalah agent builder. Menurut Nenshad, pengguna bisa memanfaatkan agent builder untuk membangun peran asisten secara spesifik untuk membantu mereka meraih hasil yang diinginkan.

"Agent bisa membantu saya untuk membuat kampanye pemasaran, membantu membuat keuntungan karyawan, atau membantu membeli set pakaian," ucapnya. Ia menyebut agent ini akan memiliki kemampuan yang lebih mumpuni dibandingkan chatbot tradisional.

Sebagai informasi, agen merupakan entitas pintar yang bisa melakukan sejumlah tindakan untuk membantu penggunanya mencapai tujuan spesifik. 

 

2 dari 3 halaman

Pemanfaatan AI oleh Perusahaan

Dengan penerapan AI yang semakin masif sekarang dan sejumlah layanan baru, Google pun mengungkap soal prospek pemanfaatan teknologi ini oleh perusahaan atau bisnis.

Menurut Nenshad, banyak bisnis di dunia sudah mengetahui apa yang bisa ditawarkan AI, berdasarkan bukti-bukti yang terlihat saat ini. Dari situ, sejumlah perusahaan pun akan berusaha menerapkan teknologi ini agar tetap relevan hingga di masa mendatang.

"Saya juga berpikir kalau orang-orang telah melihat kekuatan teknologi ini di kehidupan pribadi mereka, dan hal itu yang akan menginspirasi mereka juga dalam hal berbisnis," ujarnya menjelaskan.

Dalam hal ini, ia menuturkan, AI pun tidak dimungkiri akan merupakan inovasi teknologi yang selanjutnya. Jadi, teknologi ini secara tidak langsung mendorong orang untuk mulai mempelajari dan memakainya untuk memberikan dampak pada bisnis mereka.

Kendati demikian, ia tidak menampik, banyak perusahaan di dunia sekarang masih mencoba mencari tahu pemanfaatan teknologi ini. Karenanya, ia menyebut saat ini pemanfaatannya masih di tahap awal, tapi bukan tidak mungkin akan semakin berkembang di masa depan.

3 dari 3 halaman

Bos Google Ungkap AI Jadi Kunci Perkembangan Layanan Google Cloud

Sebelumnya, CEO Google Sundar Pichai mengungkapkan kalau Google memang fokus pada pengembangan bisnis cloud mereka sejak beberapa tahun terakhir. Hal itu dibuktikan dengan deretan tool, infrastruktur, termasuk sejumlah terobosan yang dihadirkan perusahaan.

Hasilnya, sejak beberapa dalam tahun terakhir, Google Cloud memang mencatat sejumlah capaian luar biasa. Menurutnya, di kuartal keempat, layanan Cloud perusahaan berhasil meraih pendapatan tahunan sebesar USD 36 miliar, lima kali lipat dari pendapatan lima tahun lalu.

"Ada beberapa alasan Google Cloud berhasil menunjukkan perkembangan tersebut. Salah satunya adalah investasi besar kami pada AI," tuturnya dalam event Google Cloud Next 2024 di Las Vegas, Amerika Serikat.

Sundar menuturkan, Google telah mengatahui sejak beberapa tahun lalu kalau AI akan mentransformasi setiap industri dan perusahaan, termasuk diri mereka sendiri.

"Itu alasannya, kami telah membangun infrastruktur AI selama lebih dari 10 tahun, termasuk TPU (Tensor Processing Unit), yang saat ini memasuki generasi kelima," ujarnya menjelaskan.

Dengan berbagai kemajuan yang ditawarkan Google, perusahaan kini telah membantu lebih banyak pelanggan untuk melatih dan menghadirkan language models yang mutakhir.