Liputan6.com, Jakarta - Kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) mulai dimanfaatkan oleh sejumlah pemain di industri kreatif untuk mendorong kreativitas mereka dalam berkarya.
Seniman visual dari Indonesia, Rizky Amom, menyebut teknologi AI membantu dirinya untuk menerjemahkan konsep-konsep abstrak menjadi karya seni visual yang kompleks dengan lebih efisien.
Baca Juga
"Ini membuka lebih banyak ruang untuk eksperimen dan inovasi," ujar Amom saat berbagi pengalamannya tentang AI yang bisa menjadi partner dalam proses kreatif di acara #stARTwithInkLords, belum lama ini.
Advertisement
Di sisi lain, Ink Lords, sub-brand dari AIRSCREAM yang berbasis di Inggris, menunjukkan aplikasi praktis AI dalam bisnis mereka.
Brand and Marketing Global Head Ink Lords, Andrew Koh, menjelaskan penggunaan AI dalam desain kemasan produk mereka.
"Desain kemasan kami, yang terinspirasi dari mitologi Indonesia, tidak hanya mencerminkan kekayaan budaya tetapi juga inovasi teknologi yang kami gunakan," kata Andrew, melalui keterangan resminya, Selasa (23/4/2024).
Menurutnya, sinergi antara seni dan teknologi AI tidak hanya menarik perhatian pasar tapi juga mempertajam identitas brand mereka.
"Walaupun kami menggunakan aplikasi desain AI, kami tetap melibatkan grafis desainer profesional sehingga proses serta hasilnya sesuai dengan ekspektasi. langkah ini merupakan bagian dari nilai-nilai yang dianut oleh Inklord sebagai pencipta tren," Andrew menjelaskan.
Sinergi Harmonis Antara AI dan Seni
Melalui #stARTwithInkLords, AI dan seni bukan lagi dua dunia yang terpisah tetapi adalah entitas yang dapat bersinergi dengan harmonis.
Acara tersebut menunjukkan bagaimana AI bisa menjadi alat yang berharga dalam industri kreatif, mendorong seniman untuk menggali potensi mereka lebih dalam lagi.
Seorang seniman lain yang juga turut hadir dalam acara ini, Muhammad Rifai, menyampaikan optimismenya terhadap masa depan seni dan AI.
"Dengan AI, kami tidak hanya menciptakan karya baru dan inovatif tetapi juga memperkuat dialog antara teknologi dan seni tradisional," ucap Rifai.
Acara #stARTwithInkLords bukan hanya sebuah forum diskusi, tetapi juga sebuah titik balik dalam cara kita memahami dan mengintegrasikan AI dalam dunia seni dan kreativitas.
Â
Advertisement