Liputan6.com, Jakarta - Meta mengumumkan telah membuka akses sistem operasi MR (mixed reality) besutan mereka ke pihak ketiga. Diberi nama Meta Horizon OS, sistem operasi ini dikenal lebih dulu dibenamkan ke headset Oculus.
Mengutip informasi dari GSM Arena, Rabu (24/4/2024), dua perusahaan pertama yang akan menggunakan Horizon OS dari Meta ini adalah Asus dan Lenovo. Disebutkan, keduanya akan melakukan pendekatan berbeda untuk masing-masing headset besutannya.
Baca Juga
Asus akan merilis headset di bawah bendera ROG, sehingga perangkat ini ditujukan untuk kebutuhan bermain game. Sementara Lenovo akan mengembangkan perangkat mixed reality yang ditujukan untuk kebutuhan produktivitas, hiburan, dan pembelajaran.
Advertisement
Meski belum diumumkan secara resmi, ada kemungkinan perangkat tersebut akan dipersenjatai dengan chipset besutan Qualcomm. Chipset yang juga digunakan di Meta Quest 3.
Selain itu, nama toko aplikasi Meta Quest Store juga diganti menjadi Meta Horizon Store, senada dengan nama sistem operasinya. Perubahan juga dilakukan pada aplikasi pendamping mobile yang kini memakai nama Meta Horizon, dari sebelumnya Meta Quest.
Meta juga menyebut akan mulai membuka batasan antara Meta Horizon Store dan App Lab. Jadi, pengembang mana pun yang memenuhi persyaratan dan konten, dapat mengirimkan software-nya ke platform milik Meta ini.
Nantinya, bagian App Lab juga akan tersedia di Horizon Store. Tidak hanya itu, perusahaan juga mendorong aplikasi Google Play 2D untuk bisa hadir ke Horizon OS.
Tidak hanya itu, Meta juga sedang mengembangkan framework untuk spatial app, sehingga bisa membantu pengembang mobile menciptakan pengalaman mixed reality.
Di samping itu, para developer dapat pula memakai tool yang sudah biasa dipakai untuk menghadirkan aplikasi mobile mereka ke Meta Horizon OS, termasuk membuat aplikasi mixed reality yang benar-benar baru.
Dengan adanya pengumuman ini, Meta kemungkinan besar ingin membawa Horizon OS ke lebih banyak model headset, baik AR, VR, atau MR, termasuk terbuka ke lebih banyak pembesut hardware.
Headset Mixed Reality Meta Quest 3 Dirilis, Pakai Snapdragon XR2 Gen 2
Untuk diketahui, Meta meluncurkan perangkat headset mixed reality (MR) terbarunya, Meta Quest 3 melalui gelaran Meta Connect 2023.
Headset ini dijual dengan harga USD 499,99 (sekitar Rp 7,7 juta) untuk versi 128GB dan USD 649,99 (sekitar Rp 10 juta) untuk penyimpanan yang lebih besar yaitu di 512GB.
Menurut perusahaan, pengguna headset MR ini juga bisa melakukan tap dua kali di untuk transisi yang mulus antara pengalaman imersif dan lingkungan campuran, dengan elemen virtual di lingkungan fisik.
Mengutip laman resmi Meta, Jumat (29/9/2023), Quest 3 punya pemrosesan grafis yang dua kali lipat lebih baik daripada pendahulunya Quest 2 yang memakai Snapdragon XR2 Gen 1.
Meta Quest 3 sendiri diklaim sebagai perangkat pertama yang memakai Snapdragon XR2 Gen 2 yang dikembangkan oleh perusahaan bersama dengan Qualcomm.
Â
Advertisement
Kemampuan Meta Quest 3
Sementara, layar dan optik di headset ini memakai 4K+ Infinite Display, yang disebut sebagai lompatan resolusi hampir 30 persen dibandingkan Meta Quest 2. Layar Meta Quest 3 hadir dengan 25 pixels per degree dan 1.219 pixels per inch.
Dalam blog resminya, Meta juga mengatakan Quest 3 juga punya tingkat ketajaman yang dinaikkan hingga 25 persen dibandingkan Quest 2.
Perangkat ini juga memiliki profil optik 40 persen lebih ramping dibandingkan pendahulunya. Desainnya pun lebih tipis sehingga memiliki bobot yang lebih seimbang ketimbang Quest 2.
Untuk audio, Meta membawa teknologi audio spasial yang diperbarui di headset MR generasi teranyar mereka ini, dengan kejernihan suara dan performa bass yang ditingkatkan punya jangkauan audio 40 persen lebih keras dibanding sebelumnya.
CEO Meta Mark Zuckerberg Kritik Apple Vision Pro: Harga Selangit dan Tidak Sesuai dengan Visi Masa Depan Saya
Di sisi lain, Mark Zuckerberg tampaknya tidak terlalu terkesan dengan pengumuman headset augmented reality (AR), Apple Vision Pro. Hal ini diungkapkan oleh pendiri Facebook--kini bernama Meta, dalam pertemuan perusahaan secara global.Â
Mark Zuckerberg mengatakan, perangkat Apple yang diumumkan tidak menghadirkan terobosan baru dalam teknologi yang belum "dieksplorasi" Meta.
Dia juga menyebutkan, visinya tentang bagaimana orang menggunakan perangkat tersebut tidak sesuai dengan masa depan yang diinginkan.
Suami dari Priscilla Chan itu juga menunjukkan fakta, headset Meta Quest 3 hadir dengan banderol harga lebih murah dari Apple Vision Pro.
"Kami berinovasi untuk memastikan produk buatan kami dapat diakses dan terjangkau untuk semua orang," kata Mark Zuckerberg.
Diketahui, harga Quest 3 sendiri dijual mulai dari USD 499 atau Rp 7,4 juta. Sedangkan harga Apple Vision Pro mencapai USD 3.499 atau sekitar Rp 52 jutaan.
"Saya pikir pengumuman mereka benar-benar menunjukkan perbedaan dalam nilai-nilai dan visi yang dibawa oleh perusahaan kami dengan cara yang menurut saya sangat penting," kata Zuckerberg kepada para karyawan.
Zuckerberg juga menjelaskan, "Perangkat Quest adalah tentang bagaimana orang-orang berinteraksi dengan cara baru dan merasa lebih dekat, sekaligus tentang menjadi aktif dan melakukan sesuatu".
Berbeda dari Quest, Mark Zuckerberg merasa demo Apple Vision Pro hanya memperlihatkan pengguna duduk di kursi dengan sendiri.
Advertisement