Sukses

Penjualan iPhone Turun, Supplier Apple Cari Peluang Baru di IoT dan AI

Penjualan iPhone yang turun drastis berdampak besar pada pendapatan perusahaan pemasok smartphone tersebut seperti Skyworks.

Liputan6.com, Jakarta - Salah satu supplier Apple, Skyworks melaporkan permintaan iPhone lebih rendah dari perkiraan. Hal tersebut berdampak besar bagi investor supplier itu.

Selama ini, Apple mengandalkan supplier pihak ketiga untuk membuat seluruh komponen hardware untuk iPhone, salah satunya adalah Skyworks. Perusahaan semikonduktor itu diminta Apple untuk membuat chip yang memungkinkan iPhone terhubung ke jaringan nirkabel.

Dikutip dari Apple Insider, Sabtu (4/5/2024), karena Apple merupakan klien terbesar Skyworks, penjualan dari iPhone menjadi penyumbang keuntungan yang cukup besar bagi perusahaan.

Pada 2023, penjualan ke Apple menyumbang 64 persen dari total pendapatan Skyworks, dan 85 persen di antaranya berasal dari penjualan iPhone. Hal tersebut menjadikan iPhone sebagai salah satu penentu nasib Skyworks dan berbagai perusahaan supplier lain.

Kendati demikian, di Q2 2024, Skyworks melaporkan pendapatan sebesar $1,046 Miliar, yang menunjukkan penurunan dari tahun ke tahun sebesar 8,7 persen.

CEO Skyworks Liam K. Griffin mengatakan kepada investor kalau penurunan permintaan komponen ponsel pintar menjadi salah satu penyebab turunnya pendapatan perusahaan.

“Selama kuartal Maret, dalam bisnis seluler kami, kami melihat tren musiman di bawah normal, dengan permintaan pasar akhir yang lebih rendah dari perkiraan," ujar Liam saat diwawancarai oleh Apple Insider.

Karena penjualan smartphone besutan Apple, iPhone, yang tidak menentu, Skyworks memutar otak dengan memperluas cakupan produknya ke perangkat Internet of Things (IoT) dan Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence/AI) yang kini digandrungi perusahaan teknologi.

2 dari 4 halaman

Penjualan iPhone Merosot, Sebabkan Supplier Merugi

Menurunnya pendapatan supplier Apple menjadi pertanda bahwa permintaan iPhone sedang melemah. Bahkan, ketika pasar menunjukkan tanda-tanda pemulihan, penjualan Apple mengalami penurunan selama tiga bulan pertama tahun ini.

Diperkirakan pula, penjualan iPhone akan semakin menurun seiring menurunnya minat smartphone itu di Tiongkok, yang merupakan salah satu pasar terpentingnya.

Menurut laporan dari Phone Arena, Sabtu (4/5/2024), Apple akan melaporkan pendapatannya besok dan Wall Street tidak terlalu optimis mengenai penjualan iPhone kali ini.

3 dari 4 halaman

Penjualan iPhone Kian Jeblok, Kalah Sama Android

Penjualan iPhone menurun hingga 10%. Sementara penjualan HP Android naik dari tahun ke tahun sebesar 7,8 juta unit. 

Ada beberapa faktor yang memengaruhi penurunan penjualan iPhone di Tiongkok. Mulai dari rasa nasionalisme warga yang tinggi, hambatan ekonomi, dan meningkatnya persaingan dari produk dalam negeri.

Penurunan penjualan tersebut juga kemungkinan disebabkan pengguna iPhone yang sebelumnya setia, kini semakin tertarik pada produk smartphone Android lokal.

Penurunan signifikan pangsa pasar Apple di Tiongkok menandai semakin besarnya pengaruh merek dalam negeri seperti Huawei, Xiaomi, dan Oppo.

Sentimen nasionalis yang dibarengi dengan keinginan mendukung perusahaan lokal mempengaruhi keputusan konsumen Tiongkok membeli ponsel.

Tren ini juga didukung ketegangan geopolitik yang sedang berlangsung antara AS dan Tiongkok, sehingga dapat berdampak lebih jauh pada dinamika pasar global.

4 dari 4 halaman

Penjualan Samsung Kian Melejit

Di sisi lain, penjualan ponsel Samsung kian menguat bahkan menyalip posisi Apple yang sebelumnya berada di posisi nomor satu.

Menurut salah satu analis IDC, Nabila Popal integrasi fitur berbasis AI pada jajaran smartphone Galaxy menjadi salah satu faktor keberhasilan Samsung raih posisi puncak.

Lebih lanjut, Ia menekankan bahwa salah satu faktor merosotnya penjualan iPhone disebabkan oleh belum disematkannya fitur AI.

“Kami mengantisipasi mengenai pendekatan Apple selama WWDC 2024 pada bulan Juni. Kami yakin jika mereka memberikan produk yang disukai konsumen, mereka dapat mengatasi tantangan yang mereka hadapi saat ini”. ujar Nabila.

Pertumbuhan penjualan smartphone tahun ini kebanyakan didorong oleh ponsel kelas menengah hingga flagship, sedangkan penjualan ponsel terjangkau justru mengalami penurunan.

Hal ini ini menunjukkan konsumen lebih memprioritaskan fitur yang lebih fungsional ketimbang harga yang terjangkau.