Liputan6.com, Jakarta - Samsung selalu berupaya membuat produknya aman digunakan. Apalagi saat ini masif terdengar adanya upaya peretasan data hingga pengambilalihan perangkat, yang berujung pada kerugian pengguna.
Menyadari hal itu, Samsung membenamkan fitur keamanan Knox ke berbagai perangkat mereka, tak hanya smartphone dan tablet tetapi juga ke smart TV.
Baca Juga
Rupanya hal ini tidak terlepas dari fakta bahwa smart tv selalu terhubung ke internet agar bisa bekerja secara optimal.
Advertisement
Agar tak diretas, Samsung pun menyatakan mereka telah menanamkan Samsung Knox di jajaran Smart TV besutan mereka. Hal ini dilakukan untuk menjamin kenyamanan dan keamanan para pengguna.
Dijelaskan, Samsung Knox merupakan solusi keamanan yang telah teruji dan terbaik selama 10 tahun berturut-turut. Hal itu dibuktikan dengan sertifikasi Common Criteria (CC), tolok ukur global untuk menilai integritas keamanan produk IT.
Informasi tentang adanya fitur keamanan Samsung Knox di smart TV Samsung ini membuat pembaca kanal Tekno Liputan6.com penasaran.
Selanjutnya, informasi lain yang juga banyak dibaca adalah tentang aplikasi streaming musik Spotify yang kini gencar mencari cuan lewat sebuah fitur yang mulanya gratis.
Dengan begitu, pengguna jadi merasa kecewa karena fitur yang mestinya gratis kini jadi dibatasi.
Tak hanya itu, informasi lain yang juga menarik perhatian pembaca adalah tentang hadirnya fitur Repair State Mode di iOS 17.5.
Yuk simak informasi selengkapnya di sini.
1. Cara Kerja Fitur Keamanan Knox di Smart TV Samsung
Smart TV tidak dimungkiri telah menjadi menjadi salah satu perangkat yang digunakan konsumen untuk menikmati berbagai konten hiburan. Dihadirkan dengan beragam fitur, perangkat ini pun hampir dapat dipastikan selalu terhubung ke internet untuk tetap bisa bekerja secara optimal.
Kondisi ini ternyata bisa menjadi celah bagi pelaku kejahatan siber untuk menyusup. Terlebih, tidak hanya terhubung dengan internet, Smart TV juga kerap terkoneksi dengan perangkat lain, sehingga bisa jadi celah keamanan jika tidak diawasi dengan baik.
Beberapa metode yang biasanya dilakukan pelaku kejahatan siber adalah menambahkan akun pengguna baru tidak sah, memasukkan kode peretas, hingga mengambil alih akun langganan layanan streaming milik pengguna.
Tidak hanya itu, dalam beberapa kasus, pelaku bisa saja mengakses data pribadi pengguna, termasuk akun email dan informasi keuangan. Sebagai contoh, ada kasus yang diduga telah dilakukan sindikat kejahatan siber untuk menanamkan DDoS botnet di jutaan smart TV dan STB.
Adanya potensi tersebut, Samsung pun menyatakan mereka telah menanamkan Samsung Knox di jajaran Smart TV besutan mereka. Hal ini dilakukan untuk menjamin kenyamanan dan keamanan para pengguna.
Simak informasi lengkapnya di sini.
Â
Advertisement
2. Spotify Gencar Cari Cuan, Fitur Gratis Ini Sekarang Cuma Hadir untuk Pengguna Premium
Spotify dikabarkan akan lakukan perubahan besar di layanan mereka. Salah satunya baru-baru ini, perusahaan melakukan uji coba untuk membatasi pengguna gratis mengakses fitur liriknya.
Setelah upaya uji coba selama beberapa bulan, Spotify disebut-sebut akan memberlakukan aturan baru ini secara masif. Untuk itu, pengguna yang tetap ingin melihat lirik lagu yang diputar, mereka harus berlangganan paket Spotify Premium.
Meski pembatasan tersebut menguntungkan dari sudut pandang bisnis, tetapi banyak pengguna yang mengeluhkan kebijakan baru ini.
Mengutip dari Android Authority, Jumat (4/5/2024), dalam beberapa hari terakhir, beberapa pengguna Reddit menyuarakan rasa kekecewaan mereka terkait pembatasan baru Spotify ini.
Sebagian besar pengguna Spotify gratis kecewa, karena perlu berlangganan Spotify Premium tiap bulan untuk tetap bisa menggunakan fitur yang dulunya gratis selama bertahun-tahun.
Simak informasi selengkapnya di sini.
Â
3. Apple Hadirkan Fitur Repair State Mode di iOS 17.5, Apa itu?
Apple akan hadirkan fitur baru yang memudahkan pengguna saat ingin memperbaiki iPhone di iOS 17.5.
Fitur tersebut memudahkan pengguna yang ingin memperbaiki iPhone mereka di Apple Store maupun jasa servis resmi Apple lainnya.
Hingga saat ini, ketika pengguna ingin memperbaiki iPhone ke pusat perbaikan resmi Apple, mereka perlu mematikan fitur Find My terlebih dahulu. Dengan mematikan fitur itu, Apple akan mengetahui bahwa iPhone yang akan diperbaiki bukanlah ponsel curian.
Kendati demikian, proses ini menjadi sedikit lebih rumit sejak diperkenalkan fitur Stolen Device Protection di iOS 17.3.
Fitur tersebut menambahkan waktu tunda untuk mengatur pengaturan sensitif, termasuk mengubah pengaturan di fitur Find My.
Simak informasi selengkapnya di sini.
Â
Â
Advertisement