Liputan6.com, Jakarta - Timnas Indonesia U-23 gagal melanjutkan perjalanan mereka ke Olimpiade Paris 2024, setelah mereka kalah 0-1 dari Guinea di INF Clairefontaine,Kamis (9/5/2024) malam WIB.
Dengan kekalah ini, tim asuhan Shin Tae-yong ini harus menguburkan mimpi mereka untuk berlaga di ajang olah raga empat tahunan terbesar tersebut.
Baca Juga
Diketahui, momen terakhir dan satu-satunya timnas Indonesia berlaga di ajang bergengsi tersebut adalah di Melbourne 1956. Sejak peluit berbunyi, Garuda Muda sudah bermain agresif.
Advertisement
Gol di pertandingan Indonesia vs Guinea tercipta di menit ke-29 lewat sepakan Ilaix Moriba. Ketinggalan satu gol, Garuda Muda pun tidak berhenti melancarkan serangan ke gawang kiper Guinea.
Apa daya, pertandingan 2x 45 menit tersebut harus berakhir dengan kekalahan timnas Indonesia. Walau tersungkur oleh Guinea, warganet mengapresiasi perjuangan para pemain timnas Indonesia U-23 tersebut.
Berbagai ucapan terima kasih dan semangat kepada para pemain pun dilayangkan warganet di platform media sosial, khususnya di X (sebelumnya bernama Twitter).
Berikut adalah beberapa cuitan netizen Indonesia di lini masa X terkait penampilan timnas Indonesia di babak playoff Olimpiade Paris 2024.
"Ok nt timnas terimakasih perjuangannya, saatnya fokus kualifikasi piala dunia, tapi siapa yang masih ketawa sama kupluk witan tadi 😭🙏🏻," kata @c**** di medsos X.
Akun @r**** menulis, "Harus bersyukur apapun hasilnya, karena patut kita apresiasi capaian timnas U23 sejauh ini yang tadinya debutan di AFC Cup U23 jadi tim yang hampir lolos ke Olimpiade. Semangat para garuda muda! 🫡🇮🇩. Nice try Indo, tetep bangga! 😎☝🏻."
"Terimakasih timnas garuda, walaupun tidak menang, tetap bangga 🫡," ucap @P****.
"Peningkatan main timnas kerasa banget di belakang dan tengah, tapi depannya masih mumeti. Hasil SF sangat diapresiasi meski jelas banyak yg perlu diperbaiki," tulis @f****.
Akun X Twitter @r**** mengatakan, "gapapa terimakasih timnas atas perjuangannya bangga bangettt sama kalian 🇮🇩🤍."
Jalan Pertandingan Indonesia vs Guinea:
Pertandingan dimulai. Indonesia memakai seragam putih-putih dengan Guinea memakai merah-kuning. Francois Letexier dari Prancis bertindak sebagai wasit.
Meski dikabarkan berlangsung tertutup, penonton tetap hadir di tribune stadion. Terlihat Presiden FIFA Gianni Infantino, Ketua Umum PSSI Erick Thohir, dan Ketua NOC Indonesia Raja Sapta Oktohari hadir.
Pertandingan berusia 10 menit. Guinea menguasai bola dan dengan sabar coba menembus pertahanan Indonesia. Garuda Muda berusaha sesekali melancarkan serangan balik.
Tendangan bebas kreatif Indonesia menciptakan situasi berbahaya di pertahanan Guinea. Sayang tidak berbuah gol.
Pratama Arhan dalam posisi bebas di sisi kanan pertahanan Guinea. Dia mengecoh bek lawan untuk menembak dengan kaki kanan. Sayang itu bukanlah kekuatan utama Pratama Arhan sehingga usahanya bisa mudah dimentahkan kiper Guinea.
Advertisement
Gol Guinea ke Gawang Timnas Indonesia U-23
Laga terhenti karena Witan Sulaeman membutuhkan perawatan, setelah kepalanya terbentur lawan. Setelah dibalut, kapten Indonesia itu bisa kembali bermain.
Lemparan ke dalam Pratama Arhan menciptakan situasi berbahaya. Namun, Guinea bisa mengatasi dan melancarkan serangan balik.
Witan Sulaeman hanya bisa melakukan pelanggaran di area terlarang sehingga menghasilkan penalti. Guinea tidak membuang kesempatan dengan Ilaix Moriba membawa negaranya memimpin di menit ke-29.
Nathan Tjoe-A-On salah umpan sehingga Komang Teguh melakukan pelanggaran. Dari tendangan bebas, usaha Ousmane Camara melenceng tipis dari gawang Ernando Ari.
Timnas Indonesia terus dalam tekanan Guinea di sisa babak pertama. Beruntung tidak ada yang berbuah gol kedua bagi lawan, dengan Algassime Bah membuang kesempatan emas.
Babak Kedua Indonesia vs Guinea
Pertandingan Indonesia vs Guinea dilanjutkan. Guinea melakukan satu pergantian pemain dengan Alseny Soumah menggantikan Facinet Conte.
Komang Teguh harus meninggalkan pertandingan karena cedera. Alfeandra Dewangga masuk sebagai pengganti. Tempo laga di babak kedua sendiri berjalan menurun.
Guinea kemudian dapat peluang emas untuk menggandakan keunggulan. Namun, usaha Alseny Soumah diblok Nathan Tjoe-A-On di garis gawang.
Babak kedua memasuki menit ke-15. Guinea tetap menguasai permainan, dengan Alfeandra Dewangga mendapat peluang dari situasi bola pojok. Shin Tae-yong melakukan pergantian kedua. Jeam Kelly Sroyer keluar digantikan Ramadhan Sananta.
Garuda Muda terus mencoba. Namun, permainan mereka tidak berkembang. Guinea sendiri juga berbahaya lewat serangan balik. Salah satunya melalui Algassime Bah yang dijegal Alfeandra Dewangga.
Wasit kembali memberi penalti. Algassime Bah gagal menunaikan tugas karena eksekusinya mengenai tiang gawang. Sebelumnya, Shin Tae-yong diusir wasit karena melakukan protes berlebihan.
Kegagalan memberi harapan bagi Indonesia. Namun, mereka tetap kesulitan menciptaan peluang bersih. Laga tersisa lima menit plus tambahan waktu.
Wasit memberi tambahan waktu delapan menit. Indonesia memasukkan Hokky Caraka sebagai pengganti Rafael Struick.
Indonesia tetap kesulitan menembus pertahanan Guinea. Pertandingan akhirnya berakhir dan mereka harus mengubur mimpi tampil di Olimpiade Paris.
Advertisement