Liputan6.com, Jakarta - Korea Selatan menyiapkan paket dukungan untuk investasi chip dan penelitian senilai lebih dari 10 triliun won atau sekitar USD 7 miliar (Rp 112,5 triliun).
Menteri Keuangan Korea Selatan, Choi Sang-mok, menyebut investasi ini dilakukan untuk memenangkan persaingan di industri semikonduktor.
Baca Juga
Choi Sang-mok menyebut pemerintah akan segera mengumumkan rincian paket investasi ini yang menargetkan bahan chip, pembuat peralatan, dan perusahaan di seluruh rantai pasokan semikonduktor. Demikian sebagaimana dikutip dari Reuters, Senin (13/5/2024).
Advertisement
"Program ini dapat mencakup penawaran pinjaman kebijakan dan pembentukan dana baru yang dibiayai oleh lembaga keuangan negara dan swasta," kata Choi kepada para eksekutif pembuat peralatan chip dalam negeri dalam sebuah pertemuan.
Korea Selatan juga membangun klaster mega chip di Yongin, di selatan ibu kota Seoul, yang disebut-sebut sebagai kompleks teknologi tinggi terbesar di dunia.
Sebelumnya, Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol berjanji untuk mengerahkan semua sumber daya yang ada untuk memenangkan 'perang chip' dan menjanjikan keuntungan pajak untuk investasi.
AS Kasih Dana Hibah Rp 103,5 Triliun ke Samsung untuk Genjot Produksi Chip
Di sisi lain, pemerintah Amerika Serikat (AS) di bawah Joe Biden akan memberikan dana hibah hingga USD 6,4 miliar atau sekitar Rp 103,5 triliun kepada Samsung.
Menurut Departemen Perdagangan AS, langkah ini dilakukan untuk memperluas produksi chip di Texas, sebagai bagian dari upaya yang lebih luas untuk meningkatkan pembuatan chip AS.
"Pendanaan dari Chips and Science Act 2022 ini akan mendukung dua fasilitas produksi chip, sebuah pusat penelitian, dan fasilitas pengemasan di Taylor, Texas," kata lembaga tersebut, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (17/4/2024).
Hal ini juga akan memungkinkan Samsung untuk memperluas fasilitas semikonduktornya di Austin, Texas.
Menteri Perdagangan Gina Raimondo menambahkan, inisiatif ini juga bisa meningkatkan produksi chip untuk industri dirgantara, pertahanan, dan otomotif serta memperkuat keamanan nasional.
“(Investasi ini) akan memungkinkan AS untuk sekali lagi memimpin dunia, tidak hanya dalam desain semikonduktor, yang kini kita pimpin, tetapi juga dalam bidang manufaktur, pengemasan canggih, serta penelitian dan pengembangan,” kata Raimondo.
Co-CEO Samsung Electronics, Kyung Kye Hyun, mengatakan untuk memenuhi perkiraan lonjakan permintaan dari pelanggan AS, produk masa depan seperti chip AI, akan dilengkapi dengan teknologi proses mutakhir.
"Dalam prosesnya juga akan membantu memberikan keamanan pada rantai pasokan semikonduktor AS," Kyung Kye Hyun menguraikan.
Advertisement
Mulai Produksi pada 2026
Samsung mengungkapan pihaknya memperkirakan akan memulai produksi chip di Texas pada 2026.
Analis memprediksi Samsung kemungkinan akan mulai membuat chip 4 nanometer di jalur produksi percontohannya dan pada akhirnya memperluas ke chip 2 nanometer.
Pengumuman tersebut, yang menjadikan Samsung sebagai penerima dana dari Chips Act terbesar ketiga, seperti yang pertama kali dilaporkan oleh Reuters, adalah langkah terbaru pemerintahan Biden untuk membangun industri pembuatan chip di AS.
Tujuannya adalah untuk mengurangi ketergantungan pada Tiongkok dan Taiwan, karena pangsa AS dalam kapasitas manufaktur semikonduktor global telah turun dari 37% pada tahun 1990 menjadi 12% pada tahun 2020. Demikian menurut Asosiasi Industri Semikonduktor (Semiconductor Industry Association/SIA).
Investasi Samsung di Bidang Chip Tak Main-Main
Anggota parlemen telah memperingatkan bahwa ketergantungan AS pada chip yang diproduksi di Taiwan oleh produsen chip kontrak terkemuka dunia, TSMC, sangat berisiko karena Tiongkok mengklaim pulau yang memiliki pemerintahan sendiri itu sebagai wilayahnya dan berhak menggunakan kekuatan untuk merebutnya kembali.
“Dengan berinvestasi pada manufaktur semikonduktor terdepan, kami membantu mengamankan rantai pasokan yang rentan ini, meningkatkan keamanan nasional, dan daya saing global, serta menciptakan lapangan kerja baru bagi warga Texas,” kata John Cornyn, senator AS dari Partai Republik.
Samsung diperkirakan akan menginvestasikan sekitar USD 45 miliar atau sekitar RP 727,8 triliun dalam membangun dan memperluas fasilitasnya di Texas hingga akhir dekade ini.
SIA bahkan memuji Samsung karena berani berinvestasi di manufaktur yang berbasis di AS dan memberi hormat kepada Departemen Perdagangan AS karena membuat kemajuan signifikan dalam menerapkan insentif manufaktur.
Advertisement