Liputan6.com, Jakarta Operator seluler Telkomsel menyatakan komitmennya ikut menyukseskan pelaksanaan konferensi World Water Forum 2024 di Bali, 18-25 Mei mendatang.
Telkomsel memastikan kesiapan infrastruktur untuk mendukung kenyamanan aktivitas komunikasi dan pelangaman digital bagi perwakilan delegasi World Water Forum 2024.
Baca Juga
Direktur Network Telkomsel, Indra Mardiatna, menyebutkan, Telkomsel mendukung penyelenggaraan WWF ke-10 sebagai wadah bagi negara-negara dunia untuk bersatu dalam upaya menanggulangi isu air global. Misalnya isu konservasi air, ketersediaan air bersih, keamanan pangan dan energi, serta mitigasi bencara banjir atau kekeringan.
Advertisement
"Dengan memastikan optimalisasi jaringan broadband terkini serta ketersediaan ragam produk dan layanan unggulan, kami berkomitmen mendukung kesuksesan pemerintah Indonesia menjadi tuan rumah acara internasional World Water Forum 2024," kata Indra, dikutip dari keterangan resmi.
Telkomsel pun mengoptimalisasi kapasitas dan kualitas jaringan 4G dan 5GÂ di seluruh lokasi rangkaian kegiatan WWF 2024. Mulai dari venue utama di Bali Nusa Dua Convention Center 1 dan 2, Bali Internasional Conventionn Center, Garuda Wisnu Kencana, serta 32 titik vital lainnya.
Misalnya area penginapan, titik-titik transit transportasi seperti bandara hingga destinasi wisata.
Optimalisasi dilakukan dengan meningkatkan cakupan dan kapasitas jaringan serta kualitas 4G dan 5G di 344 site eksisting.
Telkomsel juga menambahkan 8 BTS 4G dan 5 BTS 5G baru hingga memasang 7 unit BTS mobile, 13 unit BTS Easy Macro, dan 1 unit Massive MIMO selama berlangsungnya acara.
Operator pelat merah ini juga menghadirkan layanan eSIM prabayar turis untuk delegasi WWF 2024. Aktivasi dan pembelian eSIM prabayar turis bisa dilakukan di Grapari dan booth serta outlet Telkomsel.
XL Axiata Operasikan Lebih dari 865 BTS 4F
Tak hanya Telkomsel, operator XL Axiata memperkuat jarigan di seluruh area penyelenggaraan WWF 2024 di Bali dengan lebih dari 865 BTS 4G. XL Axiata juga menyiapkan 1 mobile BTS untuk memastikan kualitas jaringan di seluruh area.
Misalnya, di Nusa Dua, terdapat 85 BTS 4G dan Kuta365 BTS. XL juga memastikan kualitas jaringan di kawasan wisata yang disiapkan untuk menyangga Event tersebut.
Mulai dari Sanur dengan 95 BTS, Ubud 88 BTS, Kintamani 80 BTS, Seminyak 98 BTS, Jimbaran 198 BTS, Canggu 48 BTS, dan Nusa Penida sebanyak 45 BTS. XL mengoperasikan 881 BTS di Denpasar, kota terbesar dan teramai di Bali.
Sementara, untuk area keramaian seperti Bandara Internasional Ngurah Rai, XL Axiata siap dengan 23 BTS 4G, Pelabuhan Tanjung Benoa 10 BTS 4G, dan Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk 7 BTS 4G. Penguatan jaringan pun dilakukan di sepanjang jalur arteri dan tol menuju Nusa Dua.
Advertisement
Topang Bali dengan Lebih dari 5.000 BTS
Sekadar informasi, menurut CTO sekaligus Direktur Network XL Axiata I Gede Darmayusa, jaringan XL Axiata untuk seluruh area Bali ditopang lebih dari 5.800 BTS yang mayoritasnya merupakan BTS 4G.
Jaringan 4G ini terus diperluas, selain itu XL juga berinvestasi untuk jaringan fiber, transmisi, backhaul, modernisasi jaringan, dan upgrade jaringan lainnya untuk meningkatkan kapasitas jaringan dan kualitas layanan seiring dengan terus meningkatnya trafik layanan data.
XL juga menyiapkan produk untuk menunjang pengalaman digital delegasi WWF, misalnya dengan starter pack kuota besar 10-104GB.
XL Axiata dan Polri juga mendukung pengamanan WWF ke-10 dengan penggunaan Body Worn Camera. Ini dilakukan dengan penyediaan jaringan 4G XL dan SIM Card yang dipakai di dalam perangkat Body Worn Camera.
Aplikasikan Device Keamanan Berbasis Jaringan 4G
Body Worn Camera sendiri merupakan kamera pengawas yang memiliki sejumlah fitur selain merekam aktivitas. Kamera ini punya memori 32GB yang bisa merekam nonstop selama 20 jam dengan kapasitas baterai 8 jam nonstop.
Terdapat fitur GPS untuk live streaming dan terhubung ke petugas command center dengan koneksi jaringan 4G XL Axiata. Ada pula fitur inframerah untuk merekam kondisi lapangan saat malam hari.
Tak lupa terdapat tombol darurat yang bisa dipakai petugas ketika situasi darurat. Saat tombol tersebut ditekan, alarm akan berbunyi di command center dan kamera tersebut akan berbunyi di command center dan kamera akan otomatis mengirim koordinat petugas yang menekan tombol darurat.
Rompi dengan body worn camera ini dipakai oleh petugas Korlantas, Brimob, Divisi TIK Polri, dan Densus 88 yang mengamankan WWF 2024 di Bali.
Â
Advertisement