Sukses

Top 3 Tekno: Kebangkitan Nokia Lumia hingga Upaya Apple Tak Kena Denda Rp 31,2 Triliun

Pembaca kanal Tekno Liputan6.com penasaran dengan informasi seputar kebangkitan Nokia Lumia yang menggunakan OS Android 14 hingga langkah Apple agar tak harus membayar denda Rp 31,2 triliun.

Liputan6.com, Jakarta - Nokia pernah menjadi raja ponsel pada tahun 2000-an awal. Berbagai produk ponsel mereka begitu ikonik dengan desain berbeda-beda namun tetap memikat penggemarnya.

Kini, Nokia melalui HMD Global kerap merilis ulang model-model ponsel populer mereka. Sebut saja model ponsel ikonik Nokia 3310 yang pertama kali dihadirkan lagi beberapa tahun lalu.

Dari situ, Nokia kembali menghidupkan nostalgia bagi para penggemarnya lewat ponsel-ponsel andalan di masanya. Terbaru, HMD Global sebagai pemegang lisensi ponsel Nokia dikabarkan akan merilis seri Lumia. Ponsel Nokia Lumia ini pernah populer di tahun 2010-2014.

Nokia Lumia baru ini tak akan menggunakan sistem operasi lamanya yakni OS Windows Mobile, melainkan hadir dengan Android 14.

Informasi seputar Nokia Lumia Android yang akan diberi nama Fabula ini membuat penasaran pembaca kanal Tekno Liputan6.com pada Selasa (22/5/2024).

Selain kabar soal akan dibangkitkannya Nokia Lumia series yang kini menggunakan sistem operasi Android, pembaca juga penasaran dengan pengumuman Intel soal prosesor AI Lunar Lake yang siap dirilis akhir 2024.

Apa sih proses AI Lunar Lake? prosesor ini merupakan sebuah prosesor yang dirancang khusus untuk menjadi otak bagi AI di komputer.

Intel bahkan menjanjikan prosesor ini memiliki performa AI 3 kali lebih cepat dibandingkan generasi sebelumnya.

Bukan hanya itu, informasi lain yang juga menarik perhatian pembaca adalah upaya Apple untuk menolak membayarkan denda sebesar Rp 31,2 triliun alias USD 1,95 miliar kepada Uni Eropa atas pelanggaran antimonopoli.

Ini bermula dari Uni Eropa yang menjatuhkan hukuman kepada Apple, Maret 2024. Saat itu, Apple ditetapkan telah membatasi layanan streaming musik Spotify, yang ada di etalase App Store.

Penasaran bagaimana informasi selengkapnya? Yuk simak di artikel berikut ini.

 

2 dari 4 halaman

1. Nokia Lumia Bangkit dari Kubur!

Nokia bakal menghidupkan kembali lini ponsel legendarisnya. Kali ini bukan dari seri ponsel jadul (feature phone) dirilis ulang, namun seri Lumia yang dulu menjadi primadona.

HMD Global selaku pemegang lisensi ponsel Nokia dikabarkan akan merilis seri Lumia yang pernah populer di tahun 2010-2014.

Alih-alih menggunakan OS Windows Mobile, Nokia Lumia baru ini akan menggunakan Android 14 sebagai sistem operasinya.

Laporan dari Kuai Technology dan ITHome menyebut, sebagaimana dikutip dari Gizchina, Rabu (22/5/2024), HMD Global tengah mengembangkan versi replika Nokia Lumia dengan desain kotak.

Diberi nama "Fabula", HP Android ini akan memiliki ciri khas Nokia Lumia yang dulu pernah menjadi idaman pengguna ketika mencari alternatif ponsel Android dan iOS.

Menurut bocoran, Nokia Lumia baru akan menggunakan prosesor Qualcomm Snapdragon 7s Gen 2 yang menawarkan performa ngebut di kelas mid-range.

Di segi layar, HP Android Nokia ini bakal hadir dengan panel AMOLED beresolusi FHD+ dan mendukung refresh rate 120Hz.

Simak informasi selengkapnya di sini. 

3 dari 4 halaman

2. Intel Umumkan Prosesor AI Lunar Lake

Intel baru saja mengumumkan kapan raksasa teknologi tersebut akan meluncurkan prosesor laptop teranyarnya, yakni Lunar Lake.

Disebutkan, prosesor Lunar Lake x86 ini akan tersedia secara global di kuartal ke-3 tahun ini dan dirancang khusus untuk AI PC.

Intel mengklaim, prosesor barunya tersebut menjanjikan performa AI 3 kali lebih cepat dibandingkan generasi sebelumnya.

"Dengan terobosan efisiensi daya, kompatibilitas arsitektur x86 tepercaya, dan katalog pemberdayaan software paling lengkap di industri ini," kata Michelle Johnston Holthaus, Intel executive vice president and general manager of the Client Computing Group sebagaimana dikutip dari keterangan resminya, Rabu (22/5/2024).

Dia menjelaskan, "kami memberikan penawaran hardware dan software joint client paling kompetitif dalam sejarah bersama Lunar Lake dan Copilot+."

Lunar Lake sendiri lebih dari sebatas prosesor biasa, dan merupakan pusat kekuatan AI dikemas dalam chip kecil.

Simak informasi selengkapnya di sini. 

4 dari 4 halaman

3. Apple Berjuang Lawan Denda Rp 31,2 Triliun di Uni Eropa

Apple saat ini dilaporkan tengah menentang denda antimonopoli senilai €1,8 miliar (USD 1,95 miliar atau sekitar Rp 31,2 triliun) yang dikeluarkan oleh Uni Eropa.

Uni Eropa menjatuhkan hukuman pada Maret 2024 setelah Apple ditetapkan telah membatasi layanan streaming musik pesaing di App Store, menyusul keluhan dari Spotify pada 2019.

Pada saat itu, Apple mengajukan banding atas keputusan tersebut, dengan alasan bahwa Uni Eropa gagal menemukan bukti yang dapat dipercaya mengenai kerugian konsumen.

Menurut laporan Bloomberg, dikutip dari Engadget, Rabu (22/5/2024), Apple kini telah mengajukan gugatan dalam upaya untuk membatalkan keputusan tersebut.

Bersamaan dengan denda itu, Uni Eropa juga menginstruksikan Apple untuk berhenti memblokir platform streaming musik saingannya agar tidak memberi tahu pengguna bahwa mereka dapat mendaftar ke layanan mereka dengan biaya lebih rendah dari App Store.

Spotify mengklaim harus menaikkan harga berlangganan untuk menutupi biaya, terkait cara Apple menjalankan App Store.

Simak informasi selengkapnya di sini.Â