Sukses

Microsoft Permak Tampilan Aplikasi Copilot di Windows 11, Makin Mirip ChatGPT?

Microsoft ketahuan mengubah tampilan UI Copilot di Windows 11 menjadi mirip dengan ChatGPT.

Liputan6.com, Jakarta - Microsoft baru-baru ini mengubah tampilan asisten AI buatannya, Copilot di Windows 11, menjadi mirip ChatGPT. Sebelumnya, Microsoft memperkenalkan fitur AI baru dan perubahan signifikan di aplikasi Copilot untuk Windows 11.

Mengutip laporan Windows Latest via Android Headlines, Selasa (28/5/2024), tampilan Copilot terlihat memiliki kemiripan dengan asisten AI pesaing, ChatGPT, terutama pada tampilan antarmuka aplikasi.

Sebagian besar UI aplikasi Copilot memberikan kesan serupa dengan aplikasi ChatGPT. Copilot mengadopsi tampilan menu samping di sebelah kiri dengan riwayat obrolan, dimana tampilan antarmuka tersebut mirip dengan yang terlihat di aplikasi ChatGPT.

Meski dinilai menjiplak desain anatarmuka dari ChatGPT, tindakan Microsoft akan mempermudah pengguna untuk menggunakan Copilot. Sebab, mengintegrasikan UI aplikasi sudah ada dan populer di pasar dapat membantu pengguna mengenal aplikasi baru.

Terlepas dari perubahan UI, jendela aplikasi Copliot diperbarui kini dapat diatur peletakannya, tak seperti versi terdahulu yang penempatan Copilot berada di sisi kanan desktop.

Selain itu, pembaruan ini akan memungkinkan pengguna untuk memindahkan dan mengubah ukuran jendela aplikasi.

Tak hanya itu, ikon aplikasi Copilot kini muncul di tengah bilah taskbar Windows 11. Jika pengguna ingin menguji aplikasi Copilot yang diperbarui, pengguna bisa mendaftar ke program Windows Insiders.

2 dari 4 halaman

Microsoft dan Qualcomm Hadirkan PC Copilot+ dengan Snapdragon X Series

Pada acara peluncuran teknologi Copilot+, Microsoft dan para produsen peralatan asli (OEM) terkemuka dunia memperkenalkan berbagai PC baru yang menarik.

PC ini merupakan satu-satunya yang memiliki kemampuan membawa pengalaman Copilot+ ke dalam kehidupan sehari-hari pengguna.

Dalam kolaborasi ini, Qualcomm Technologies dan Microsoft membawa komputasi cerdas ke tingkat yang lebih tinggi, serta mentransformasi pengalaman menggunakan PC Windows.

Dengan rancangan NPU terdepan dan dukungan Snapdragon X Elite, Qualcomm Technologies menciptakan kepemimpinan kinerja pada ekosistem PC Windows.

Dalam hal ini, Snapdragon X Elite memberikan kinerja NPU per watt tertinggi untuk laptop, bahkan hingga 2,6X lebih tinggi dibandingkan dengan M3 dan hingga 5,4X lebih tinggi dibandingkan dengan prosesor Core Ultra 7.

Snapdragon X Elite juga dilengkapi dengan arsitektur Qualcomm Hexagon NPU terintegrasi, sehingga mampu memberikan performa tertinggi hingga 24 TOPS/watt.

Fitur-fitur seperti Super Resolution dapat dijalankan dengan baik berkat performa tinggi dari Snapdragon X Elite.

Selain itu, dengan CPU Qualcomm Oryon, Snapdragon X Elite juga memimpin dalam performa per watt. Performa puncak CPU dari PC pesaing dapat disamai, namun dengan daya yang 60% lebih rendah.

Alex Katouzian, Group General Manager, Mobile, Compute & XR, Qualcomm Technologies, mengatakan bahwa ini adalah era baru dari PC.

3 dari 4 halaman

Copilot+ Disambut Respon Positif

Copilot+ untuk menghadirkan kemampuan AI inovatif yang dapat mengubah pengalaman komputasi personal.

Semuanya ini didukung dengan kinerja terdepan di industri dan baterai yang tahan hingga berhari-hari.

Pavan Davuluri, Corporate Vice President, Windows + Devices untuk Microsoft, juga menyambut baik peluncuran PC Copilot+ yang ditenagai oleh Snapdragon X Series.

Menurutnya, PC ini tidak hanya memberikan kinerja per watt yang unggul, tetapi juga mendukung pengalaman AI yang inovatif serta masa pakai baterai yang luar biasa.

Peluncuran PC ini merupakan titik perubahan bagi ekosistem PC Windows. Kemitraan yang mendalam antara Qualcomm dan Microsoft telah mewujudkan pengalaman dan perangkat Copilot+ PC yang inovatif.

Salah satu contohnya adalah Surface, yang memiliki kinerja dan efisiensi energi terdepan. Dengan adanya PC ini, pengguna dapat mendorong batasan dalam produktivitas, kreativitas, dan hiburan.

4 dari 4 halaman

Tantangan dan Peluang AI untuk Karyawan

Microsoft bersama LinkedIn baru saja merilis laporan tentang cara kecerdasan buatan (AI) telah mengubah lanskap pekerjaan secara dratis. Lewat laporan yang berjudul 'AI di Tempat Kerja Sudah Hadir, Sekarang Masuk ke Bagian yang Sulit', keduanya menyorot soal pemanfaatan AI di tempat kerja.

Dalam laporan tersebut, Microsoft melakukan survei pada 31.000 orang di 31 negara. Survei itu juga melibatkan soal tren tenaga kerja dan perekrutan di LinkedIn, produktivitas Microsoft 365, serta penelitian terhadap pelanggan Fortune 500.

Hasilnya, laporan itu menemukan kalau AI telah memengaruhi cara orang bekerja, memimpin, dan merekrut di seluruh dunia. 2024 pun disebut menjadi tahun AI dimaksimalkan di tempat kerja.

Disebutkan, penggunaan AI generatif di tempat kerja meningkat hampir dua kali lipat dalam enam bulan terakhir. LinkedIn melihat adanya peningkatan yang signifikan dalam jumlah professional yang menambahkan keterampilan AI ke profil mereka.

Tidak hanya itu, sebagian besar pemimpin mengatakan mereka tidak akan mempekerjakan seseorang tidak memiliki keterampilan AI. Namun, banyak pemimpin di Asia khawatir perusahaan mereka kekurangan visi AI.

Di samping itu, dengan karyawan membawa alat AI mereka sendiri ke tempat kerja, pemimpin perusahaan berada di posisi yang sulit dari gangguan teknologi yang dapat berdampak pada bisnis mereka.

"Perkembangan AI generatif di tempat kerja sangat luar biasa. Karyawan semakin cepat dan inovatif dalam mengadopsi teknologi ini, bahkan sebelum menunggu arahan dari perusahaan mereka," tutur President of Microsoft Asia Ahmed Mazhari dalam keterangan resmi yang diterima, Selasa (14/5/2024).