Sukses

Kominfo: Starlink Sudah Penuhi Syarat sebagai ISP di Indonesia

Kominfo memastikan layanan internet Starlink telah memenuhi semua persyaratan sebagai penyedia jasa internet (internet service provider/ISP)) untuk beroperasi di Indonesia. Apa saja syaratnya?

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) memastikan layanan internet Starlink telah memenuhi semua persyaratan sebagai penyedia jasa internet (internet service provider/ISP)) untuk beroperasi di Indonesia.

Direktur Telekomunikasi Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kominfo, Aju Widya Sari, mengatakan layanan internet berbasis satelit itu telah memperoleh semua izin dan memenuhi kewajiban menyediakan Network Operation Center (NOC) di Indonesia.

"Mereka (Starlink) sudah dapat izin, maka mereka boleh membuka layanannya karena sudah memenuhi persyaratan izin. Termasuk NOC itu juga sudah ada di Indonesia, karena itu salah satu untuk ULO (Uji Laik Operasi)," kata Aju sebagaimana dikutip dari Antara, Rabu (29/5/2024).

"NOC Starlink sudah ada sebelum izinnya terbit, di uji coba di Karawang. Tepatnya (NOC) di Cibitung, tapi itu bisa remote gateway. Jadi yang di Cibitung itu bisa di-remote ke Karawang," Aju menambahkan.

Aju menyebut perangkat-perangkat yang digunakan Starlink untuk menyediakan layanan internet berbasis satelit juga telah memperoleh sertifikasi dari pemerintah.

Alamat IP Starlink bahkan telah terhubung dengan alamat IP Indonesia sehingga pemerintah tetap memiliki akses untuk memantau konten-konten yang beredar di jaringan yang menggunakan layanan perusahaan itu.

"Bagi kami, penyelenggara telekomunikasi, perusahaan yang sudah mengantongi izin itu berhak berbisnis di Indonesia. Sepanjang tidak ada pelanggaran terhadap regulasi, mereka berhak menyelenggarakan usahanya," ucap Aju.

 

2 dari 6 halaman

Izin Berlaku 1 Tahun

Sebagai ISP, Starlink telah mengantongi Hak Labuh Satelit dan Izin Surat Radio Angkasa dengan masa berlaku satu tahun.

Enam jenis perangkat telah disertifikasi, termasuk antena gateway, router, dan antena user terminal untuk beroperasi di Indonesia.

Selain itu, Starlink sudah mendapat Surat Keterangan Laik Operasi untuk penyelenggaraan jaringan tertutup melalui VSAT dan penyelenggaraan jasa multimedia layanan akses internet serta izin penyelenggaraan jaringan tetap tertutup media VSAT dan penyelenggaraan jasa multimedia layanan akses internet.

Kehadiran Starlink diharapkan bisa membantu pemerintah dalam upaya pemerataan layanan internet di seluruh wilayah Indonesia, khususnya di daerah terdepan, terluar, dan terpencil (3T).

3 dari 6 halaman

Starlink Banting Harga Perangkat Jadi Rp 4,6 Juta, Tertarik Langganan?

Di sisi lain, internet berbasis satelit Starlink yang baru saja dirilis Elon Musk di Indonesia kini banting harga perangkatnya.

Sebelumnya, untuk menggunakan layanan Starlink, pelanggan memerlukan perangkat atau hardware yang bisa menghubungkan internet dari satelit di Objek Rendah Bumi (LEO) ke sebuah titik di Bumi.

Perangkat Starlink tersebut mulanya dibanderol Rp Rp 7.800.000 dan nantinya ketika pengguna memilih untuk berlangganan Starlink, mereka akan dikirimkan perangkat yang dimaksud.

Namun, informasi terbaru memperlihatkan kalau perangkat keras itu turun harga. Pasalnya Starlink memberikan potongan harga menjadi Rp 4.680.000 untuk perangkat tersebut. Meski begitu, promo ini hanya berlaku jika pelanggan melakukan transaksi hingga 10 Juni 2024.

Adapun biaya langganan yang ditawarkan untuk per bulannya tetap sama dengan sebelumnya yakni Rp 750.000 per bulan.

Sekadar informasi, mengutip informasi di laman webnya, Starlink menawarkan sejumlah paket langganan Starlink.

Untuk residensial atau pelanggan rumahan, layanan langganan yang ditawarkan adalah mulai Rp 750.000 per bulan. Paket ini disebut cocok untuk dipakai sekeluarga dalam satu rumah.

4 dari 6 halaman

Paket Langganan Starlink, Mulai Rp 750 Ribu Per Bulan

Ada pula paket Jelajah yang dibanderol mulai Rp 990.000 per bulan. Paket internet Starlink ini diklaim cocok untuk mereka yang menjalani kehidupan berpindah-pindah. Misalnya untuk mereka yang tinggal di RV, hidup nomaden berpindah, hingga pengguna karavan.

Lalu, ada juga paket Kapal yang ditawarkan dengan tarif langganan Rp 4.345.000 per bulan. Paket ini disebut cocok untuk kebutuhan maritim, tanggap darurat, hingga bisnis mobile.

Paket lainnya selain untuk layanan konsumen juga ada layanan bisnis. Ada beberapa opsi langganan yang ditawarkan, yakni:

Paket Lokasi Tetap, paket ini dinilai cocok bagi bisnis dan pengguna yang memiliki permintaan tinggi. Harga langganannya adalah Rp 1,1 juta per bulan.

Lalu ada paket Mobilitas Darat dan Maritim, yakni paket internet yang dinilai cocok untuk maritim, tanggap darurat, hingga bisnis mobile. Paket ini dibanderol Rp 4.345.000 per bulan.

5 dari 6 halaman

Cara Langganan Starlink

Bagi kamu yang ingin menggunakan layanan internet Starlink ini dapat memesan atau pre-order perangkat di laman resminya. Berikut cara berlangganan internet Starlink:

  • Akses situs Starlink di https://www.starlink.com/
  • Masukkan alamat atau lokasi kamu berada untuk melihat ketersediaan lokasi jaringan, dan langsung klik "Order Now".
  • Masukkan informasi kontak, seperti nama, nomor telepon, email, hingga alamat pengiriman.
  • Nanti kamu akan dibawa ke halaman biaya berlangganan per bulan, dan harga perangkat keras atau hardware.
  • Tak hanya itu, pengguna juga akan dibebankan pengiriman dan penanganan.
  • Klik "Order Now" untuk melanjutkan.
  • Perlu diingat, semua pembayaran hanya bisa dilakukan melalui kartu kredit atau debit Mastercard atau Visa.
6 dari 6 halaman

Infografis 10 Negara Pertama dan 10 Pengguna Terbaru Starlink. (Liputan6.com/Abdillah)