Sukses

Viral Video Remaja SMPN 216 Jakarta Hina Anak Palestina di Restoran Cepat Saji, Warganet Geram!

Sebuah video memperlihatkan remaja, salah satunya anak SMPN 216 Jakarta, yang menghina dan membuat lelucon soal penderitaan dialami anak-anak di Palestina saat makan di McD viral di media sosial.

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah video memperlihatkan remaja, salah satunya anak SMPN 216, yang menghina dan membuat lelucon soal penderitaan dialami anak-anak di Palestina viral di internet.

Dalam video unggahan akun chirenggs di Instagram dan diduga milik anak SMPN 216 Jakarta tersebut, terlihat mereka sedang makan di McD.

Diketahui, restoran cepat saji ini memang telah menjadi boikot masyarakat dunia karena mendukung serangan Israel terhadap Palestina.

Dalam video viral anak SMP 216 Jakarta itu, telihat tertawa membuat lelucon tentang darah dan daging anak Palestina, seolah-olah itu adalah bahan makanan yang mereka konsumsi.

Hanya dalam waktu singkat, video tersebut viral di media sosial (medsos) X Twitter dan langsung menuai kecaman dari warganet.

Terbukti, banyak warganet mengecam perilaku remaja tersebut karena tidak bermoral dan tidak berperikemanusiaan di X Twitter.

Berikut ini adalah kecaman warganet, sebagaimana dirangkum dari X Twitter, Selasa (11/6/2024).

"Miris banget liat generasi emas indonesia kaya gini , Harusnya mereka mikir dulu, ini bukan bahan candaan. seperti nggak ada empati sama sekali di dalam hatinya , tolong bina ini bocil2 puber," tulis @0**** di Twitter.

Akun X Twitter @t**** menulis, "sok asik, mau viral aja ni bocil."

"Terserah kalo emg ga mendukung, krn hati & pikiran tiap org beda2. tp klo udh mocking gini, monmaap iblis aja keknya kalah jahat. minim empati! gws deh," cuit @s**** di medsos.

Akun @s**** mencuitkan, "duhh padahal isue ini sensitif banget tapi dijadiin becandaan gitu parah banget."

"Gws deh ya. Ga gitu jg konsepnya. Apa penderitaan dan kematian sebegitu recehnya smpe dijadikan lelucon 😌," ujar @g**** di X Twitter.

2 dari 6 halaman

3 Fakta Video Viral Empat Remaja SMPN 216 Jakarta Ejek Anak Palestina

Belum lama ini viral video memerlihatkan empat remaja sedang melontarkan candaan keji soal daging dan darah anak Palestina saat makan di sebuah restoran cepat saji yang masuk daftar boikot imbas serangan Israel ke Palestina.

Dilihat Liputan6.com, dalam video yang beredar itu terdapat lima remaja putri. Empat di antaranya sedang makan dan satu lainnya tengah merekam video.

Rekaman dimulai dari seorang remaja putri berkacamata dan berkaus hitam yang menunjuk teman di sampingnya tengah makan tulang ayam. Tulang ayam itu disebut tulang anak-anak Palestina.

"Makan tulang anak-anak Palestina," kata remaja putri tersebut dalam video viral.

Menanggapai hal tersebut, SMPN 216 Jakarta buka suara melalui Instagram @smpn_216. Dalam klarifikasinya itu, remaja putri yang merekam dan menggunggah video rupanya merupakan siswi SMPN 216 Jakarta.

3 dari 6 halaman

Pernyataan Pihak SMPN 216 Jakarta

Foto: Ilustrasi (Dole777/Unsplash.com)

"Yang memvideokan dan memposting serta pemilik akun instastory tersebut merupakan salah satu peserta didik kelas 9 SMPN 216 Jakarta, yang juga teman dari mereka," demikian keterangan SMPN 216 Jakarta, dikutip Liputan6.com dari akun sosial media Instagramnya @smpn_216, Selasa (11/6/2024).

Namun, lanjutnya, empat orang remaja putri lainnya yang berada dalam rekaman video itu diklaim bukan lah peserta didik dari SMPN 216 Jakarta.

"Kejadian tersebut terjadi di luar jam sekolah pada hari Minggu siang, 9 Juni 2024, setelah mereka pulang dari tempat ibadah dan makan siang di restoran cepat saji," kata SMPN 216 Jakarta.

Berikut sederet fakta terkait viral video empat remaja sedang melontarkan candaan keji soal daging dan darah anak Palestina saat makan di sebuah restoran cepat saji yang masuk daftar boikot imbas serangan Israel ke Palestina dihimpun Liputan6.com:

4 dari 6 halaman

1. Video Viral di Media Sosial

Ilustrasi viral di media sosial. (iStockphoto)

Dilihat Liputan6.com, dalam video yang beredar itu terdapat lima remaja putri. Empat di antaranya sedang makan dan satu lainnya tengah merekam video.

Rekaman dimulai dari seorang remaja putri berkacamata dan berkaus hitam yang menunjuk teman di sampingnya tengah makan tulang ayam. Tulang ayam itu disebut tulang anak-anak Palestina.

"Makan tulang anak-anak Palestina," kata remaja putri tersebut.

Video berpindah ke remaja putri lainnya berbaju merah yang juga menggunakan kacamata. Dia menunjukkan ayam yang sudah dicocol saus sambal dengan narasi serupa.

"Darah anak Palestina," ujar dia sembari disambut gelak tawa remaja putri lainnya.

Remaja lainnya juga membuat guyonan yang senada.

"Daging anak Palestina," katanya.

"Ini bukan saus, darah anak Palestina," remaja lain menimpali.

Video yang beredar luas di berbagai media sosial ini mendapat banyak kecaman dari warganet. Sebab, dinilai keterlaluan dan mencederai toleransi.

5 dari 6 halaman

2. Pihak SMPN 216 Jakarta Buka Suara, Sebut Perekam Siswanya

<p>Ilustrasi Aktivitas Buzzer di Media Sosial Credit: pexels.com/pixabay</p>

Menanggapi hal tersebut, SMPN 216 buka suara melalui Instagram @smpn_216. Dalam klarifikasinya itu, remaja putri yang merekam dan menggunggah video disebut merupakan siswi SMPN 216 Jakarta.

"Yang memvideokan dan memposting serta pemilik akun instastory tersebut merupakan salah satu peserta didik kelas 9 SMPN 216 Jakarta, yang juga teman dari mereka," demikian keterangan SMPN 216, dikutip Selasa (11/6/2024).

Sementara itu, empat orang remaja putri lainnya yang berada dalam rekaman video itu diklaim bukan lah peserta didik dari SMPN 216 Jakarta.

"4 orang yang berada dalam video tersebut bukanlah peserta didik SMPN 216 Jakarta," tulisnya.

6 dari 6 halaman

3. Pihak SMPN 216 Jakarta Sayangkan Beredarnya Video, Bakal Panggil Siswanya

<p>Ilustrasi bermain media sosial. (Image by freepik)</p>

SMPN 216 menyebut, telah mendalami video yang beredar. Pihak sekolah mengaku telah memanggil siswanya yang terlibat.

"Kami dari pihak sekolah sudah memanggil yang bersangkutan beserta orang tuanya dan mendesak yang bersangkutan untuk membuat klarifikasi dan permintaan maaf kepada semua pihak yang merasa dirugikan atas perbuatan yang dilakukan," ujarnya.

"Kami pihak sekolah selalu mengajarkan dan menjunjung tinggi sikap toleransi," tutup keterangan SMPN 216 Jakarta.