Sukses

Aktivitas Penipuan Online Marak di Tengah Euforia Piala Euro 2024

Penipuan online marak di tengah euforia Piala Eropa 2024, berikut adalah kemungkinan modus penipuan yang banyak dipakai oleh penjahat siber.

Liputan6.com, Jakarta - Penggemar sepak bola kini tengah menikmati euforia Piala Eropa 2024. Namun di tengah kemeriahan ini, penjahat dunia maya memanfaatkan kesempatan untuk mengeksploitasi salah satu event sepak bola paling dinantikan tahun ini.

Para ahli di Kaspersky bahkan menemukan banyak penipuan online yang dirancang untuk mencuri data dan uang pengguna dengan menjadikan topik Piala Euro 2024 sebagai umpan. Berikut adalah deretan ancaman tersebut:

1. Tiket Palsu

Ancaman umum menjelang acara offline adalah penipuan tiket, apalagi kejuaraan ini tidak terkecuali. Pakar Kaspersky mengungkap, telah menemukan halaman penipuan yang menyamar sebagai perusahaan energi populer Jerman yang menawarkan giveaway Euro 2024.

Setelah melanjutkan, pengguna akan diminta untuk mengisi formulir dengan nama, nomor telepon, dan alamat mereka.

Kampanye ini tetap sasaran, menyasar karyawan, dan mitra perusahaan korban. Itu artinya, penipu akan memanfaatkan segala keuntungan untuk menyusup ke infrastruktur target.

2. Penipuan Kripto

Penipu juga memanfaatkan popularitas Euro 2024 dengan menjual koin khusus yang menampilkan pemain populer hingga menjanjikan keuntungan yang banyak.

Para ahli Kaspersky menemukan skema penipuan online yang melibatkan koin bernama Harry Kane. Koin-koin ini banyak dipromosikan oleh penipu melalui ledakan email dan platform media sosial seperti Twitter, Facebook, dan Telegram.

Trader yang bersemangat dan tidak ingin ketinggalan buru-buru membeli koin tersebut, sehingga menaikkan harganya. Ketika harga meningkat, penipu menjual kepemilikan mereka sehingga nilai koin anjlok dalam hitungan menit.

2 dari 4 halaman

3. Streaming Palsu

Pengguna online harus tetap waspada karena ahli Kaspesky menemukan platform streaming palsu yang menawarkan liputan acara eksklusif dengan harga murah.

Selain membocorkan pembayaran dan data pribadi, situs-situs ini mungkin memiliki kerentanan XSS bawaan yang memungkinkan penyerang mengontrol browser mereka.

4. Toko Merchandise Palsu

Para ahli juga menemukan toko online palsu yang menjual perlengkapan fandom, mulai dari seragam, syal, topi, dan lainnya dengan diskon 40 persen. Mereka yang terpikat tidak pernah menerima barang yang tersebut.

"Skema penipuan memanfaatkan peristiwa besar memiliki pola yang lazim—penipu hanya mengubah daya tariknya berdasarkan tren terkini. Namun, kita tidak boleh meremehkannya, karena mereka terus beradaptasi dan menemukan cara baru untuk mendapatkan keuntungan," demikian menurut Pakar Keamanan di Kaspersky, Olga Svistunova.

Ia menyebutkan penemuan Kaspersky baru-baru ini, mengenai penipuan aset kripto mengeksploitasi nama pemain populer. Hal ini menunjukkan kemampuan para penjahat siber dalam memanfaatkan peluang yang muncul.

3 dari 4 halaman

Tips Tetap Aman di Tengah Euforia 2024

Tips agar tetap aman di tengah euforia Piala Eropa 2024:

  • Verifikasi Keaslian: Pastikan untuk hanya membeli tiket, merchandise, atau layanan dari sumber resmi dan bereputasi baik. Periksa situs web resmi acara untuk penjual resmi.
  • Bersikaplah Skeptis terhadap Penawaran: Jika suatu penawaran tampak terlalu bagus untuk menjadi kenyataan, mungkin itu penipuan. Berhati-hatilah terhadap diskon besar dan penawaran eksklusif, terutama jika penawaran tersebut berasal dari sumber yang tidak diketahui.
4 dari 4 halaman

Jaga Keamanan Data

  • Amankan Data Anda: Hindari berbagi informasi pribadi dan keuangan di situs web asing. Pastikan situs web aman dengan mencari "https" di URL dan simbol gembok di bilah browser.
  • Gunakan Perangkat Lunak Keamanan: Selalu perbarui perangkat lunak antivirus dan keamanan Anda untuk melindungi dari serangan malware dan phishing. Kaspersky Premium melindungi penggunanya dari segala jenis phishing dan penipuan.
  • Mengedukasi Diri Sendiri: Tetap terinformasi tentang taktik penipuan yang umum dan cara mengenalinya. Ikuti pembaruan dari pakar keamanan siber dan sumber resmi.

Â