Liputan6.com, Jakarta - Apple menghentikan Apple Pay Later, layanan pay later dari Apple. Perusahaan mengonfirmasi hal ini ke 9to5Mac. Mengutip laman The Verge, Selasa (17/6/2024), layanan ini memungkinkan pinjaman pay later yang bisa dilunasi dalam empat kali pembayaran selama enam minggu.
Layanan Apple Pay Later ini pertama kali dirilis di Amerika Serikat pada Oktober 2023. Apple mengatakan, pengguna bisa mengajukan layanan pay later dari kartu kredit, kartu debit, dan pemberi pinjaman ketika check out dengan Apple Pay akhir tahun ini.
Baca Juga
Berikut adalah pernyataan Apple tentang penghentian Apple Pay Later:
Advertisement
Mulai akhir tahun ini, pengguna di seluruh dunia akan dapat mengakses pinjaman angsuran yang ditawarkan melalui kartu kredit dan debit, serta pemberi pinjaman ketika checkout dengan Apple Pay.
Dengan diperkenalkannya penawaran pinjaman angsuran global baru ini, kami tidak akan lagi menawarkan Apple Pay Later di AS. Fokus kami terus pada menyediakan pengguna kami dengan akses ke pilihan pembayaran yang mudah, aman dan pribadi dengan Apple Pay.
Tak Lagi Tawarkan Pinjaman
Solusi ini akan memungkinkan kami untuk membawa pembayaran fleksibel untuk lebih banyak pengguna, di lebih banyak tempat di seluruh dunia, bekerja sama dengan bank dan pemberi pinjaman Apple Pay diaktifkan.
Apple tidak segera membalas permintaan komentar, namun laman dukungan Apple mencatat "Apple Pay Later tidak lagi menawarkan pinjaman baru, tetapi menyebutkan, pinjaman Pay Later dan pembelian yang tidak ada terpengaruh."
Apple Pay Later awalnya diumumkan bersama iOS 16, namun itu bukan bagian dari rilis iOS 16 awal. Perusahaan meluncurkan undangan akses awal ke pengguna yang dipilih secara acak, pada Maret 2023 sebelum akhirnya meluncurkan layanan secara luas di AS pada bulan Oktober.
Advertisement
Dituding Bayar Gaji Pegawai Perempuan Lebih Rendah
Apple kena gugatan class action yang menuduh membayar sekitar 12.000 pekerja perempuan di California lebih kecil dibandingkan laki-laki dengan pekerjaan serupa.
Gugatan yang diajukan ke pengadilan negara bagian di San Francisco oleh dua wanita yang telah bekerja di Apple selama lebih dari satu dekade itu mengklaim bahwa Apple secara sistematis membayar lebih rendah kepada pekerja perempuan di divisi teknik, pemasaran, dan AppleCare.
"Apple membayar gaji dengan nilai yang sama dengan karyawan terdahulu sehingga mengakibatkan tingkat gaji lebih rendah bagi perempuan," demikian menurut pengaduan tersebut, dikutip dari Reuters, Minggu (16/6/2024).
Gugatan itu juga mengklaim bahwa sistem evaluasi kinerja Apple, yang digunakan untuk menetapkan kenaikan gaji dan bonus, bias terhadap perempuan.
Tegaskan Tetap Inklusif
Apple yang berbasis di Cupertino, California dalam sebuah pernyataan mengatakan pihaknya berkomitmen terhadap inklusi dan kesetaraan pembayaran.
“Sejak 2017, Apple telah mencapai dan mempertahankan kesetaraan upah gender dan setiap tahun kami bermitra dengan pakar pihak ketiga independen untuk memeriksa total kompensasi setiap anggota tim dan melakukan penyesuaian, jika diperlukan, untuk memastikan bahwa kami menjaga kesetaraan gaji,” Apple menjelaskan.
Pengacara penggugat, Eve Cervantez, mengatakan praktik Apple telah melanggengkan dan memperluas kesenjangan upah gender.
“Ini adalah situasi yang tidak menguntungkan bagi karyawan perempuan di Apple,” kata Cervantez dalam sebuah pernyataan.
Advertisement