Sukses

Tak Hanya Coding, Apple Developer Academy Bakal Luncurkan Pelatihan AI untuk Siswa

Apple Developer Academy meluncurkan kurikulum AI baru musim gugur ini, menawarkan pelatihan teknologi kecerdasan buatan untuk peserta dan alumni di 18 lokasi global.

Liputan6.com, Jakarta - Apple Developer Academy akan meluncurkan kurikulum baru yang dirancang khusus untuk melatih para peserta dan alumni dalam teknologi kecerdasan buatan (AI).

Rencananya, kurikulum baru di Apple Developer Academy akan dimulai pada musim gugur tahun ini.

Langkah ini diambil Apple untuk memberikan keterampilan tambahan sangat berharga bagi ribuan pengembang, desainer, dan pengusaha terlibat dalam ekonomi aplikasi iOS terus berkembang.

Apple menjelaskan, program baru ini akan tersedia di 18 Apple Developer Academy tersebar di enam negara, yaitu Brasil, Indonesia, Italia, Arab Saudi, Korea Selatan, dan Amerika Serikat.

Selain dapat diikuti oleh peserta aktif, alumni Apple Developer Academy juga diundang untuk berpartisipasi dalam pelatihan ini, memastikan manfaat yang berkelanjutan bagi komunitas pengembang Apple.

"Di Apple, kami melihat kode sebagai bahasa universal dan kami percaya pada pemberdayaan pengembang, kreator, dan pengusaha di seluruh dunia," kata Susan Prescott, Vice President of Worldwide Developer Relations Apple, sebagaimana dikutip dari situs perusahaan, Rabu (19/6/2024).

Dengan pengenalan kurikulum didedikasikan untuk kecerdasan buatandan teknologi baru lainnya, Apple berharap dapat melihat hal-hal akan dikembangkan oleh peserta untuk dibagikan kepada komunitas dan dunia.

Fokus Kurikulum Baru

Kurikulum AI ini mencakup berbagai aspek penting seperti:

  • Dasar-dasar teknologi dan kerangka kerja AI
  • Core ML dan performa cepat di perangkat Apple
  • Panduan membangun dan melatih model AI dari awal

Selain itu, kursus ini akan disertai dengan tugas berbasis proyek dan bimbingan dari ratusan mentor serta lebih dari 12.000 alumni Apple Developer Academy di seluruh dunia.

Dengan peluncuran teknologi baru seperti Xcode 16 dan Swift 6, peserta akan memiliki akses ke alat-alat memberdayakan mereka untuk menciptakan proyek dan aplikasi di iOS, macOS, dan iPadOS luar biasa.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Apa Itu Xcode 16 dan Swift 6?

<p>Apple Bakal Luncurkan iPhone, MacBook Pro, dan Apple Watch dengan Desain Super Tipis! (Liputan6.com/ Yuslianson)</p>

Apple tidak hanya memperkenalkan kurikulum baru, tetapi juga menyertakan teknologi terbaru diumumkan di WWDC24.

Xcode 16, menetapkan standar baru untuk produktivitas pengembang, dan Swift 6, menawarkan kemampuan baru untuk meningkatkan kejelasan kode dan memudahkan pemrograman serentak, akan menjadi bagian integral dari pelatihan ini.

Nilai-Nilai Apple dalam Kurikulum

Selain keterampilan teknis, kurikulum ini juga mengintegrasikan nilai-nilai Apple, mendorong desain inklusif dan dampak positif di dunia.

Tujuannya adalah untuk membantu peserta mempelajari keterampilan penting yang dapat berkontribusi pada bisnis dan komunitas lokal mereka.

Apple Developer Academy terus menjadi bagian dari perjalanan setiap peserta, mulai dari eksplorasi dasar pembangunan aplikasi di program Foundations, meningkatkan kemampuan di Apple Developer Academy, hingga membawa aplikasi mereka ke tingkat selanjutnya.

3 dari 5 halaman

Apple Intelligence Rilis Bertahap, Pengguna iPhone Harus Bersabar

<p>Apple Unjuk Kemampuan iOS 18, Simak Fitur Baru yang Bikin Pengguna iPhone Tercengang. (Doc: Apple)</p>

Apple dikabarkan masih akan bertahap ketika merilis layanan Apple Intelligence ke publik. Menurut laporan, fitur-fitur yang diperkenalkan pada WWDC 2024 tidak akan langsung tersedia untuk semua pengguna pada akhir tahun ini.

Mengutip informasi dari Bloomberg, Selasa (18/6/2024), Apple disebut akan memilih strategi bertahap yang terukur dalam meluncurkan Apple Intelligence, alih-alih meluncurkannya langsung.

Disebutkan, para developer baru akan dapat mencoba layanan ini pada pertengahan tahun ini. Sementara pengguna umum baru akan menjajalnya dalam versi pratinjau menjelang akhir ini.

Tidak hanya itu, versi awal ini akan dibatasi untuk iPhone tertentu dan hanya mendukung Bahasa Inggris di Amerika Serikat. Sejumlah fitur bahkan dikabarkan masih memerlukan pendaftaran untuk bisa menjajalnya.

Strategi ini disebut agak berbeda dari kebiasaan Apple. Sebelumnya, fitur-fitur baru yang diumumkan di WWDC seringkali langsung dirilis menjelang akhir tahun.

 

4 dari 5 halaman

Versi Awal Apple Intelligence

<p>Cek Daftar iPhone yang Kebagian iOS 18. (Doc: Apple)</p>

Kendati demikian, Apple kali ini secara terbuka mengumumkan pada pengguna kalau teknologi barunya ini tidak akan dirilis berdasarkan jadwal yang sudah dipastikan.

Meski diluncurkan bertahap, versi awal Apple Intelligence jelas menawarkan sejumlah fitur menarik. Beberapa di antaranya adalah membuat ringkasan informasi hingga pembuatan gambar maupun emoji.

Dengan informasi ini, ada kemungkinan dukungan AI Apple Intelligence untuk lebih banyak bahasa dan negara baru akan terjadi di 2025.

Keputusan Apple untuk merilis layanan ini secara bertahap disebut juga menjadi langkah agar memastikan layanan ini mampu berjalan dengan optimal.  

5 dari 5 halaman

Ini Alasan iPhone 15 Pro Bisa Pakai Apple Intelligence

iPhone 15 Pro dan iPhone 15 Pro Max (Apple)

Untuk diketahui, Apple membuat kejutan dengan mengumumkan Apple Intelligence di iOS 18, iPadOS 18, dan macOS Sequoia dalam ajang Worldwide Developer Conference (WWDC) 2024.

Dalam ajang tahunan Apple tersebut, perusahaan sekaligus membeberkan hanya iPhone 15 Pro dan iPhone 15 Pro Max yang bisa pakai Apple Intelligence.

Sementara itu, iPhone 15 dan iPhone 15 Plus ke bawah sama sekali tidak bisa menggunakan teknologi AI hasil kolaborasi Apple dan OpenAI ini.

Kabar ini pastinya menjadi pukulan keras bagi para pemilik iPhone 15 bukan Pro. Namun, hal ini ternyata ada alasannya.

Hal ini diungkap oleh analis Apple kenamaan, yakni Ming-Chi Kuo. Mengutip laporan Kuo, Jumat (14/6/2024), Apple Intelligence tidak mendukung iPhone 15 dan iPhone 15 Plus yang dilengkapi dengan prosesor aplikasi AP) 4nm A16.

Disebutkan, kekuatan komputasi AI dengan chipset M1 dapat menjalankan 11 triliun operasi per detik (TOPS). Sementara itu, A16 hanya bisa melakukan komputasi hingga 17 TOPS.

Ini berarti masalahnya bukan di chipset. Kuo mengatakan, memori DRAM adalah pembedanya. DRAM iPhone 15 dan iPhone 15 Plus hanya 6GB, lebih rendah dibandingkan M1 dengan DRAM 8GB.

Lebih penting, sejumlah perangkat dengan baru Apple saat ini sudah menggunakan RAM 8GB dan juga dilengkapi dengan chipset A17 Pro--seperti di iPhone 15 Pro dan iPhone 15 Pro Max.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini