Liputan6.com, Jakarta - Usaha kecil dan menengah (UKM) adalah pilar penting dalam perekonomian Indonesia, yang berkontribusi lebih dari separuh (61%) pada produk domestik bruto (PDB). Sektor ini juga mempekerjakan 97% dari total tenaga kerja di negeri ini.
Saat ini, baru kurang dari 30% dari UKM yang telah memanfaatkan peluang digitalisasi, walau sebenarnya digitalisasi dapat membuka berbagai peluang, mulai dari membantu bisnis meningkatkan produktivitas hingga menyediakan pengalaman digital yang lancar bagi pengguna layanan mereka.
Agar UKM di Indonesia bisa mempercepat gerak langkah menuju digital, ada tiga tantangan yang perlu diatasi: kompleksitas dalam ekosistem IT, biaya implementasi teknologi, dan pengenalan teknologi terbaru.
Advertisement
Di tengah situasi bisnis yang tidak bisa diprediksi, transformasi digital sangat penting bagi UKM untuk mendorong bisnis mereka.
Namun, mengadopsi teknologi baru dan aplikasi bisa berisiko dan menjadi rumit saat berhadapan dengan berbagai tantangan, termasuk integrasi dengan sistem yang lama, kompleksitas dalam migrasi data, dan masalah keamanan, ditambah pula keterbatasan tim IT yang relatif kecil.
Jaringan memainkan peran penting sebagai landasan bagi setiap konektivitas yang merupakan pertahanan utama hingga akhir dengan kemampuannya untuk melihat dan menjadi titik sentral di semua koneksi, memungkinkan perusahaan untuk menyediakan dan menerapkan kebijakan single identity.
Untuk membantu UKM menyederhanakan manajemen jaringan mereka, Cisco baru-baru ini memperkenalkan jajaran produk jaringan dan keamanan untuk UKM, termasuk Meraki MX, solusi keamanan dan SD-WAN all-in-one, serta switch Cisco Catalyst 1200 dan 1300.
Menyederhanakan Pengaturan Jaringan
Semua teknologi ini didesain untuk menyederhanakan pengaturan jaringan dan manajemen keamanan untuk UKM.
Selain menerapkan solusi-solusi tersebut, UKM juga harus memiliki kemampuan untuk mengelola perangkat tersebut, melakukan troubleshoot, dan memperbaiki setiap gangguan dengan mudah.
Kekuatan sebenarnya dari platform manajemen jaringan adalah kemampuannya untuk menyediakan visibilitas yang mendalam ke jaringan dari satu antarmuka, tanpa hardware tambahan.
Ini adalah pembeda utama di tengah koneksi yang terus meningkat, didorong oleh berbagai aplikasi, layanan pihak ketiga, dan pertumbuhan jaringan, yang menimbulkan kompleksitas.
Kurangnya visibilitas ke masalah-masalah yang terjadi di jaringan infrastruktur dapat mendisrupsi layanan dan pengalaman pelanggan.
Inilah sebabnya penawaran Cisco berada satu langkah lebih maju untuk mengintegrasikan pengelolaan perangkat dan jaringan tersebut ke dalam tool manajemen jaringan yang tersentralisasi, yang mengotomatisasi penerapan, pengawasan, dan manajemennya di satu dashboard saja.
Advertisement
Pendanaan Fleksibel untuk Transformasi Bisnis
Tantangan lain yang dihadapi oleh UKM adalah akses ke pendanaan. Digitalisasi pada akhirnya membutuhkan investasi untuk mendapatkan teknologi-teknologi terbaru.
UKM berhadapan dengan tantangan untuk mengikuti tren teknologi agar mereka bisa berkembang dan berinovasi, sembari menyeimbangkan investasi teknologi mereka.
Inilah saatnya bekerja sama dengan mitra teknologi yang bisa memberikan bundling hardware, software, dan layanan ke dalam satu penawaran terintegrasi yang benar-benar menguntungkan.
Opsi pembayaran fleksibel yang memungkinkan UKM untuk melakukan investasi teknologi dan mengalokasikan modal mereka sesuai dengan kebutuhan bisnis, akan membantu UKM mengoptimalkan investasi dan mendapatkan manfaat maksimal dari proses digitalisasi.
Hal ini dapat meringankan beban keuangan UKM dengan membantu mereka merencanakan anggaran dan mengelola cash flow dengan lebih efisien.
Dengan fleksibilitas ini, UKM dapat mengoptimalkan penggunaan sumber daya IT mereka secara dinamis, mengurangi beban kerja staf IT dengan memfokuskan mereka pada kebutuhan bisnis yang krusial, serta mengendalikan biaya dengan menyesuaikan kapasitas sesuai kebutuhan.
Karena alasan inilah kami berkolaborasi erat dengan ekosistem mitra untuk menyediakan produk utama Cisco yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan khusus dan anggaran di segmen UKM.
Kami memperkenalkan MSP Express untuk UKM, sebuah paket Managed Service yang skalabel, yang bisa disesuaikan oleh mitra dan ditawarkan kepada UKM, mulai dari solusi konektivitas, hingga keamanan dan kolaborasi.
Menavigasi Kurva Pembelajaran Digital
Seiring munculnya teknologi-teknologi baru seperti AI, otomatisasi, dan cloud, perusahaan harus siap dan salah satu aspek yang penting dalam kesiapan itu adalah memperlengkapi karyawan dengan keahlian yang tepat untuk mengintegrasikan dan menjalankan teknologi tersebut.
Pertama-tama, perusahaan harus memastikan bahwa karyawan mereka memiliki keahlian yang memadai sesuai dengan tujuan dari strategi AI mereka.
Kedua, kehadiran teknologi digital baru akan mengakibatkan perubahan budaya yang besar dan fundamental, sehingga dibutuhkan dukungan dan penerimaan dari para pemangku kepentingan agar penerapan teknologi tersebut berhasil.
Menurut AI Readiness Index Cisco, dewan direksi dan tim kepemimpinan di Indonesia sangat terbuka untuk memanfaatkan kekuatan transformatif AI, dengan masing-masing 90% menyatakan sangat atau cukup menerima.
Namun, masih perlu dilakukan banyak upaya untuk merangkul manajemen di level menengah sebab 16% dari mereka menerima AI secara terbatas atau sama sekali tidak menerima.
Hal ini merefleksikan pentingnya bagi perusahaan di Indonesia untuk melibatkan karyawan dari semua tingkat senioritas dan jabatan ke dalam visi perusahaan untuk bertransformasi secara digital atau menangkap peluang dari teknologi baru yang sedang berkembang.
Tanpa keselarasan dengan talenta dan budaya, perusahaan akan menemui kesulitan dalam mensinkronisasi langkah mereka menuju pertumbuhan digital.
Cisco bekerja sama dengan berbagai lembaga pendidikan tinggi di dunia untuk membekali masyarakat dengan keterampilan digital yang dibutuhkan melalui salah satu program digital skills-to-jobs yang terbesar dan paling lama berdiri di dunia, yaitu Cisco Networking Academy.
Di Indonesia, kami telah meningkatkan keterampilan lebih dari 78.000 peserta didik di bidang jaringan, keamanan siber, dan data science pada tahun fiskal 2023 lalu.
Kami juga menyelenggarakan SMB Partner Roadshows di Jakarta dan Yogyakarta untuk menampilkan inovasi dari sektor UKM dan potensinya dalam membuka penggunaan baru dan peluang untuk memajukan bisnis mereka.
Ketika UKM di Indonesia ingin mempercepat langkah mereka ke digital, mereka perlu bekerja sama dengan mitra terbaik yang bisa melayani kebutuhan bisnis, dan menjawab berbagai tantangan terbesar seperti kompleksitas, biaya, talenta dan budaya.
Semua itu pada akhirnya akan membantu UKM untuk berfokus pada apa yang paling penting, yaitu menumbuhkan bisnis mereka.
Advertisement