Liputan6.com, Jakarta - Banyak orang yang mengidam-idamkan profesi astronaut, namun kenyataannya banyak yang harus mereka korbankan.
Selain kerja keras, mereka harus menetap jauh dari Bumi, meinggalkan orang tercinta, dan gravitasi selama berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan.
Baca Juga
Tak cuma itu, untuk memenuhi kebutuhan air harian, mereka harus minum air hasil daur ulang limbah seperti urin.
Advertisement
Karena tidak semua urin astronaut dapat diubah menjadi air minum, urin yang dikeluarkan dibuang begitu saja atau disimpan hingga kembali ke pesawat ruang angkasa.
Terkini, sebuah terobosan baru hadir. Para ilmuwan dari Weill Cornell Medicine dan Cornell University terinspirasi oleh novel Dune karya Frank Herbert untuk menciptakan pakaian antariksa (pakaian astronaut) masa depan yang bisa mendaur ulang urin melalui ransel filtrasi khusus.
Mengutip laman Engadget, Senin (15/7/2024), penelitian ini dipublikasikan dalam jurnal ilmiah Frontiers.
Dalam semesta Dune, pakaian seperti ini disebut "stillsuit", yang bisa menangkap kelembaban tubuh dan mengubahnya menjadi air minum. Konsep ini coba diterapkan pada "stillsuit" yang tengah dikembangkan.
Â
Dilengkapi Kateter Eksternal
"Stillsuit ini memiliki kateter eksternal berbasis vakum yang terhubung ke unit osmosis ganda," jelas Sofia Etlin, penulis utama studi dan anggota staf penelitian.
Unit osmosis ganda ini nantinya akan dibawa astronot di punggung mereka.
Pakaian antariksa tersebut dirancang dengan mempertimbangkan misi ruang angkasa NASA mendatang, termasuk misi Artemis II dan Artemis III yang akan mengorbit Bulan dan mendarat di kutub selatan dalam dua tahun ke depan.
Meskipun NASA dan Axiom Space telah menyetujui desain pakaian antariksa untuk misi Bulan, tampaknya sistem filtrasi baru ini dapat ditambahkan. Stillsuit juga berpotensi digunakan untuk misi berawak ke Mars pada awal 2030-an.
Selain menghilangkan dahaga selama spacewalk, stillsuit juga dapat meningkatkan kebersihan para astronaut.
Â
Advertisement
Terobosan Menjanjikan
Pakaian antariksa NASA konvensional yang sudah digunakan sejak 1970-an hanya dilengkapi dengan polimer superabsorben untuk menampung urin. Artinya, selama ini para astronaut buang air kecil di dalam pakaian antariksa mereka.
Sistem pembuangan usang ini dapat menyebabkan masalah kebersihan dan kesehatan bagi astronaut, seperti infeksi saluran kemih dan masalah pencernaan.
Meskipun belum diadopsi secara resmi oleh NASA untuk misi ruang angkasa mendatang, desain stillsuit ini tetap menjadi terobosan menjanjikan.
Infografis Apollo dan Jejak Manusia di Bulan. (Liputan6.com/Triyasni)
Advertisement