Sukses

Apple-Foxconn Incar India untuk Produksi iPad, Demi Kurangi Ketergantuan ke Tiongkok?

Foxconn dan Apple disebut akan menggunakan pabrik di India untuk memproduksi iPad. Hal ini disebut dilakukan untuk mengurangi ketergantugan terhadap produksi di Tiongkok.

Liputan6.com, Jakarta - Setelah memasuki produksi iPhone di India, mitra perakitan Apple Foxconn mempertimbangkan apakah perusahaan bisa memproduksi iPad di negara tersebut.

Hal ini dilakukan Apple untuk mengurangi ketergantungannya pada Tiongkok sebagai sumber utama dalam manufakturnya. Apalagi, kini India menjadi salah satu pusat produksi iPhone yang terus berkembang.

Melihat perakitan iPhone yang kian mapan di India, tampaknya negara ini dinilai sudah siap untuk ekspansi produksi ke produk lainnya, salah satunya iPad.

Laporan Economic Times, sebagaimana dikutip dari Apple Insider, Selasa (30/7/2024), mengungkap, Foxconn tengah mempertimbangkan kemungkinan untuk memproduksi iPad di India. Informasi yang beredar menyebutkan, Foxconn berencana menggunakan fasilitasnya di Sreiperumbudur untuk merakit tablet Apple ini.

Berdasarkan salah satu sumber, Foxconn tengah serius mempertimbangkan kemungkinan tersebut.

Adapun sumber kedua menyebutkan, sudah ada beberapa kali diskusi antara Foxconn dengan pemerintah. Di mana, Foxconn bermaksud untuk menggandakan produksi keseluruhan di India dalam beberapa tahun ke depan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

India Turunkan Pajak Biar Apple Produksi di Sana

Peningkatan produksi ini diperkirakan mencakup iPhone, iPad, dan beberapa produk lain, tetapi kemungkinan bukan Mac.

Penelitian Foxconn untuk menambah produksi iPad ke beban kerjanya di India dinilai cukup tepat. Hal ini karena pada awal Juli lalu, Apple juga menyelidiki masalah tersebut. Tampaknya, Apple ingin memperluas produksi iPad serta casing pengisi daya AirPods.

Sementara itu, pada tanggal 23 Juli, pemerintah India memutuskan untuk membuat produsen smartphone dan elektronik lebih mudah untuk beroperasi di India. Caranya dengan memangkas bea masuk untuk iPhone dan komponen iPhone tertentu.

Imbasnya, hal ini membuat produksi iPhone lebih murah bagi Apple dan mitra rantai pasokannya.

Adapun sebelumnya tarif pajak impor adalah 20 persen, namun kini jadi 15 persen. Bagi Apple penurunan tarif pajak ini bisa berarti sebagai pengurangan cost atau biaya antara USD 35 juta hingga USD 50 juta per tahunnya.

 

3 dari 4 halaman

Foxconn Buka Lowongan Besar-Besaran

pabrik perakit iPhone terbesar, Foxconn, kabarnya sedang membuka lapangan pekerjaan untuk karyawan baru.

Mengutip Phone Arena, Sabtu (13/7/2024), Foxconn sedang membuka lowongan karyawan pabrik besar-besaran untuk membantu mereka produksi iPhone 16.

Adapun karyawan baru ini akan ditempatkan di pabrik Foxconn terbesar berlokasi di Zhengzhou.

Disebutkan, karyawan baru ini akan mendapatkan gaji sebesar 25 yuan per jam (USD 3,44 berdasarkan nilai tukar mata uang asing terkini).

Bagi pekerja yang sebelumnya bekerja di pabrik Zhengzhou, kabarnya mereka juga bakal menerima bonus hingga 7.500 yuan (USD 1.032) menurut postingan perekrutan diedarkan Foxconn.

 

4 dari 4 halaman

Foxconn Naikkan Gaji

Bayar ini lebih tinggi dari paket ditawarkan unit "A" Foxconn, yang merupakan tim produksi utama pabrikan iPhone ke calon pekerja bulan lalu.

Paket ini termasuk bonus sebesar 6.000 yuan (USD 826). Foxconn juga menaikkan gaji pekerja di kampus di Shenzen menjadi antara 21 dan 22 yuan.

Tampaknya Apple semakin pede dengan kemampuan Apple Intelligence ini akan meningkatkan permintaan untuk seri iPhone 16.

Tak hanya itu, perusahaan juga yakin akan menjual 90 juta hingga 100 juta unit iPhone 16 series dibandingkan dengan 81 juta unit iPhone 15 series pada tahun 2023.

Berdasarkan rumor, iPhone 16 akan hadir dengan layar berukuran 6,1 inci, iPhone 16 Plus sebesar 6,7 inci, layar 6,3 inci lebih besar untuk iPhone 16 Pro, dan iPhone 16 Pro Max mencapai 6,9 inci.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.