Sukses

Google Luncurkan 2 Fitur Lintas Perangkat untuk Android, Apa Fungsinya?

Google meluncurkan dua fitur praktis yang pertama kali diumumkan di I/O pada Mei 2024. Dua diantaranya fitur Call Casting dan Internet Sharing. Apa fungsinya?

Liputan6.com, Jakarta - Google meluncurkan dua fitur praktis yang pertama kali diumumkan di I/O pada Mei 2024. Dua diantaranya fitur transmisi panggilan (Call Casting) dan berbagi internet (Internet Sharing).

Keduanya merupakan gelombang pertama dari "Layanan lintas perangkat" baru milik perusahaan yang memudahkan perpindahan antarperangkat Android. Demikian sebagaimana dilaporkan 9to5Google, dikutip dari Engadget, Rabu (31/7/2024).

Menurut halaman bantuan Google, fitur transmisi panggilan memungkinkan kamu mengalihkan panggilan video "dari perangkat kamu ke perangkat lain dengan Akun Google yang sama.

"Misalnya, aplikasi panggilan video memungkinkan kamu mentransmisikan panggilan ke perangkat Android lain dan aplikasi akan menampilkan daftar perangkat terdekat yang dapat kamu gunakan untuk mentransmisikan," tulis Google.

Saat ini, fitur tersebut hanya berfungsi untuk Google Meet. Untuk menggunakannya, kamu cukup memilih tombol Transmisi yang tampak persis seperti ikon Cast/Chromecast.

"Sementara itu, Internet Sharing memungkinkan kamu secara otomatis berbagi akses hotspot dengan perangkat sendiri," Google menjelaskan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Fungsi Internet Sharing

Internet Sharing berfungsi dengan Chromebook dan perangkat Android yang masuk ke Akun Google kamu, asalkan kamu mengaktifkan Bluetooth dan lokasi perangkat.

Fitur ini tidak berfungsi dengan perangkat Samsung, jadi Google menyarankan untuk menggunakan fitur hotspot otomatis sebagai gantinya.

Internet Sharing saat ini masih beta dan tersedia di Android 11 ke atas yang menjalankan layanan Google Play versi 24.28.34.

3 dari 5 halaman

Ini Malware Paling Kejam yang Kuras Uang Pengguna Android sampai Ludes

Di sisi lain, Google baru-baru ini telah menghapus sejumlah aplikasi berbahaya dari Play Store untuk bersih-bersih toko aplikasi besutannya.

Aplikasi tersebut terinfeksi trojan perbankan Anatsa, malware berbahaya dan kejam yang mencuri informasi keuangan pengguna Android.

Insiden ini menyoroti masalah keamanan yang sedang berlangsung dan kekhawatiran tentang proses peninjauan aplikasi Google. Demikian sebagaimana dikutip dari Gizchina, Minggu (28/7/2024).

Anatsa adalah trojan berbahaya yang menargetkan aplikasi perbankan untuk mencuri detail login dan informasi keuangan pengguna Android.

Setelah terinstal, trojan ini akan melapisi halaman login palsu di atas aplikasi perbankan asli dan menyadap kode sandi SMS.

Hal ini memungkinkan peretas untuk mengakses akun pengguna dan mencuri uang korban.

Malware ini merupakan ancaman serius bagi orang-orang yang menggunakan ponsel untuk melakukan transaksi perbankan.

4 dari 5 halaman

Google Hapus 90 Aplikasi Berbahaya

Meskipun Google berupaya mengamankan Play Store, ancaman seperti Anatsa terus bermunculan.

Baru-baru ini, Google menghapus 90 aplikasi berbahaya, tetapi penemuan terbaru oleh firma keamanan siber Zscaler ini menunjukkan bahwa para peretas memiliki cara baru untuk menerobos keamanan Google.

Aplikasi yang menyamar sebagai pembaca kode QR dan pengelola file tersebut berhasil menghindari deteksi dan menginfeksi perangkat pengguna.

Agar terhindar dari malware maupun aplikasi jahat, pengguna Android harus mengikuti kiat-kiat berikut.

  • Gunakan Toko Aplikasi Resmi: Hanya unduh aplikasi dari Google Play Store dan hindari sumber pihak ketiga. Sumber tak resmi mungkin menjadi tempat aplikasi berbahaya.
  • Aktifkan Google Play Protect: Pastikan fitur ini aktif untuk mendeteksi dan menghapus aplikasi berbahaya secara otomatis. Google Play Protect memindai perangkat dan aplikasi kamu secara berkala untuk mengetahui perilaku berbahaya.
  • Periksa Pengembang Aplikasi: Verifikasi kredibilitas pengembang dan baca ulasan pengguna sebelum mengunduh aplikasi apa pun. Pengembang yang tepercaya cenderung tidak membuat perangkat lunak berbahaya.
  • Batasi Izin Aplikasi: Berikan izin yang diperlukan saja dan hindari aplikasi yang meminta akses terlalu banyak. Aplikasi yang meminta izin lebih dari yang dibutuhkan harus dicurigai.
  • Hati-hati dengan Pembaca QR dan PDF: Mengingat ancaman baru-baru ini, berhati-hatilah dengan jenis aplikasi ini karena sering digunakan oleh peretas untuk menyembunyikan malware.
  • Hindari Unduhan Langsung: Jangan menginstal aplikasi atau pembaruan melalui tautan dalam email atau pesan; gunakan toko resmi sebagai gantinya.
5 dari 5 halaman

Infografis Google dan Facebook (Liputan6.com/Abdillah)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini