Liputan6.com, Jakarta - Miliarder Polandia Rafal Brzoska dan istrinya berencana untuk menggugat Meta, induk dari perusahaan media sosial Facebook cs.
Alasan Meta digugat pasangan miliarder ini karena beredarnya iklan palsu yang menyesatkan di Facebook dan Instagram. Iklan tersebut menampilkan wajah Brzoska dilengkapi informasi mengenai dirinya yang beredar di media sosial tersebut.
Baca Juga
Mengutip Reuters, Rabu (14/8/2024), Brzoska mengatakan, mereka belum memutuskan yurisdiksi untuk mengajukan gugatan ke Meta.
Advertisement
Gugatan ini jadi upaya lain dalam serangkaian upaya di seluruh dunia untuk meminta pertanggungjawaban Meta atas iklan palsu yang terus muncul di platform, bahkan setelah pengguna memberi tahu perusahaan tentang masalah tersebut.
Sementara itu, seorang juru bicara Meta mengatakan perusahaan menghapus iklan palsu dari platformnya setelah mengetahui adanya iklan yang dimaksud. Perusahaan juga bekerja sama dengan pihak berwenang setempat untuk memerangi penipuan dari iklan palsu.
Sekadar informasi, Brzoska merupakan pencipta perusahaan loker parsel Polandia, InPost. Ia menyebut, dirinya sudah memberi tahu Meta tentang iklan tersebut pada awal Juli, tetapi tak mendapatkan solusi.
"Kami berencana mengajukan gugatan hukum pribadi terhadap Meta, Kami belum menentukan di yurisdiksi mana kami akan menggugat Meta. Kami akan memutuskan dalam beberapa minggu ke depan," katanya kepada Reuters.
Ia menyebut, "Kami sedang mempertimbangkan semua skenario, termasuk gugatan hukum di Amerika Serikat, jika tidak ada tindakan di Eropa."
Tuntut Meta Setop Ambil Untung dari Konten yang Melanggar
Sementara itu, Brzoska mengatakan, ia dan sang istri akan menuntut Meta agar berhenti mengambil keuntungan dari promosi konten yang melanggar hak-hak orang lain.
Meta juga dituntut untuk memberi kompensasi besar, yang nantinya akan disumbangkan ke badan amal, sesuai tingkat pendapatan iklan dari penyebaran disinformasi ini.
Sebelumnya minggu lalu, Presiden Kantor Perlindungan Data Pribadi Uni Eropa mewajibkan Meta Platforms Ireland Limited untuk menghentikan penayangan iklan palsu yang menggunakan data asli dan gambar Brzoska dan istrinya di Facebook dan Instagram di Polandia selama tiga bulan.
"Penipu menggunakan setiap platform yang tersedia untuk menipu orang dan terus beradaptasi agar tidak tertangkap. Konten penipuan dianggap melanggar aturan dan kami menghapusnya saat kami menemukannya," kata juru bicara Meta melalui email.
Meta juga menambahkan, perusahaan tengah menilai keputusan Kantor Perlindungan Data Pribadi Uni Eropa tersebut.
"Kami juga bermitra dengan para pelaku bisnis, pemerintah daerah, dan penegak hukum untuk bisa menghalau para pelaku kejahatan," kata juru bicara yang tak disebutkan namanya.
Advertisement
Aplikasi Thread Meta Sentuh 200 Juta Pengguna
Terlepas dari aplikasi Facebook, Meta belum lama ini mengumumkan capaian baru untuk jumlah pengguna Threads. Melalui pengumuman terkini, Meta mengungkap kalau Threads kini telah memiliki lebih dari 200 juta pengguna aktif.
Mengutip informasi dari Engadget, Senin (8/5/2024), pengumuman ini disampaikan langsung oleh bos Instagram, Adam Mosseri, melalui akun Threads-nya. Capaian ini terbilang cepat, mengingat platform ini baru diluncurkan beberapa bulan lalu.
 Jumlah ini pun terbilang tidak terlalu jauh dari pengumuman yang dilakukan oleh CEO Meta Mark Zuckerberg pada awal Juli 2024. Ketika itu, ia mengungkap kalau jumlah pengguna aplkasi ini sudah mencapai 175 juta.
Meski masih jauh dari aplikasi Meta lainnya, pertumbuhan aplikasi Threads terbilang pesat. Untuk perbandingan, capaian 175 juta pengguna itu sekaligus menandai satu tahun platform tersebut.
Â
Â
Mark Zuckerberg Pede Thread bakal Punya 1 Miliar Pengguna
Dalam beberapa kesempatan, Mark Zuckerberg pun menyebut kalau Threads akan menjadi aplikasi dengan 1 miliar pengguna dari Meta selanjutnya.
"Kami telah membangun perusahaan ini selama 20 tahun, dan tidak banyak peluang muncul untuk mengembangkan aplikasi yang mampu menampung miliaran orang," tutur Mark.
Jumlah pengguna sendiri disebut masih menjadi fokus bagi Meta saat ini. Sebab, aplikasi ini hingga sekarang belum memiliki iklan atau model bisnis.
Selain itu, Threads juga masih menghadapi sejumlah tantangan, termasuk menentukan posisi di tengah persaingan ketat dengan platform serupa, serta kecepatan algoritma dalam menampilkan konten terkini.
 (Tin)
Advertisement