Liputan6.com, Jakarta - Prabu Revolusi, yang lebih dikenal sebagai Prabunindya Revta Revolusi, telah resmi diangkat sebagai Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (Dirjen IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) yang baru.
Prabu menggantikan Usman Kansong, yang baru-baru ini mengundurkan diri dari posisi tersebut.
Baca Juga
Menurut pantauan tim Liputan6.com pada Senin (19/8/2024), Prabu Revolusi saat ini masih tercatat sebagai Komisaris Independen di Kilang Pertamina Internasional.
Advertisement
Dalam profil Prabu Revolusi tercatat, pria kelahiran Bandung tahun 1980 ini meraih gelar Sarjana Teknologi dari Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan jurusan Teknik Fisika.
Prabu juga menempuh pendidikan Magister di Universitas Paramadina dalam bidang Komunikasi Politik pada tahun 2017, dan menyelesaikan studi doktoralnya di Universitas Sahid pada tahun 2022.
Karier Prabu di dunia jurnalistik dimulai sebagai pembawa berita di Metro TV pada Juni 2008 hingga April 2014. Ia kemudian bergabung dengan RTV sebagai Lead Anchor, Executive Producer, dan Deputy Head of News Creative Committee selama satu tahun.
Selain itu, Prabu juga pernah menjabat sebagai Manager of Digital Content Enrichment di CNN Indonesia, serta menjadi Staf Khusus Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Pada tahun 2021 hingga 2023, ia kembali ke dunia jurnalistik sebagai News Director di MNC Media dan menjabat sebagai Editor In Chief di iNews dari Februari 2022 hingga Desember 2024
Apresiasi Prabu Revolusi di Pameran GIIAS 2024
Di sisi lain, GIIAS 2024 tampaknya kembali meraup kesuksesan dengan jumlah pengunjung yang meningkat 2-5% dibandingkan tahun sebelumnya.
Sebanyak lebih dari 70 merek kendaraan dan 120 industri pendukung turut memeriahkan pameran otomotif terbesar di Indonesia ini.
Pertamina seperti tahun sebelumnya, kembali berpartisipasi dalam pameran ini. Booth Pertamina juga terlihat cukup besar hingga cukup membuatnya tidak luput dari perhatian para pengunjung.
Beberapa hari sebelumnya pada GIIAS 2024 kali ini, Pertamina telah melakukan uji coba Bioethanol 100 persen (E100) dari tanaman Sorgum bersama dengan Toyota menggunakan mobil Innova Zennix FFV. Hal tersebut seperti disampaikan Senior Vice President Technology Innovation PT Pertamina Oki Muraza.
Advertisement
Uji Coba Bioethanol Pertamina di GIIAS 2024 Berjalan Sukses
Dia mengatakan, hasil uji coba tersebut tampaknya menjanjikan karena Innova Zennix yang digunakan, mengalami peningkatan performa dengan pembakaran yang lebih sempurna dan emisi yang lebih rendah dibandingkan dengan bahan bakar fosil.
"Ada peningkatan performa dengan pembakaran yang jauh lebih sempurna dan emisi yang lebih rendah dibandingkan bahan bakar fosil," ujar Oki dikutip melalui keterangan tertulis, Minggu (28/7/2024).
Kemudian, terlihat juga Komisaris PT Kilang Pertamina Internasional Prabu Revolusi mengunjungi pameran tersebut. Prabu mengapresiasi keberadaan GIIAS 2024 yang begitu megah dan menarik antusias para pengunjung.
"Saya mengapresiasi adanya pameran ini, terlihat megah dan pengunjung juga terlihat antusias," kata dia.
Prabu kemudian mengunjungi booth Pertamina dan menyambut baik adanya hasil positif dari uji coba bioethanol milik Pertamina di mobil buatan Toyota.
Sebut Tunjukkan Komitmen Pertamina
Prabu menilai, keberhasilan uji coba bioethanol ini adalah upaya dari Pertamina dalam mendorong transisi energi. Sebelumnya, Pertamina juga sukses dan berhasil dalam memproduksi biosolar dan bioavtur.
"Suksesnya uji coba Bioethanol kemarin menunjukkan komitmen Pertamina pada transisi energi. Sebelumnya, kita juga sudah berhasil memproduksi biosolar dan bioavtur," papar dia.
Prabu menambahkan, Kilang Pertamina Internasional saat ini sedang menyiapkan dan akan mengoptimalisasi green refinery untuk mendukung produksi produk bioenergi kedepannya.
Ia juga menambahkan bahwa, anak usaha Pertamina ini juga tengah mempersiapkan BBM rendah sulfur untuk solar atau diesel yang rencananya akan dilakukan uji coba pada 17 Agustus mendatang. Adapun BBM ramah lingkungan ini akan diproduksi di Kilang Balongan RU VI dan sudah memenuhi standar Euro IV.
"Kilang Pertamina sedang menyiapkan dan akan mengoptimalisasi green refinery untuk mendukung produksi produk produk bioenergi. Kilang Pertamina Internasional juga tengah mempersiapkan bbm rendah sulfur untuk solar atau diesel," ucap dia.
Advertisement