Sukses

Jumlah Pengguna 5G Telkomsel Sentuh 3,2 Juta Pelanggan

Jumlah pelanggan 5G di jaringan Telkomsel kini menyentuh angka 3,2 juta pelanggan. Angka ini tak lepas dari masifnya perangkat 5G terjangkau yang kini banyak dijual di pasaran.

Liputan6.com, Jakarta - Telkomsel mengungkap layanan 5G mereka kini sudah diadopsi oleh 3,2 juta pelanggan. Hal ini dikatakan oleh Direktur Network Telkomsel Indra Mardiatna di konferensi pers peluncuran jaringan 5G tanpa putus Telkomsel di Bali, belum lama ini

Pria yang karib disapa Indram ini mengatakan, saat ini pengguna handset 5G di jaringan Telkomsel kini sebesar 11,5 juta perangkat.

"Jumlah ini sekitar 10 persenan gitu dari total pelanggan kami dan kini ada 3,2 juta pelanggan 5G Telkomsel. Ini pertumbuhannya dua kali lipat dari tahun lalu, artinya terjadi akselerasi dan ini yang kami harapkan," kata Indram.

Dari jumlah tersebut, penetrasi perangkat 5G terbanyak terdapat di Bali dengan persentase 21-22 persen. Kota-kota lain yang juga memiliki penetrasi handset 5G terbanyak di jaringan Telkomsel antara lain adalah Jakarta, Batam, Makassar, Surabaya, Bandung dan Yogyakarta.

Ia menyebutkan, dengan perkembangan perangkat 5G terjangkau yang kini makin bisa dibeli oleh masyarakat, Telkomsel kian giat untuk menggulirkan layanan 5G ke end-user. Dengan begitu, ekosistem 5G akan tumbuh.

Sejauh ini menurut Indram, 5G Telkomsel sudah digulirkan di 56 kota di Indonesia dengan Denpasar dan Badung, Bali, sudah terkoneksi dengan 5G secara penuh.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

1.000 BTS 5G

Telkomsel menggunakan lebih dari 1.000 BTS 5G untuk melayani pelanggan 5G, dengan 225 BTS 5G di Bali. 5G sendiri digelar di spektrum frekuensi 2.300mHz yang dimiliki oleh Telkomsel.

"Ini bagian dari komitmen Telkomsel untuk memberikan layanan terbaik, selain di Bali juga di beberapa kota besar dan super priority destination untuk mendukung pariwisata serta untuk mendukung event-event internasional," tutur Indram.

Indra mengatakan, layanan internet 5G sendiri memiliki kecepatan rata-rata 5 kali lipat dibandingkan kecepatan internet 4G.

Khusus di Bali, rata-rata kecepatan unggahnya bisa mencapai 110 Mbps, bahkan dalam pengujian yang dilakukan Tekno Liputan6.com, kecepatan 5G di sekitar Pantai Kuta mencapai 330 Mbps dengan kecepatan unduh yang lebih kecil, sekitar 50 Mbps.

Selain itu menurut Indram, berdasarkan pengujian tim, latensi 5G juga cukup cepat, yakni 5-24 milidetik. Latensi ini berguna untuk mendukung pengguna yang gemar main gim online.

3 dari 3 halaman

ARPU 5G Telkomsel 3 Kali Lipat dari 4G

Adopsi 5G Telkomsel, menurut Indram, selain untuk mendukung pengalaman digital end-user juga untuk membantu UMKM lebih go digital. Terutama di Bali, di mana pasar UMKM Bali sebagian besar adalah pasar internasional, jadi 5G bisa dipakai mempromosikan dan mendukung kegiatan ekonomi digital.

Telkomsel memang belum menyebut seberapa besar kontribusi jaringan 5G buat bisnis data perusahaan. Data Telkomsel mengatakan, Average Revenue Per User (ARPU) untuk 5G adalah tiga kali lipat dibandingkan ARPU saat ini.

"Itu adalah keuntungan tersendiri, hal ini tidak lepas dari kecepatan akses yang tinggi dan konektivitas stabil dari jaringan 5G," kata Indra.

Kehadiran 5G juga dinilai akan memberikan kontribusi bagi perekonomian, di mana saat ini ekonomi digital berkontribusi sekitar 16 persen bagi pendapatan nasional. Indram percaya, kehadiran 5G akan mendorong kontribusi ekonomi digital jadi lebih tinggi lagi. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.