Sukses

Tanggapan Bos Smartfren soal Hacker Bobol Server Pulsa, Perusahaan Diduga Rugi Rp 350 Juta

Aksi peretasan server pulsa yang dilakukan pria asal Bekasi itu membuat Smartfren diduga mengalami kerugian hingga Rp 350 juta.

Liputan6.com, Jakarta - Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya menangkap tersangka hacker berinisial SH (28) yang melakukan peretasan server pulsa Smartfren.

Menurut laporan Antara, dikutip Jumat (30/8/2024), aksi peretasan yang dilakukan pria asal Bekasi itu membuat Smartfren diduga mengalami kerugian hingga Rp 350 juta.

Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Kombes Pol. Ade Safri Simanjuntak menyebutkan kasus ini berawal dari laporan Asep Kusnaedi selalu kuasa hukum dari PT. Smartfren Telecom, Tbk.

Ia mengungkapkan, pada 25 Juni sampai 10 Juli 2024, Tim NOC (Network Operation Center) Smartfren menemukan adanya transaksi top up (isi ulang) pulsa anomali melalui server eload.

Terkait kasus ini, Smartfren mengaku telah berhasil mengatasi upaya peretasan terhadap server perusahaan yang berakibat top-up pulsa secara ilegal.

Peretasan tersebut telah dideteksi sejak dini oleh tim Network Operations Center (NOC), sehingga dapat dipantau dan diatasi dengan cepat.

Selanjutnya perusahaan telah menempuh jalur hukum untuk merespons tindakan top-up secara ilegal tersebut.

President Director Smartfren, Merza Fachys, mengatakan peretasan tersebut adalah upaya pengisian ulang pulsa ke nomor tertentu dan berhasil ditemukan serta ditangani dengan cepat.

"Pelanggan tidak perlu khawatir karena seluruh data pelanggan dipastikan aman,” kata Merza melalui keterangan resminya.

Ia menyebut tim NOC Smartfren selalu aktif selama 24 jam setiap hari untuk memantau serta mengatasi masalah pada jaringan.

 

2 dari 3 halaman

Nilai Kerugian Berhasil Ditekan

Ketika ditemukan masalah atau potensi masalah dalam jaringan, maka tim akan langsung mengisolir dan menerapkan solusi terbaik dengan cepat, kurang dari satu jam.

Dari percobaan peretasan sebesar total Rp 350 juta, sebagian besar telah berhasil digagalkan oleh Smartfren, sehingga jumlah total pulsa yang menjadi kerugian berhasil ditekan hingga sangat minimal.

”Smartfren selalu memastikan operasionalnya telah mematuhi standar keamanan yang ketat, selain tim NOC yang khusus menjaga keamanan jaringan, kami juga telah menerapkan standar ISO 27001:2023," ujar Merza.

"Sudah jadi komitmen kami untuk selalu menjaga serta terus meningkatkan standar keamanan tersebut,” ia memungkaskan.

3 dari 3 halaman

Infografis Kejahatan Siber (Liputan6.com/Abdillah)