Liputan6.com, Jakarta - YouTuber terkenal di dunia Jimmy Donaldson alias MrBeast, kini dihadapkan pada masalah hukum serius.
Baru-baru ini, nama MrBeast disebut dalam dokumen pengadilan terkait dugaan eksploitasi peserta acara kompetisi realitas, Beast Games.
Baca Juga
Menurut laporan Deadline, (19/9/2024), para peserta Beast Games telah mengajukan gugatan terhadap perusahaan produksi yang terlibat dalam acara tersebut, termasuk MrB2024 dan Amazon.
Advertisement
Acara ini sebelumnya telah diumumkan pada Maret lalu, dan mempertemukan 1.000 peserta berlomba mendapatkan uang hadiah Beast Games senilai USD 5 juta (Rp 76,4 miliar).
Namun, di dalam gugatan yang diajukan pada 16 September di pengadilan Los Angeles, peserta menyatakan mereka belum menerima pembayaran dan menghadapi kondisi tidak aman selama proses syuting.
Lebih lanjut, beberapa peserta juga mengklaim adanya pelecehan seksual yang terjadi selama produksi.
Dokumen pengadilan menyebutkan, perusahaan MrB2024 "diyakinni dimiliki seluruhnya atau sebagian oleh MrBeast", yang juga bertindak sebagai pembawa acara sekaligus produser eksekutif serial yang akan tayan di Amazon Prime ini.
Serial Beast Games sendiri direncakan akan tayang pada akhir 2024 atau awal 2025. Saat ini, baik pihak MrBeast maupun Amazon belum memberikan pernyataan resmi terkait tuduhan dilayangkan.
YouTuber MrBeast Dapat Rp 4 Miliar dari X
Di sisi lain, YouTuber Jimmy Donaldson alias MrBeast, baru-baru ini menjajal mengunggah sebuah video pertamanya di media sosial X atau yang sebelumnya bernama Twitter.
Pekan lalu, MrBeast mengunggah videonya yang diberi judul "$1 vs $100,000,000 Car!", untuk melihat pendapatan yang dia dapat di X dibandingkan dengan dari YouTube.
Mengutip New York Post, dalam video yang berdurasi sekitar 16 menit, dia menguji mobil senilai lebih dari USD 250 juta, mulai dari “rust bucket” seharga USD 1 hingga “boat car” seharga USD 500.000.
Dia juga mencoba McLaren F1 senilai USD 20 juta, yang ia bawa untuk diputar bersama sang pemilik mobil, komedian dan pembawa acara, Jay Leno.
Sepekan kemudian, MrBeast membagikan hasil yang dia dapatkan dari video itu di X, di mana terungkap bahwa dirinya mendapatkan lebih dari USD 263.000 (sekitar Rp 4,1 miliar) dari satu video itu.
Advertisement
MrBeast Tentang Views di X
Video itu juga mendapatkan 160 juta impresi atau views, lima juta keterlibatan, termasuk likes dan komentar.
Namun, MrBeast dalam cuitan terbarunya, menilai bahwa angka-angka itu "sedikit fasad" atau hanya dari luarnya saja.
"Pengiklan melihat perhatian yang didapat dan membeli iklan di video saya (menurut saya) sehingga pendapatan per penayangan saya mungkin lebih tinggi daripada yang Anda alami," ujarnya.
Video yang sama sebenarnya sudah diunggah di YouTube pada September 2023 lalu, dengan lebih dari 216 juta views, meski tidak diketahui berapa pendapatan dari konten tersebut.
Elon Musk Berusaha Gaet Kreator Konten ke X
Mengutip Tech Crunch, Elon Musk, pemilik X, memang sedang berusaha untuk menggaet kreator konten ke platform tersebut, agar mereka bisa menghasilkan uang di sana.
Elon Musk juga berusaha untuk menarik MrBeast, kreator YouTube dengan subscriber terbanyak di dunia, di mana dia sempat mencoba merayunya untuk mengunggah video di X.
Terkait itu, MrBeast menjawab: "Video saya menghabiskan biaya pembuatan jutaan dan bahkan jika mereka mendapat satu miliar penayangan di X, itu tidak akan menutup sebagian kecil dari dana itu..."
"Saya ingin menguji berbagai hal setelah monetisasi benar-benar berjalan lancar!" ujar YouTuber itu.
Advertisement
Elon Musk Berambisi Ubah X Jadi Super Apps
Elon Musk di sisi lain tampaknya masih bersikukuh ingin mengubah X (dulunya bernama Twitter), menjadi aplikasi segalanya atau super app.
Hal ini terungkap dalam postingan blog X pada hari Selasa, di mana media sosial itu mengumumkan telah meluncurkan layanan pembayaran peer-to-peer untuk "merevolusi tahun 2024".
Sayangnya, perusahaan milik Elon Musk itu tidak menyertakan informasi apa pun tentang kapan atau bagaimana fitur tersebut akan diluncurkan. Berkaca dari rekam jejak bos SpaceX dan Tesla ini, bukan tidak mungkin tiba-tiba fitur baru di X tersebut langsung dihapus hanya dalam waktu singkat.
Mengutip Mashable, Minggu (14/1/2024), X Payments LLC (dulunya Twitter Payments LLC) terdaftar di setidaknya 32 negara bagian. Ide ini sebenarnya sudah diungkap oleh Elon Musk sejak lama.