Sukses

Tingkat Kepemilikan Komputer di Indonesia Tertinggal Jauh dari Malaysia

Kepemilikan komputer di Indonesia ternyata jauh tertinggal dari kepemilikan komputer di Malaysia dan negara-negara lain. Axioo pun menghadirkan solusi EzyLinX yang memungkinkan sekolah untuk memiliki banyak PC dengan hanya sedikit CPU.

Liputan6.com, Jakarta - Kepemilikan komputer di Indonesia ternyata masih rendah dan tertinggal cukup jauh dibandingkan negara-negara lain. Hal ini diungkapkan oleh Vice President Business Development & Strategic Partnership PT Tera Data Indonusa Tbk (Axioo), Timmy Theopelus, beberapa waktu lalu.

Dalam pembukaan laboratorium komputer pintar, Intelligent Desktop Virtualization (IDV) hasil kerja sama Axioo, Intel, dan PT Indo Mega Vision, di SMK Pertiwi Kuningan Jawa Barat, Timmy mengungkap kalau rendahnya tingkat kepemilikan komputer di rumah menjadi salah satu alasan yang membuat angka buta teknologi tinggi di Indonesia.

Menurut data dari PT TDI pada 2023, kepemilikan komputer di Indonesia baru 18 persen. Sementara kepemilikan komputer di Malaysia mencapai 78 persen dari total rumah tangga.

"Kepemilikan komputer di Indonesia itu termasuk salah satu yang terendah di dunia, memang saat ini orang Indonesia bisa memiliki smartphone hingga satu sampai dua. Tapi, masih banyak satu rumah yang bahkan tidak memiliki komputer," Timmy menuturkan.

Timmy tidak menampik kalau smartphone kini sudah canggih dan bisa melakukan banyak hal. Namun, ia meyakini pekerjaan atau aktivitas digital yang dilakukan menggunakan komputer bisa lebih maksimal.

"Tidak semua hal bisa dilakukan menggunakan smartphone, karena ada perbedaan ketika kita mengakses aplikasi dari smartphone dengan di komputer atau laptop," katanya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kelebihan Pakai Komputer Ketimbang HP

Timmy mencontohkan, misalnya saat mengakses ChatGPT di smartphone dan di komputer, pengalamannya begitu berbeda. Bahkan, akses aplikasi edit video Capcut di smartphone dengan di laptop juga memiliki perbedaan pengalaman.

"Ada banyak hal yang bisa dikejar kalau kita menggunakan komputer, sayangnya kepemilikan komputer di Indonesia masih begitu rendah," ujarnya.

Salah satu rendahnya kepemilikan komputer di Indonesia adalah harganya yang dianggap cukup mahal hingga biaya listrik yang terus mengalami peningkatan. Orang pun mengorbankan komputer dan lebih memilih membeli smartphone untuk memenuhi kebutuhan digital.

3 dari 4 halaman

Upaya Bikin Komputer Powerful Tapi Hemat

Menanggapi hal ini, Axioo bekerja sama dengan Intel Indonesia untuk meriset bagaimana cara membuat komputer yang murah dengan dana operasional rendah.

Alhasil, baru-baru ini, Axioo merilis solusi komputer Intel Intelligent Desktop Virtualizarion yang dapat dipakai di sekolah untuk mengontrol beberapa PC sekaligus.

Alat bernama IDV ini bentuknya adalah kotak kecil yang kini diterapkan melalui produk GEAR VLab dan Axioo EzyLinX yang satu alatnya bisa dipakai untuk mengontrol 4 komputer. Meski begitu, keempat layar komputer ini bisa menggunakan sistem operasi yang berbeda sesuai kebutuhan siswa.

4 dari 4 halaman

Hadirkan Solusi Lebih Hemat

Solusi ini diharapkan bisa jadi solusi kebutuhan komputer di sekolah yang memiliki anggaran terbatas. Pasalnya, dengan hanya satu alat, bisa menjalankan empat komputer sekaligus. Jadi sekolah tak perlu membeli 16 unit komputer untuk bisa membuat satu lab, tetapi hanya perlu membeli 4 alat IDV.

Keuntungan bagi sekolah yang mengimplementasikan alat ini selain efisien dalam biaya pengadaan juga efisien dalam biaya operasional, karena penggunaan alat ini bisa memangkas konsumsi listrik antara 60-70 persen.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.