Liputan6.com, Jakarta Tantangan dalam menciptakan inklusi keuangan di Indonesia masih besar. Perkembangan dan pemanfaatan dompet digital yang tinggi ternyata turut diikuti dengan maraknya berbagai kejahatan siber. Kemunculan pihak-pihak tidak bertanggungjawab sering kali merugikan masyarakat dan mengganggu higienitas ekosistem ekonomi digital.
DANA sebagai bagian dari ekosistem ekonomi digital tidak tinggal diam. Dengan visi membantu menjembatani inklusi keuangan di Indonesia, DANA tidak hanya berfokus pada penyediaan produk, tetapi juga berupaya meningkatkan literasi keuangan pengguna akan ancaman kejahatan siber.
Baca Juga
Vince Iswara, CEO & Co-Founder DANA Indonesia mengatakan sejak enam tahun yang lalu hadir di Indonesia, komitmen DANA masih tetap sama. Tiga pendekatan yang terus DANA lakukan adalah peningkatan layanan melalui fitur DANA Protection, mengedukasi pengguna, hingga melakukan kolaborasi dengan multipihak dalam ekosistem ekonomi digital.
Advertisement
"Kami berkomitmen untuk menjembatani inklusi keuangan dan meningkatkan kesejahteraan finansial masyarakat melalui inovasi-inovasi teknologi. Komitmen ini kami bangun dengan memegang teguh tiga prinsip utama kami, yaitu trusted, friendly, accessible. Ketiga prinsip ini senantiasa kami bawa dalam mengembangkan berbagai inovasi dan inisiatif DANA, yang bertujuan melayani kebutuhan masyarakat Indonesia," kata Vince Iswara.
Fitur-fitur DANA Protection
Fitur DANA Protection merupakan salah satu fitur keamanan andalan bagi pengguna. Melalui fitur DANA Protection, pengguna bisa melakukan deteksi dini melalui ‘Scam Checker’. Fitur ini memungkinkan pengguna untuk mengecek keabsahan nomor, akun media sosial, nomor rekening bank, hingga tautan yang tidak diketahui oleh pengguna.
Ada pula fitur ‘Aduan Nomor’, yang terhubung langsung dengan AduanNomor.id milik Kominfo, yang berfungsi untuk melacak pemilik nomor tersebut. Melalui cara ini, pengguna bisa semakin waspada terhadap nomor-nomor yang terindikasi penipuan.
Pengguna pun bisa meningkatkan keamanan akunnya melalui DANA Protection dengan melihat rekomendasi pengaturan keamanan atau ‘Security Suggestions’ yang dianjurkan bagi akun miliknya. Rekomendasi keamanan ini termasuk mengganti PIN secara berkala, mengaktifkan Passkey, menambah pertanyaan keamanan untuk verifikasi, mengaktifkan autentikasi wajah DANA VIZ, sampai izin lokasi.
Sebagai bentuk komitmen DANA dalam melindungi data dan transaksi pengguna, DANA Protection tetap hadir memberikan 100% jaminan uang kembali sesuai dengan Syarat dan Ketentuan yang berlaku. Cakupan perlindungan ini meliputi, penggantian saldo jika ada transaksi yang tidak dilakukan oleh pengguna atau pemilik akun dan terjadi hanya dalam 60 hari terakhir. Pengguna cukup melaporkannya melalui asisten virtual DIANA, untuk bisa melakukan klaim DANA Protection.
Edukasi Pengguna Lewat Gamifikasi hingga Media Sosial DANA
Dalam aplikasinya, DANA memiliki fitur tambahan bertajuk Waspada Online dan Tipu Online. Pada kedua mini program, pengguna bisa mencoba edukasi yang dikemas dalam bentuk gamifikasi. Usai menyelesaikan tantangan, pengguna akan diberikan peringatan untuk meningkatkan kewaspadaaan terhadap berbagai kejahatan siber.
DANA juga berfokus pada edukasi melalui kampanye-kampanye program di media sosial. Salah satunya adalah Monitor, Konfirmasi, dan Lapor yang mengangkat berbagai jenis modus kejahatan siber yang paling banyak menyalahgunakan DANA, seperti maraknya Customer Service (CS) tidak resmi, tautan DANA Kaget palsu, dan banyak lagi.
Melengkapi kampanye tersebut, DANA menggagas kampanye lain bertajuk Cek Ulang Yuk (CUY), yang berfokus untuk meningkatkan kembali kesadaran pengguna terhadap modus kejahatan siber. Kampanye ini khusus dibagikan melalui media sosial korporasi, untuk menjangkau segmen yang lebih spesifik.
Pentingnya menjaga keamanan ekosistem ekonomi digital dengan kejahatan siber, juga turut menjadi perhatian tokoh masyarakat seperti Habib Jafar. Dalam Dialog DANA: Bersinergi Menjaga Keamanan dari Kejahatan Siber pada Kamis (26/9/2024), Habib Jafar mengatakan modus kejahatan siber adalah pekerjaan rumah (PR) kita semua, termasuk tokoh agama.
"Sebagai tokoh agama, saya juga berkewajiban untuk menyampaikan pesan-pesan terkait keamanan siber. Oleh karena itu, garda terdepan untuk menjaganya adalah dengan literasi digital," kata Habib Jafar.
Melalui berbagai upaya menyeluruh tersebut, DANA berharap dapat terus berkontribusi dalam menjaga kepercayaan dan keamanan pengguna di seluruh Indonesia serta menciptakan ekosistem ekonomi digital yang aman dan berkelanjutan.
Â
Advertisement
Kolaborasi dengan Multipihak dalam Ekosistem Ekonomi Digital
Di era sinergi dan kolaborasi, DANA terus bekerjasama dengan berbagai pihak untuk memerangi kejahatan siber. Bersama dengan para pemangku kebijakan dan asosiasi terkait di bidang pembayaran dan ekonomi digital, DANA turut berpartisipasi dalam berbagai kegiatan dan diskusi untuk terus mengencangkan kewaspadaan akan berbagai tren terkini untuk mengantisipasi kejahatan siber.
Peran aktif DANA tidak berhenti di level nasional saja, DANA bahkan menempatkan diri sebagai salah satu perwakilan industri tekfin sebagai key experts dalam tingkat regional ASEAN. Peran DANA yaitu memberikan masukan atas pengembangan Digital Economic Framework Agreement (DEFA), sehubungan pembahasan pembayaran digital dan manajemen risikonya.
Keterlibatan dalam DEFA diharapkan mampu memberikan perlindungan konsumen yang semakin optimal, dalam penanganannya di lintas negara. Selain itu, langkah global juga DANA tempuh melalui partisipasi aktif dalam World Economic Forum (WEF), dalam pembahasan terkait dengan tekfin dan manajemen risiko tatanan pengelolaan pemerintah.
Â
(*)Â