Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan induk TikTok di China, ByteDance, berencana untuk melatih dan mengembangkan model AI menggunakan chip dari Huawei.
Tiga sumber anonim menghubungi Reuters terkait informasi ini, namun sumber keempat belum mengonfirmasi bahwa ByteDance menggunakan chip Huawei tetapi mengatakan bahwa model AI baru sedang dalam pengembangan.
Baca Juga
Sebelumnya, proyek AI ByteDance menggunakan chip AI NVIDIA H20, yang dirancang untuk pasar Tiongkok. Tujuannya untuk menghindari pembatasan perdagangan yang diberlakukan pemerintah AS pada tahun 2022.
Advertisement
Pelanggan Tiongkok hanya diizinkan untuk membeli model chip AI tertentu, yang merupakan upaya untuk memperlambat kemajuan teknologi Tiongkok.
Mengutip Engadget, Selasa (1/10/2024), ByteDance telah memesan 100.000 chip Ascend 910B dari Huawei tahun ini, tetapi hanya baru menerima 30.000.
Chip Ascend 910B Huawei disebut lebih unggul ketimbang chip NVIDIA A100 dalam kinerja GPU dan efisiensi daya komputasi. Kendalanya adalah ByteDance harus menghentikan proyek pengembangan model AI karena kekurangan pasokan chip.
Berita ini belum dikonfirmasi oleh ByteDance, tetapi perusahaan bukan satu-satunya yang beralih dari produk NVIDIA. Banyak perusahaan Tiongkok lainnya yang perlahan beralih ke chip lokal.
Meskipun ByteDance sebelumnya telah menggunakan celah hukum untuk mendapatkan chip AI NVIDIA, perkembangan terbaru menunjukkan bagaimana Tiongkok berupaya mengurangi ketergantungannya pada produk Barat (terutama AS).
TikTok Music Tutup per November 2024, Pengguna Harus Lakukan Hal Ini
Di sisi lain, TikTok Music, platform streaming musik dari ByteDance, akan ditutup pada akhir November 2024. Layanan ini akan berhenti beroperasi pada 28 November dengan semua data pengguna dan informasi login dihapus.
Dikutip dari Engadget, Rabu (25/9/2024), bagi kamu yang berlangganan melalui Google Play dan memiliki langganan yang berakhir setelah tanggal tersebut, kamu bakal secara otomatis mendapatkan pengembalian dana.
Jika tidak, pengembalian dana juga bisa diminta langsung melalui Google Play sebelum penutupan. Sementara itu, bagi pengguna Apple, pengembalian dana harus diajukan melalui layanan dukungan Apple sebelum 28 November.
Namun, ada satu hal penting yang perlu diperhatikan. Kalau kamu meminta pengembalian dana, layanan premium TikTok Music akan berhenti begitu pengembalian diproses. Jadi, bagi yang masih ingin menikmati fitur premium, pertimbangkan untuk menunggu sebentar.
Selain itu, buat kamu yang mau memindahkan playlist dari TikTok Music ke platform lain, batas waktunya adalah 28 Oktober.
TikTok Music pertama kali diluncurkan di Indonesia dan Brazil pada Juli 2023, menggantikan platform musik Resso. Setelah itu, TikTok Music juga diperkenalkan di Australia, Meksiko dan Singapura. Sayangnya, meski Bytedance sudah mengajukan merek dagang "TikTok Music" pada Mei 2022, layanan ini tidak pernah diluncurkan di Amerika Serikat.
Jadi, bagi pengguna TikTok Music, pastikan kamu sudah mengamankan playlist dan menyelesaikan semua urusan sebelum layanan ini resmi berhenti, ya!
Advertisement
TikTok Luncurkan Fitur Baru, Pengguna Bisa Tambahkan Lagu dari TikTok ke Apple Music
Sebelum TikTok Music akan dihapus, kamu harus tahu kalau sebelumnya TikTok meluncurkan fitur baru yang menawarkan integrasi mendalam dengan aplikasi streaming musik, seperti Apple Music, Spotify, dan Amazon Music.Â
Seperti yang diungkapkan TikTok dalam unggahan blognya, "fitur tersebut akan muncul sebagai tombol bertuliskan Tambah Lagu (Add Music) di samping nama track di bagian bawah video FYP."
Kemudian, apabila pengguna menekan tombol Tambah Lagu tersebut, mereka dapat memilih untuk menyimpannya ke layanan streaming musik pilihan mereka dengan menekan tombol "Tambahkan ke Aplikasi Musik" (Add to music app).
Setelah penggunaan pertama fitur Tambahkan ke Aplikasi Musik, aplikasi musik yang dipilih akan menjadi layanan streaming musik default. Meski demikian, pengguna masih bisa mengubah layanan streaming musik default kapan saja di bawah pengaturan.
Infografis Larangan Aplikasi TikTok di 10 Negara Plus Uni Eropa. (Liputan6.com/Trieyasni)
Advertisement