Liputan6.com, Jakarta - Epic Store dilaporkan berencana untuk menambah jajaran judul game di toko aplikasi game mereka di platform mobile. Hal itu diungkapkan oleh General Manager Epic Games Store Steve Allsion pada event Unreal Fest.
Seperti laporan mobilegamer.biz seperti dikutip dari Engadget, Jumat (4/10/2024), Epic Games berencana untuk menambah 10 hingga 50 game besutan pihak ketiga untuk Epic Games Store versi mobile.
Baca Juga
Untuk diketahui, Epic Games Store di platform mobile saat ini memang masih diisi oleh judul game besutan mereka sendiri, seperti Fortnite dan Fall Guys.
Advertisement
Tidak hanya itu, perusahaan juga mengungkap kalau mereka berencana juga akan menghadirkan program bagi-bagi game gratis. Hal ini sama seperti yang sudah dilakukan perusahaan tersebut untuk platform PC.
Rencananya, jumlah katalog game dan program bagi-bagi game gratis ini akan dimulai pada kuartal terakhir tahun ini. Karenanya, menarik untuk menunggu rencana ini benar-benar terwujud.
Meski informasi soal game pihak ketiga yang akan hadir, laporan lain mengungkap kalau salah satu judul game yang akan meramaikan Epic Games Store Mobile adalah Ark: Ultimate Mobile Edition.
Tida hanya memperbanyak pilihan game di toko mereka, Epic Games juga ingin memudahkan para developer memasarkan karyanya. Untuk itu, perusahaan akan menyediakan tool perilisan mandiri bagi pengembang yang ingin meluncurkan game mereka.
Dengan tool ini, developer game dapat merilis game mereka di platform mobile, tanpa perlu berinteraksi dengan Epic Games. Menurut perusahaan, cara ini sama seperti yang sudah dilakukan di platform PC.
Epic Games Gugat Samsung Gara-Gara Fitur Auto Blocker
Di sisi lain, empat tahun setelah menggugat Google, Epic kini mengunggat perusahaan teknologi tersebut untuk kedua kalinya. Pengembang game Fortnite ini kembali melayangkan gugatan antimonopoli kedua melawan Google dan untuk pertama kalinya, juga menggugat Samsung.
Mengutip The Verge, Selasa (1/10/2024), dalam gugatannya Epic menuding Samsung secara ilegal berkonspirasi untuk merusak toko aplikasi pihak ketiga.
Gugatan tersebut gara-gara Samsung memiliki fitur Auto Blocker yang kini tersemat di semua smartphone baru Samsung.
Ketika fitur ini diaktifkan, secara otomatis pengguna tidak bisa menginstal aplikasi, kecuali aplikasi tersebut berasal dari sumber resmi. Sumber resmi yang dimaksud adalah toko aplikasi Google Play dan Samsung Store.
Epic pun mengklaim, tidak ada proses untuk tiap toko aplikasi lainnya (di luar Samsung Store dan Play Store) untuk mendapatkan otorisasi.
Â
Advertisement
Gugatan Epic Games
Perlu diketahui, ketika Epic mengajukan tuntutan hukum pertama pada Google dan Apple pada Agustus 2020, Epic belum memiliki toko aplikasi seluler sendiri.
Selanjutnya, pada 16 Agustus lalu, Epic meluncurkan Epic Games Store di Android secara global dan untuk iPhone di Uni Eropa, yakni tempat di mana Undang-Undang Pasar Digital Uni Eropa memaksa Apple untuk mengizinkan toko alternatif.
Sebulan sebelum bisa meluncurkan tokonya sendiri, Epic menuding Samsung untuk membuat Auto Blocker menjadi on-by-default, sehingga lebih sulit bagi pembeli smartphone baru untuk menginstal aplikasi mandiri mereka.
Susah Instal Aplikasi Fortnite Kalau Auto Blocker Aktif
Menurut Epic, kini pihaknya dan pengembang-pengembang mandiri butuh 21 langkah yang sangat berat untuk mengunduh toko aplikasi pihak ketika ke smartphone Samsung.
Dengan begitu kemungkinan pengguna akan malas dan memilih instal aplikasi dari toko resmi Google Play atau Samsung.
Pihak Epic Games juga menceritakan, pengguna yang mencoba menonaktifkan fitur Auto Blocker hanya butuh empat langkah.
Selain itu menurut Epic Games, ketika pengguna hendak menonaktifkan fitur Auto Blocker, pop-up Samsung akan menampilkan notifikasi apakah si pengguna benar-benar ingin menonaktifkannya.
"Auto Blocker menjadikan smartphone tetap aman dengan memblokir ancaman dan aktivitas lainnya? Apakah hal itu benar?" kata pihak Epic dalam pernyataan.Â
Advertisement