Sukses

200 Aplikasi Berbahaya di Google Play Terungkap, Total Capai 8 Juta Unduhan!

Lebih dari 200 aplikasi berbahaya terdeteksi di Google Play dalam setahun terakhir, dengan total unduhan mencapai 8 juta kali.

Liputan6.com, Jakarta - Dalam jangka waktu satu tahun, Google Play Store telah mendistribubsikan lebih dari 200 aplikasi berbahaya, yang secara kumulatif telah diunduh sebanyak delapan juta kali.

Fakta ini terungkap dalam laporan terbaru dari tim peneliti ancaman siber di Zscaler, di mana mereka menganalisa ancaman dari Juni 2023 hingga April 2024.

Mengitp laporan Zscaler via Bleeping Computer, Kamis (17/10/2024), berikut andalah daftar ancaman siber paling populer di Google Play:

  1. Joker (38.2 persen): Malware pencuri data pribadi dan pesan SMS, yang dapat mendaftarkan korban pada layanan premium tanpa sepengetahuan mereka.
  2. Adware (35.9 persen): Aplikasi malware ini menyedot kuota internet dan baterai, serta menampilkan iklan yang mengganggu di layar perangkat.
  3. Facestealer (14.7 persen): Trojan ini mencuri kredensial akun Facebook melalui formulir phising yang tampak seperti aplikasi media sosial sah.
  4. Coper (3.7 persen): Malware yang dapat mencuri informasi, mencegat SMS, dan melakukan keylogging serta overlay phishing.
  5. Harly (1.4 persen): Trojan yang memaksa pengguna berlangganan layanan premium tanpa sepengetahuan mereka.
  6. Anatsa (0.9 persen): Trojan perbankan yang menargetkan lebih dari 650 aplikasi bank di seluruh dunia.

Pada Mei 2024, Zscaler juga memperingatkan adanya lebih dari 90 aplikasi berbahaya yang diunduh 5,5 juta kali di Google Play.

Meskipun Google sudah menerapkan mekanisme keamanan untuk mendeteksi aplikasi berbahaya, para penjahat siber masih menemukan celah.

Salah satunya adalah melalui metode 'versioning', yakni mengirimkan malware melalui pembaruan aplikasi atau server dikendalikan oleh penyerang.

Untuk menghindari risiko dari aplikasi berbahaya di Google Play, pengguna disarankan untuk selalu membaca ulasan dan memeriksa izin aplikasi sebelum menginstal.

Karena itu, jangan ragu untuk membatalkan instalasi jika aplikasi Android meminta izin tidak sesuai dengan fungsinya.

2 dari 4 halaman

Google Ubah Nama Aplikasi Switch to Android

Ilustrasi transfer data dari iOS ke Android menggunakan aplikasi Switch to Android. (Dok: Google).

Berpindah dari smartphone berbeda sistem operasi kerap menyulitkan karena tak semua data bisa dipindahkan, kalaupun bisa dipindahka, prosesnya biasanya lama. Namun, Apple sudah punya Move to iPhone yang memudahkan pengguna Android berpindah ke iPhone.

Lalu, Samsung punya Smartswitch, layanan serupa yang memudahkan pengguna berganti ke smartphone atau tablet Galaxy. Google pun begitu, memiliki aplikasi yang memudahkan pengguna berpindah ke dari iOS perangkat Android. 

Aplikasi milik Google tersebut bernama Switch to Android, yang akan bermanfaat bagi kamu yang ingin pindah dari iOS ke Android dengan mudah.

Meski begitu, menurut kabar terbaru yang diambil dari APK teardown, aplikasi Switch to Android mendapatkan penyegaran total dan akan memiliki nama baru. 

3 dari 4 halaman

Perubahan Nama Aplikasi Switch to Android

Android 15. Credit: Google

Aplikasi Switch to Android sekarang akan dinamai Android Switch dengan logo baru dan beberapa fitur tambahan.

Mengutip Android Police, Minggu (13/10/2024), perubahan ini ditemukan lewat APK teardown dari Data Transfer Tool, fitur yang sudah ada di semua perangkat Android modern yang menggunakan Google Mobile Services. 

Fitur-fitur baru ini belum diumumkan secara resmi, tapi bocoran APK menyebutkan kalau update ini akan membuat transfer data dari iPhone ke Android jadi lebih cepat dan gampang.

Proses Transfer yang Aman, Cepat, dan Simpel

Berdasarkan sumber yang sama, aplikasi Android Switch ini penting untuk transfer data dari iOS ke Android dengan aman. Pengguna bisa memindahkan kontak, pesan, foto, video, bahkan event di kalender dan pengingat dari satu platform ke platfrom lainnya dengan bantuan Data Transfer Tool. 

4 dari 4 halaman

Bagaimana Cara Menggunakannya?

Google Play Store di Smartphone Android. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidaya

Cara pakainya mudah. Aplikasi ini akan memberi kamu link atau tautan yang bisa dibuka di Safari, lalu kamu tinggal scan informasi untuk diisi dan proses transfer pun dimulai. 

Kendati demikian, tampaknya proses transfer di aplikasi baru ini masih sama seperti versi sebelumnya. Perbedaannya adalah logonya yang lebih modern dan antarmuka yang lebih serasi dengan desain Material 3 Google, yang fokus pada tampilan simpel dan ramah pengguna.

Detail fitur baru di aplikasi ini memang masih dirahasiakan. Meski begitu, kemungkinan besar fitur-fitur itu akan bekerja di belakang layar buat  mempercepat dan memuluskan proses import data dari iPhone ke Android.

Google sendiri belum membuat pengumuman resmi soal perubahan ini, jadi kita masih harus menunggu bocoran lebih lanjut.

Aplikasi Android Switch ini kemungkinan bakal diluncurkan dalam waktu dekat. Kehadirannya juga bisa jadi daya tarik bagi pengguna iPhone untuk mencoba perangkat Pixel terbaru dari Googlle yang tampil dengan desain modern dan clean.