Liputan6.com, Jakarta - Meutya Hafid ditunjuk Presiden Prabowo Subianto sebagai Menteri Komunikasi dan Digital dalam Kabinet Merah Putih periode 2024-2029.
Sebelumnya, di era Presiden Joko Widodo (Jokowi), kementerian tersebut bernama Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo). Dalam hal ini Meutya Hafid menggantikan posisi Budi Arie Setiadi.
Baca Juga
Lantas, seperti apa profil Meutya Hafid dan rekam jejaknya selama menjalani karier di dunia politik?
Advertisement
Perempuan kelahiran 3 Mei 1978 ini menjabat sebagai Ketua Komisi I DPR RI periode 2019-2024 (berasal dari daerah pemilihan Sumatra Utara I).
Meutya Hafid kembali terpilih sebagai anggota DPR RI untuk periode 2024-2029 di dapil yang sama. Ini merupakan ketiga kalinya perempuan asal Bandung itu terpilih menjadi anggota DPR.
Ia terpilih setelah pertama kali menjabat melalui mekanisme pergantian antarwaktu (PAW) menggantikan Burhanuddin Napitupulu yang meninggal pada 2010. Demikian sebagaimana dikutip dari Antara, Minggu (20/10/2024).
Sebagai Ketua Komisi I DPR RI, Meutya Hafid menangani bidang luar negeri, pertahanan, komunikasi dan informatika, serta intelijen.
Â
Pengalaman Panjang sebagai Jurnalis
Sebelumnya, Meutya Hafid memiliki pengalaman panjang sebagai jurnalis televisi. Ia mulai dikenal publik setelah insiden penyanderaan di Irak pada 2005 bersama seorang kamerawan.
Meutya memutuskan untuk berkarier di dunia politik dengan bergabung bersama Partai Golkar pada 2009 sebagai Anggota DPR RI dari daerah pemilihan Sumatera Utara I.
Ia terus meraih keberhasilan dan terpilih kembali pada beberapa periode berikutnya.
Â
Advertisement
Memperjuangkan Isu-Isu Gender
Sebagai seorang politisi, Meutya Hafid berperan penting dalam meningkatkan keterwakilan perempuan di parlemen dan memperjuangkan isu-isu gender.
Ia menjadi salah satu suara utama dalam advokasi hak-hak perempuan dan anak, serta mendukung peran yang lebih besar bagi perempuan di berbagai sektor, termasuk politik.
Meutya menempuh pendidikan dasar dan menengah di Jakarta, lalu melanjutkan SMA di Crescent Girl’s School, Singapura, lulus pada 1997.
Ia kemudian melanjutkan studi di Universitas New South Wales, Australia, dan meraih gelar sarjana pada 2001. Kemudian, pada 2018, ia menyelesaikan pendidikan magister di Universitas Indonesia.
Infografis Jurus Pemerintahan Prabowo - Gibran Capai Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen. (Liputan6.com/Abdillah)
Advertisement