Sukses

Samsung bakal Rilis Galaxy 25 Slim, Seberapa Tipis?

Sepuluh tahun lalu, Samsung meluncurkan Galaxy Alpha yang ramping dengan ketebalan hanya 6,7 mm, yang kemudian menginspirasi desain Galaxy S6.

Liputan6.com, Jakarta - Samsung disebut akan merilis versi Slim dari salah satu model Galaxy S25. Model Slim ini akan menjadi perangkat terpisah dan rencananya hadir beberapa bulan setelah peluncuran seri Galaxy S25 utama yang akan mencakup varian standar, Plus, dan Ultra.

Mengutip Android Police, Minggu (3/11/2024), fokus utama Galaxy S25 Slim adalah ketebalan yang lebih tipis, mirip dengan Galaxy Z Fold Special Edition.

Namun, belum ada kepastian mengenai model S25 mana yang dijadikan dasar untuk versi Slim ini.

Dengan peluncuran Galaxy S25 Slim, Samsung ingin melihat respons pasar terhadap perangkat tipis sebelum memasukkan elemen desain ini ke dalam Galaxy S26.

Laporan dari The Elec juga menyebutkan bahwa Samsung mungkin mengubah Galaxy S25 FE menjadi model Slim, sejalan dengan kebiasaan FE yang dirilis beberapa bulan setelah seri utama.

Hal ini dilakukan untuk menghindari “persaingan” antara S FE dan seri utama, yang menjadi perhatian untuk Galaxy S25 Slim.

Menariknya, Apple juga dikabarkan berencana merilis model Slim tahun depan untuk menggantikan model Plus, yang sebelumnya menggantikan model Mini yang kurang diminati. 

Jadi, apakah ponsel yang lebih tipis memang menjadi keinginan konsumen? Inilah yang Samsung ingin ketahui sebelum memutuskan desain masa depan untuk seri Galaxy S.

2 dari 4 halaman

Samsung Ungkap Galaxy Z Fold Special Edition

Masih berkaitan dengan rumornya desain Galaxy S25 yang mirip dengan Galaxy Z Fold special edition. Samsung akhirnya mengungkap kehadiran Galaxy Z Fold Special Edition. Dijadwalkan meluncur 25 Oktober 2024 di Korea Selatan, smartphone ini menawarkan sejumlah perbedaan dari seri biasa.

Mengutip informasi dari Android Authority, Selasa (22/10/2024), Galaxy Z Fold Special Edition hadir menawarkan bodi yang lebih tipis, daya tahan lebih kuat, serta desain yang diperbarui.

Memiliki bobot hanya 236 gram dan ketebalan 10,6mm, HP layar lipat ini lebih tipis 1,5mm dan lebih ringan 3 gram dibandingkan pendahulunya, Galaxy Z Fold6.

Smartphone ini juga memiliki pola garis-garis di bagian belakangnya. Menurut Samsung, ponsel ini menggunakan bahan premium logam atau kaca, yang kemungkinan sama dengan pelapis armor aluminium yang ada di Galaxy Z Fold6.

Perubahan desain juga ada di frame kamera yang kini dibuat lebih kotak, ketimbang oval. Namun tidak hanya frame kamera, Samsung juga meningkatkan kemampuan kamera yang dimiliki smartphone ini secara signifikan.

Galaxy Z Fold Special Edition memiliki lensa utama 200MP, berbeda dari Galaxy Z Fold6 yang dibekali lensa utama 50MP. Namun, sensor kamera lain di edisi spesial ini masih sama dengan model standar.

Selain peningkatan dari sisi kamera, Samsung juga meningkatkan konfigurasi memori perangkat ini. HP layar lipat Special Edition ini dilengkapi RAM 16GB, lebih besar dari Galaxy Z Fold6 yang hanya memiliki RAM hingga 12GB.

Lalu untuk memori penyimpanan, Samsung menyediakan memori 512GB di Galaxy Z Fold Special Edition. Sementara di Galaxy Z Fold6, opsi memori yang tersedia hanya 256GB dan 1TB.

Layar utama Samsung Galaxy Z Fold edisi khusus ini berukuran 8 inci dengan rasio 20: 18, menjadikannya yang terlebar di jajaran Galaxy Z Fold.

3 dari 4 halaman

Harga Samsung Galaxy Z Fold Special Edition

Sementara untuk layar depan, ukurannya 6,5 inci dengan rasio 21:9. Bicara soal daya tahan, HP Samsung ini memiliki baterai berkapasitas 4.400mAh yang sama dengan Galaxy Z Fold6.

Bicara soal dapur pacu, smartphone ini dipersenjatai dengan chipset Snapdragon 8 Gen 3 for Galaxy. Samsung menjanjikan perangkat ini akan mendapat tujuh tahun update Android, sehingga akan selalu menerima update OS hingga 2031.

Saat ini, Galaxy Z Fold Special Edition menjalankan One UI 6.1.1 berbasis Android 14. Kendati menawarkan sejumlah peningkatan, perangkat ini disebut tidak mendukung S Pen.

Untuk sekarang, Galaxy Z Fold Special Edition baru tersedia untuk pasar Korea Selatan dengan harga 2.789.600 won atau sekitar Rp 31 juta. Namun, belum ada informasi apakah perangkat ini juga akan tersedia di pasar lain.

4 dari 4 halaman

Infografis Ponsel Black Market Diblokir via IMEI. (Liputan6.com/Triyasni)