Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan analis Jefferies menilai Huawei mulai melihat adanya penurunan antusiasme konsumen di Tiongkok terhadap smartphone Mate 70 yang baru diluncurkan.
Jefferies menyebut hal itu bisa mempengaruhi keseluruhan pengiriman ponsel Huawei untuk tahun ini, yang mana akan menguntungkan Apple dan vendor ponsel China pada umumnya.
Baca Juga
Dalam pengamatannya di media sosial, perusahaan analis itu melihat setelah Huawei Mate 70 diluncurkan pada Selasa (26/11/2024), ada 'antusiasme yang jauh lebih sedikit', berdasarkan frekuensi ulasan dan komentar daring.
Advertisement
"Huawei menyadari risiko penurunan pada estimasi awal, di mana perusahaan yang akan mengirimkan 48 juta ponsel pada 2024 itu, melihat pengirimannya produk sebelumnya (Pura 70) cuma 5 juta unit sejak momen peluncuran pada April 2024," kata Jefferies, dikutip dari Reuters, Senin (1/12/2024).
Pendahulu Mate 70, Mate 60 yang menandai kembalinya Huawei ke ponsel pintar kelas atas saat diluncurkan tahun lalu, telah mengirimkan 12-13 juta unit hingga saat ini, di bawah estimasi awal mereka sebesar 15-16 juta.
"Kami yakin volume penjualan HP Huawei Mate 70 bisa jadi lebih rendah dari Mate 60," kata para analis.
"Sepertinya perkiraan pengiriman Huawei sebesar 48 juta tahun ini mengalami penurunan, yang merupakan hal positif untuk iPhone dan merek lain."
Huawei menyebut Mate 70 sebagai ponsel Mate yang paling canggih, tetapi analis dan konsumen mengatakan bahwa peningkatan kinerjanya terbatas dibandingkan pendahulunya.
Â
Terkendala Chip
Meskipun Mate 60 membuat heboh dengan mengungkap bahwa Huawei mampu mengatasi sanksi AS selama bertahun-tahun dan membuat chip canggih secara lokal, perusahaan tersebut merasa sulit untuk melakukan banyak peningkatan dalam hal kinerja dan hasil produksi.
Diwartakan Reuters, hal itu mengakibatkan berkurangnya unit Mate 60 di pasar dalam beberapa bulan pertama peluncurannya.
Jefferies mengatakan pihaknya memperkirakan tersendatnya pasokan Mate 70 juga disebabkan karena produksi chip.
Advertisement