Liputan6.com, Jakarta - Sistem rating usia Apple di toko aplikasi App Store dianggap tidak cukup melindungi anak-anak.
Hal ini berdasarkan klaim sebuah laporan, setelah dilakukannya penelitian selama sehari yang mendapati kalau sebagian besar aplikasi dianggap tidak bisa diterima oleh anak-anak dan menimbulkan risiko.
Baca Juga
Mengutip Apple Insider, Jumat (27/12/2024), Apple memiliki berbagai sistem dan mekanisme untuk membuat penggunaan iPhone, Pad, dan Mac aman untuk anak-anak.
Advertisement
Salah satunya, kontrol orang tua bisa membatasi rentang usia aplikasi yang bisa dipakai pada perangkat anak.
Namun, agar pembatasan bisa benar-benar bermanfaat, aplikasi sendiri perlu diberi peringkat yang tepat. Dalam laporan gabungan yang dilakukan Heat Initiative dan ParentsTogether Action, disebutkan kalau rating usia di App Store tidak cukup efektif.
Laporan ini menugaskan seorang peneliti untuk meninjau sebanyak mungkin aplikasi dalam 24 waktu jam. Ada pula fokus pada aplikasi dalam kategori yang memiliki riwayat risiko keamanan bagi anak-anak, di antaranya adalah aplikasi tentang kecantikan, chatting, diet dan penurunan berat badan, akses internet umum, dan games.
Dalam kurun waktu tersebut, sekitar 800 aplikasi ditinjau, namun hasilnya ada lebih dari 200 aplikasi iPhone yang memiliki konten atau fitur yang mengkhawatirkan. Parahnya, aplikasi ini juga ditujukan untuk anak-anak.
Misalnya, meski aplikasi chatting umumnya diberi rating untuk usia 17 tahun ke atas dan hanya sedikit yang diberi rating untuk anak-anak, kategori lain seperti aplikasi penurunan berat badan justru diberi rating untuk anak-anak berusia 4 tahun ke atas.
Ratusan Aplikasi Dianggap Tidak Aman untuk Anak-Anak
"Hal ini memperlihatkan kalau sistem rating Apple tidak hanya mengabaikan aplikasi individual dalam kategori berisiko dan berorientasi dewasa tetapi juga seluruh kategori potensi bahaya," kata laporan tersebut.
Aplikasi yang dianggap berisiko itu mencakup 25 aplikasi chatting dengan 37 juta unduhan. Di antaranya bahkan aplikasi yang terhubung dengan orang asing, aplikasi chatting anonim, hingga aplikasi chatting dengan AI.
Laporan tersebut juga menambahkan bahwa salah satu aplikasi obrolan anak-anak memiliki pengguna yang menyebut aplikasi tersebut tak lebih dari sekadar pedofil.
Terungkap, ada 40 aplikasi yang terhubung dengan internet tanpa filter dalam kelompok tersebut dengan total unduhan 291 juta.
Aplikasi-aplikasi tersebut termasuk beberapa yang mengiklankan kemampuan untuk melewati filter sekolah dan bisa memberikan akses ke situs-situs terlarang.
Aplikasi kecantikan dan yang terkait tubuh dan kebugaran menyumbang 75 dari total aplikasi berisiko. Termasuk di antaranya yang mendorong berpuasa 20 jam untuk menurunkan tingkat kalori.
Sementara, 52 aplikasi game ditemukan memiliki unsur-unsur yang berisiko, beberapa di antaranya bahkan menawarkan fitur 'XXXSpicy' dengan challenge seperti berlari-lari kecil dan sebagainya.
Aplikasi lainnya dianggap sebagai video game yang penuh muatan kekerasan, bahkan pemainnya menjadi karakter pembunuh dan pengedar narkoba.
Advertisement
Proses Rating Dipertanyakan
Laporan itu mengungkap kalau sebagian masalahnya adalah bagaimana Apple menangani proses rating usia.
Alih-alih mengandalkan sistem rating pihak ketiga seperti Entertainment Software Rating Board (ESRB), Apple justru mengandalkan pengembang yang menjawab kuesioner tentang konten aplikasi, yang kemudian dipakai sebagai dasar rating.
Laporan tersebut menyatakan sejauh ini tak jelas apakah ada langkah lain yang dilakukan Apple terkait masalah ini, apa ada kriteria lain yang digunakan, dan apakah Apple menindaklanjuti untuk mengonfirmasi rating usia setelah aplikasi diterbitkan.
Laporan ini juga menuding Apple telah abai terhadap tanggung jawabnya, ketika mereka sebenarnya berjanji kepada keluarga untuk menciptakan lingkungan App Store yang aman.
Apple dituding telah memaksakan tanggung jawab umum terhadap pengembang dan melindungi diri dari akuntabilitas.
Desak Adanya Solusi
Kedua organisasi penelitian ini meyakini ada sejumlah hal yang harus ditingkatkan Apple dalam proses rating demi keselamatan pengguna yang dinilai paling rentan, yakni anak-anak.
Apple pun didesak untuk melaksanakan peninjauan dan verifikasi pihak ketiga yang independen untuk memeringkat usia sebelum aplikasi tersebut tersedia di App Store untuk anak-anak.
Hal ini dinilai akan melibatkan pendapat dari para ahli dala sebuah panel, mirip dengan proses ESRB untuk penjualan game.
Meski begitu dengan melibatkan pendapat ahli, tentu akan menambah biaya tambahan pada proses penerbitan aplikasi. Masalahnya, jika hal ini dilakukan, biayanya akan dibebankan kepada pengembang aplikasi, bukan Apple.
Apple pun diusulkan untuk membuat proses rating usia menjadi lebih transparan.
"Apple harus bertindak cepat untuk mengoreksi peringkat yang tidak sesuai dan mengambil tindakan terhadap pengembang yang mencoba menghindari sistem rating," kata laporan ini.
Â
Advertisement
Tanggapan Apple
Menanggapi hal tersebut, kepada Apple Insider, Apple menyebutkan mereka sudah melakukan banyak hal untuk melindungi anak-anak dengan perangkat mereka.
"Di Apple, kami bekerja keras untuk melindungi privasi dan keamanan pengguna serta menyediakan pengalaman yang aman bagi anak-anak. Kami melakukannya dengan memberi orang tua berbagai kemampuan yang dapat mereka aktifkan pada perangkat anak-anak mereka untuk membatasi pembelian, pencarian web, dan akses ke aplikasi; mencegah konten eksplisit; menandai konten yang bermasalah melalui Laporkan Masalah; dan banyak lagi.Pengembang diharuskan memberikan peringkat usia yang jelas sesuai dengan kebijakan App Store, dan aplikasi yang dirancang untuk anak-anak ditetapkan dalam kategori unik dan menjalani proses Peninjauan Aplikasi yang lebih ketat.Jika peringkat usia aplikasi tidak sesuai dengan kontennya, kami segera mengambil tindakan untuk memastikan masalah tersebut diperbaiki."
Â