Liputan6.com, Jakarta - Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Angga Raka Prabowo telah melakukan inspeksi langsung ke jalur Pantai Utara (Pantura). Inspeksi ini dilakukan untuk memastikan kesiapan akses telekomunikasi masyarakat selama perayaan Natal dan Tahun Baru 2025.
Menurut Wamen Komdigi, langkah ini merupakan wujud nyata implementasi arahan Presiden Prabowo Subianto untuk menjamin seluruh warga dapat menikmati layanan telekomunikasi yang prima di momen spesial.
Baca Juga
"Natal dan Tahun Baru adalah momen kebahagiaan bagi masyarakat. Kami memastikan bahwa mereka dapat tetap terhubung dengan lancar selama perjalanan maupun saat berkumpul bersama keluarga," tutur Wamenkomdigi dalam siaran pers yang diterima, Jumat (27/12/2024).
Advertisement
Dalam kunjungan ini, Angga Prabowo meninjau beberapa titik strategis di jalur Pantura, di antaranya area peribadatan, pusat keramaian, dan stasiun kereta api.
Inspeksi ini juga merupakan tindak lanjut perhatian Menteri Komdigi Meutya Hafid untuk memastikan kesiapan telekomunikasi yang stabil dan andal di beberapa titik strategis.
Perhatian difokuskan pada tiga aspek utama, yakni kualitas sinyal untuk panggilan dan pesan, kecepatan internet untuk menudkung kebutuhan digital masyarakat, serta kapasitas jaringan untuk menangani lonjakan trafik pengguna.
Untuk memastikan kelancaran komunikasi, Kementerian Komdigi bersama operator seluler turut melakukan pemantauan langsung untuk mengukur kualitas jaringan telekomunikasi di Pantura. Komdigi juga melakukan koordinasi tekni untuk menangani gangguan dan memperkuat jaringan di titik rawan.
"Komunikasi yang lancar adalah kunci untuk mendukung perjalanan dan kebahagiaan masyarakat. Telekomunikasi tidak hanya membantu mereka berbagi momen, tetapi juga memastikan mereka tetap aman selama perjalanan," tutur Angga Prabowo melanjutkan.
Ia pun mengapresiasi teknisi dan tim pemantau Kementerian Komdigi serta penyelenggaran layanan telekomunikasi yang memastikan kualitas jaringan tetap optimal di masa Nataru 2024.
Apabila mengalami gangguan komunikasi, Wamen mengimbau masyarakat dapat melaporkannya ke Pusat Monitoring Telekomunikasi, Pos dan Penyiaran Kementerian Komunikasi dan Digital, melalui akun resminya @pmt_komdigi di platform X.
Kementerian Komdigi Take Down 49 Ribuan Konten Terkait Judi Online dalam Sepekan
Di sisi lain, Kementerian Komdigi kembali mengungkap tindakan yang sudah dilakukan pada konten terkait judi online. Kali ini, sepanjang 29 November hingga 4 Desember 2024, ada 49.239 konten terkait judi online yang sudah ditindak oleh Komdigi.
Dari jumlah tersebut, ada tiga akun media sosial Instagram yang memiliki ratusan ribu pengikut juga ditindak. Sebab, akun tersebut mempromosikan, mendukung, serta terafilasi dengan situs judi online.
Akun-akun tersebut di antaranya adalah @literasi.story dengan 439 ribu pengikut, @gadis.terkini yang memilki 233 ribu pengikut, serta @adeliaa.ajah dengan 321 ribu pengikut.
"Sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto dan Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid, tindakan tegas akan terus kami lakukan terhadap pihak-pihak yang mengotori ruang digital dengan perjudian daring itu tanpa pandang bulu," tutur Plt Direktur Jenderal Pengawasan Ruang Digital Kemkomdigi Alexander Sabar dalam siaran pers yang diterima, Rabu (4/12/2024).
Secara keseluruhan, Komdigi telah melakukan take down pada 464.400 konten judi online sejak 20 Oktober hingga 4 Desember 2024.
Rinciannya, ada 428.969 situs web dan IP, 19.250 konten/akun di platform Meta, 3.836 di Google/YouTube, 2.201 di platform X, 222 di Telegram, serta 118 di TikTok.
Sementara sejak 2017 hingga 4 Desember 2024, ada 5,3 juta konten terkait judi online yang telah diblokir.
Advertisement
Bahaya Judi Online
Menurut Alexander Sabar, judi online merupakan malasah serius bagi masyarakat. Ia menuturkan, banyak judi berkedok game online yang menyembungikan praktik taruhan di baliknya.
Judi tidak hanya merugikan finansial, tapi juga membahayakan kesehatan mental dan mengancam keamanan data pribadi para pemainnya.
Selain itu, situs judi online seringkali menggunakan situs ilegal dan tidak memiliki kebijakan privasi yang jelas. Data pribadi pemain yang terdaftar dalam situs judi online sangat rentan disalahgunakan.
Ia mengatakan, data-data pribadi yang sering diretas oleh oknum sindikat judi online adalah nomor seluler, alamat email, serta nomor rekening bank. Data itu dapat digunakan pihak tidak bertanggung jawab.
"Edukasi diri dengan cara mengenali modus kejahatan siber. Jangan sembarangan menyebarkan atau memberikan data pribadi Anda pada situs ataupun aplikasi yang tidak diketahui dan laporkan insiden kebocoran data kepada pihak yang berwenang," tuturnya.
Tidak hanya itu, Alexander juga menuturkan, perjuangan melawan judi online memerlukan keterlibatan aktif dari masyarakat. Karenanya, apabila masyarakat menemukan situs, konten, akun, atau promosi judi online, bisa melaporkannya.
Kemkomdigi telah menyediakan berbagai kanal bagi masyarakat yang ingin melaporkan konten negatif, termasuk judi online. Ada Aduankonten.id, layanan WhatsApp di 0811-9224-545, serta chatbot WA Stop Judi Online di 0811-1001-5080.BACA JUGA: