Sukses

Waspada! Hacker Pakai Modus Baru untuk Tipu Akun Bisnis di Facebook

Kaspersky mengungkap modus phishing baru yang menyasar akun bisnis di Facebook dengan klaim palsu tentang konten terlarang. Pelajari cara penipu beraksi dan bagaimana melindungi akun bisnis Anda dari ancaman ini.

Liputan6.com, Jakarta - Di penghujung tahun 2024, Kaspersky melaporkan skema phishing baru secara khusus menargetkan akun bisnis di Facebook.

Menggunakan email mengatasnamakan Meta for Business, hacker mengklaim halaman bisnis pengguna melanggar aturan karena memuat konten terlarang.

Dalam pesan tersebut, korban kejahatan siber diarahkan untuk memberikan klarifikasi agar akun tidak diblokir, padahal tujuan sebenarnya adalah mencuri akses akun mereka.

Mengutip laporan Kaspersky, Senin (30/12/2024), serangan ini mulai terdeteksi sejak 14 Desember dan menjangkau pengguna Facebook di seluruh dunia, termasuk kawasan Asia Pasifik.

Salah satu teknik membuat modus ini berbahaya adalah penggunaan Facebook Messenger untuk simulasi komunikasi resmi, sehingga korban lebih mudah terjebak.

Ciri-Ciri Penipuan

  1. Email dikirim dari domain mencurigakan yang bukan milik Facebook.
  2. Tautan dalam email mengarahkan pengguna ke halaman Facebook Messenger palsu.
  3. Pelaku menciptakan akun menyerupai tim dukungan resmi Facebook untuk menipu korban.

Tips Melindungi Akun Anda

  • Aktifkan autentikasi dua faktor pada akun Anda.
  • Waspadai notifikasi masuk mencurigakan dan periksa sumbernya.
  • Gunakan kata sandi yang kuat dan unik, serta pengelola kata sandi untuk menyimpannya.
  • Selalu periksa alamat situs sebelum memasukkan kredensial.
  • Pastikan perangkat Anda dilindungi oleh software keamanan andal.

Peningkatan Serangan di 2025

Andrey Kovtun, Manajer Grup Perlindungan Ancaman Email di Kaspersky, memperingatkan serangan phishing akan semakin canggih di tahun 2025. Penipu akan terus memanfaatkan kepercayaan pengguna pada platform besar seperti Facebook.

Jangan lengah, laporkan email mencurigakan ke tim dukungan resmi, dan segera perbarui kata sandi jika merasa akun Anda telah disusupi. Langkah kecil ini bisa melindungi Anda dari ancaman besar di dunia digital.

2 dari 5 halaman

Bisnis di Asia Tenggara Diserang 140.000 Ancaman Siber Setiap Hari

Pertumbuhan ekonomi digital di Asia Tenggara telah membawa banyak peluang bagi bisnis, tetapi juga menempatkan mereka di garis depan ancaman siber yang semakin canggih.

Menurut laporan terbaru dari Kaspersky, pada paruh pertama tahun 2024, lebih dari 26 juta ancaman web telah terdeteksi dan diblokir di kawasan ini, dengan rata-rata 146.944 serangan web setiap harinya.

Angka ini menyoroti betapa pentingnya keamanan siber dalam melindungi aset digital dan menjaga kepercayaan konsumen.

Menurut Kaspersky, Malaysia menjadi negara dengan ancaman siber tertinggi di Asia Tenggara, menghadapi 19.615.255 ancaman berbasis web dalam enam bulan pertama tahun ini. Indonesia berada di posisi kedua dengan 3.204.294 ancaman.

3 dari 5 halaman

Berpotensi Merugikan Finansial dalam Skala Besar

Ancaman berbasis web, atau ancaman online, dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk kerentanan pengguna akhir, pengembang, atau layanan web itu sendiri.

Jika tidak ditangani dengan baik, ancaman ini dapat menyebabkan kerugian finansial yang signifikan dan merusak reputasi perusahaan.

Digitalisasi yang pesat di kawasan ini telah memperluas permukaan serangan siber, memberikan lebih banyak peluang bagi penjahat siber untuk mengeksploitasi kerentanan dalam sistem yang tidak terlindungi.

Hal ini dapat mengganggu rantai pasokan, lembaga keuangan, dan infrastruktur penting seperti kesehatan dan energi. Insiden semacam itu tidak hanya berdampak pada produktivitas tetapi juga dapat mengikis kepercayaan pada sistem digital.

4 dari 5 halaman

Perlunya Investasi dalam Keamanan Siber

General Manager untuk Asia Tenggara di Kaspersky, Yeo Siang Tiong, menekankan pentingnya investasi dalam solusi keamanan siber yang kuat.

Penjahat dunia maya di kawasan ini menjadi lebih canggih, memanfaatkan serangan yang digerakkan oleh AI dan alat serta teknik lainnya.

"Bisnis harus berinvestasi dalam solusi keamanan siber yang kuat seperti perlindungan titik akhir, firewall, dan pemantauan serta pengelolaan peristiwa waktu nyata," kata Yeo.

Untuk meningkatkan perlindungan, Kaspersky merekomendasikan agar bisnis di Asia Tenggara selalu memperbarui perangkat lunak mereka untuk mencegah eksploitasi kerentanan.

5 dari 5 halaman

Perlunya Pencadangan Data

Cadangan data secara teratur juga penting untuk memastikan akses cepat saat dibutuhkan. Selain itu, audit keamanan rutin dan penggunaan informasi Threat Intelligence terbaru dapat membantu mengidentifikasi kelemahan dan mengatasi kerentanan.

Edukasi karyawan juga menjadi kunci dalam meningkatkan literasi keamanan siber. Dengan alat seperti Kaspersky Automated Security Awareness Platform, karyawan dapat lebih memahami risiko ancaman siber dan cara melindungi diri mereka sendiri dan organisasi dari ancaman tersebut.

Bagi perusahaan yang tidak memiliki fungsi keamanan TI khusus, layanan terkelola seperti Kaspersky MDR dapat menjadi solusi untuk meningkatkan kemampuan keamanan secara signifikan.

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

Video Terkini