Sukses

5 Keunggulan Indonesia Internet Exchange Jakarta Kedua yang Baru Diresmikan APJII dan BDDC

Indonesia Internet Exchange Jakarta Kedua (IIX-JK2) hadir sebagai pelengkap Indonesia Internet Exchange (IIX) yang telah beroperasi di Cyber 1.

Liputan6.com, Jakarta - Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) dan Bersama Digital Data Center (BDDC) secara resmi meluncurkan Indonesia Internet Exchange Jakarta Kedua (IIX-JK2) di fasilitas pusat data terbaru BDDC, JST1, yang berlokasi di Jakarta Timur.

Langkah strategis ini bertujuan memperkuat ekosistem digital Indonesia melalui penyediaan infrastruktur interkoneksi yang lebih efisien, cepat, dan aman--sekaligus menjawab kebutuhan industri akan konektivitas yang andal.

IIX-JK2 hadir sebagai pelengkap Indonesia Internet Exchange (IIX) yang telah beroperasi di Cyber 1. Inisiatif ini berfokus pada pendekatan antara penyedia layanan internet (ISP) dengan penyedia konten digital (content providers) dan hyperscalers.

Ketua Umum APJII, Muhammad Arif, menekankan urgensi kehadiran IIX-JK2 di tengah pertumbuhan trafik internet yang melonjak drastis.

"Dengan pertumbuhan trafik internet yang meningkat lebih dari sepuluh kali lipat dalam tiga tahun terakhir—dari 1,3 Tbps pada tahun 2021 menjadi 14 Tbps di akhir tahun 2024 (peak traffic)—kehadiran IIX-JK2 menjadi kebutuhan yang mendesak," ujar Arif melalui keterangannya, Senin (6/1/2025).

Ia menambahkan, infrastruktur ini akan memfasilitasi koneksi trafik yang lebih efisien bagi para ISP, mengurangi latensi, serta mendukung transformasi digital dan kedaulatan data nasional.

Komisaris Utama BDDC, Setyanto Hantoro, menjelaskan pusat data JST1 dirancang sebagai fasilitas Tier IV yang telah memperoleh sertifikasi global dari Uptime Institute. Dengan kapasitas 5 megawatt, JST1 siap mendukung operasional 24/7 yang andal dan scalable.

"Melalui kolaborasi dengan APJII dalam IIX-JK2, kami memastikan interkonektivitas yang lebih baik, yang tidak hanya mempercepat distribusi data, tetapi juga memperkuat ekosistem digital nasional," kata Setyanto.

Ia menuturkan, dengan kepastian hukum, tarif listrik yang kompetitif, dan insentif yang mendukung, Indonesia berpotensi menjadi pusat investasi data center di Asia Tenggara.

 

2 dari 4 halaman

Keunggulan IIX-JK2

Berikut ini lima keunggulan dari Indonesia Internet Exchange Jakarta Kedua (IIX-JK2):

1. Dekat dengan Content Providers dan Hyperscalers

IIX-JK2 mempermudah interkoneksi dengan penyedia konten global seperti Alibaba Cloud, AWS, Google Cloud, Microsoft Azure, serta platform digital besar lainnya seperti Akamai, Tencent, dan ByteDance (TikTok), sehingga meningkatkan efisiensi distribusi data.

2. Infrastruktur Scalable dan Bersertifikasi Global

Berbasis di JST1, fasilitas Tier IV ini dirancang untuk mendukung kebutuhan operasional jangka panjang dengan kapasitas scalable hingga 5 megawatt.

3. Dukungan terhadap Kedaulatan Data

Seluruh operasional IIX-JK2 dilakukan di Indonesia, mendukung prinsip data sovereignty sesuai regulasi nasional, dan melindungi privasi serta keamanan data lokal.

4. Meningkatkan Kapasitas Meet-Me-Room (MMR)

IIX-JK2 membuka lebih banyak interkoneksi fisik untuk meningkatkan efisiensi pengelolaan trafik data dan mendukung layanan cloud, e-commerce, hingga aplikasi streaming.

5. Kemudahan Akses Jaringan Fisik ke dalam Data Center

IIX-JK2 berlokasi di tempat yang memiliki kemudahan akses jaringan fisik bagi para operator jaringan untuk masuk ke fasilitas data center.

 

3 dari 4 halaman

Potensi Pasar Pusat Data di Indonesia

Pasar pusat data di Indonesia terus tumbuh pesat, dengan nilai pasar mencapai US$3,7 miliar (Rp57,7 triliun) pada 2024, serta investasi mencapai US$634 juta (Rp 9,8 triliun).

Berdasarkan proyeksi Kementerian Komunikasi dan Informatika, Asia Tenggara diperkirakan akan memiliki kapasitas pusat data sebesar 2.733 megawatt pada 2028.

Muhammad Arif menilai Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pemain utama dalam industri pusat data, terutama dengan kelebihan sumber daya listrik di Jawa dan Batam.

Namun, keberhasilan ini memerlukan regulasi yang ramah investasi, insentif yang menarik, serta kepastian hukum yang mendukung perkembangan ekosistem digital.

"Hadirnya IIX-JK2 ini diharapkan dapat melengkapi dan memperkuat kapasitas serta keandalan IIX-APJII yang selama ini berperan sebagai hub utama interkoneksi bagi para penyelenggara jaringan internet nasional," ia memungkaskan.

4 dari 4 halaman

Infografis Nyepi di Bali tanpa Internet

Video Terkini