Makin maraknya kehadiran perangkat mobile memang semakin melemahkan pangsa pasar personal computer atau PC, khususnya desktop PC. Perusahaan asal Korea Selatan Samsung juga merasakan ini. Karena itu Samsung menutup bisnis desktop PC akibat penjualan yang terus menurun.
"Permintaan terhadap desktop PC konvensional mulai menurun," demikian pernyataan petinggi Samsung seperti dilansir Korea Times, Selasa (25/6/2013). "Kami akan mengalokasikan sumber dayanya ke perangkat portabel yang mudah terhubung dan lebih populer," lanjut petinggi tersebut.
Pejabat itu pun mengatakan tim riset dan teknologi akan mulai digerakkan untuk mengembangkan laptop all-in-one dan tablet. Kebijakan Samsung ini tampak sejalan dengan keinginan pemerintah Korea Selatan agar bisnis desktop PC dikembangkan sebagai "industri yang lebih cocok untuk perusahaan kecil" mulai 2015.
"Tablet, all-in-one, dan hybrid PC merupakan fokus Samsung saat ini. Samsung sedang mempercepat restrukturisasi dari bisnis PC melalui produk yang lebih baik dengan varian yang lebih menguntungkan," ucap petinggi Samsung yang lain.
Menanggapi ditutupnya bisnis desktop PC Samsung, analis dari Taurus Investment, Kim Il Tae, mengatakan bahwa ini memang tren di industri perangkat. "Sederhana, desktop PC tak lagi menghasilkan uang. Samsung memang semakin cerdas," ucap Kim Il Tae.
Pekan lalu Samsung sudah memperkenalkan sejumlah produk komputasi terbaru. Salah satu yang menarik perhatian adalah perangkat hybrid Ativ Q. Inovasi pun dihadirkan Samsung dengan menggabung dua sistem operasi dalam satu perangkat, yaitu Windows 8 dan Android Jelly Bean.
Dengan fokus yang sudah ditetapkan Samsung, tentu akan semakin banyak perangkat baru yang lebih menarik di masa depan. Kita tunggu saja. (gal/*)
"Permintaan terhadap desktop PC konvensional mulai menurun," demikian pernyataan petinggi Samsung seperti dilansir Korea Times, Selasa (25/6/2013). "Kami akan mengalokasikan sumber dayanya ke perangkat portabel yang mudah terhubung dan lebih populer," lanjut petinggi tersebut.
Pejabat itu pun mengatakan tim riset dan teknologi akan mulai digerakkan untuk mengembangkan laptop all-in-one dan tablet. Kebijakan Samsung ini tampak sejalan dengan keinginan pemerintah Korea Selatan agar bisnis desktop PC dikembangkan sebagai "industri yang lebih cocok untuk perusahaan kecil" mulai 2015.
"Tablet, all-in-one, dan hybrid PC merupakan fokus Samsung saat ini. Samsung sedang mempercepat restrukturisasi dari bisnis PC melalui produk yang lebih baik dengan varian yang lebih menguntungkan," ucap petinggi Samsung yang lain.
Menanggapi ditutupnya bisnis desktop PC Samsung, analis dari Taurus Investment, Kim Il Tae, mengatakan bahwa ini memang tren di industri perangkat. "Sederhana, desktop PC tak lagi menghasilkan uang. Samsung memang semakin cerdas," ucap Kim Il Tae.
Pekan lalu Samsung sudah memperkenalkan sejumlah produk komputasi terbaru. Salah satu yang menarik perhatian adalah perangkat hybrid Ativ Q. Inovasi pun dihadirkan Samsung dengan menggabung dua sistem operasi dalam satu perangkat, yaitu Windows 8 dan Android Jelly Bean.
Dengan fokus yang sudah ditetapkan Samsung, tentu akan semakin banyak perangkat baru yang lebih menarik di masa depan. Kita tunggu saja. (gal/*)